Info 
*(SPOILER ALERT) Review film Chip n Dale Rescue Rangers ini sedikit mengandung bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.
Bagi kamu yang tumbuh besar pada era 1990-an, mungkin sudah enggak asing lagi dengan serial animasi Chip ‘n Dale: Rescue Rangers. Nah, pada 2022 ini, serial itu kembali dalam wujud film yang tayang secara eksklusif melalui layanan Disney+. Namun, ini bukanlah reboot, melainkan sebuah sekuel dengan konsep yang sangat jauh berbeda ketimbang serial animasinya.
Sinopsis film Chip ‘n Dale: Rescue Rangers mengambil latar waktu kisah 30 tahun setelah serial orisinalnya. Kini, Chip ceritanya bekerja sebagai salesman, sementara Dale yang telah “operasi CGI” tetap berkarier sebagai entertainer. Ketika salah satu pemain dari serial orisinalnya hilang misterius, Chip dan Dale kembali bekerja sama buat menyelamatkannya terlepas dari masalah mereka di masa lalu.
Nah, sebelum kamu nonton film Chip ‘n Dale: Rescue Rangers, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!
Review film Chip n Dale Rescue Rangers
Plot klise, tapi tetap menyenangkan
Dalam versi filmnya, Chip dan Dale adalah aktor layaknya manusia biasa yang pertama kali bertemu sewaktu sekolah dan menjalin hubungan persahabatan. Lalu, ketika sudah beranjak dewasa, mereka berangkat ke Hollywood untuk mengejar karier sebagai aktor. Mereka akhirnya mendapat kesempatan untuk membintangi serial sendiri, yaitu kartun versi kartunnya yang tayang pada era 1990-an.
Sayangnya, perjalanan kartun itu harus terhenti setelah tiga musim karena Dale mendapatkan tawaran untuk bersolo karier. Hal ini kemudian bikin hubungan pertemanan Chip dan Dale menjadi renggang setelah kartunnya di-cancel. Keduanya baru bertemu lagi 30 tahun kemudian ketika salah satu pemain dari kartunnya menghilang sehingga mereka harus bekerja sama buat menemukannya.
Setelah itu, kisah yang ada dalam filmnya terbilang sangat klise layaknya film bertema persahabatan lainnya. Intinya, Chip dan Dale harus bekerja sama terlepas dari perselisihan mereka demi satu tujuan yang sama, dan perlahan bikin hubungan keduanya membaik. Jalan cerita ini terbilang sangat klise dan merupakan tipikal plot yang ada dalam film anak-anak terlepas dari adanya unsur detektif-kriminalnya.
Meski begitu, pengemasan cerita dalam filmnya dibuat dengan cara yang sangat menyenangkan. Kamu yang sudah berusia dewasa akan tetap bisa menikmati filmnya, terlebih jika kamu dulunya adalah penonton setia kartun Chip ‘n Dale. Film ini akan sangat cocok buat kamu yang butuh tontonan dengan jalan cerita yang enggak perlu mikir berat buat memahaminya.
Tribut terhadap perkembangan gaya animasi
Kamu mungkin menyadari bahwa Chip dan Dale memiliki wujud animasi yang berbeda pada versi filmnya. Chip masih tampil dengan wujud animasi 2D seperti pada kartun orisinalnya, sementara Dale kini sudah tampil lebih modern dengan wujud animasi CG. Hal ini karena Dale telah menjalani operasi CGI yang membuat wujudnya lebih mendekati live action.
Namun, perbedaan gaya animasi antara Chip dan Dale bukan sekadar pemanis untuk ceritanya saja. Sebab, hal itu juga menjadi tribut terhadap perkembangan teknologi animasi dalam dunia perfilman dari masa ke masa.
Sepanjang filmnya, kamu akan bisa melihat perkembangan gaya animasi. Mulai dari gaya animasi 2D hitam-putih yang sangat tradisional, 3D, anime, hingga animasi yang jauh lebih realistis seperti pada zaman modern ini. Bahkan, Rescue Rangers juga memasukkan ejekan terhadap “masa kelam” dunia animasi, seperti gaya animasi awal era 2000-an yang bisa kita lihat dalam film The Polar Express (2004).
Banjir referensi dan easter eggs dunia animasi
Chip ‘n Dale tampaknya memang menjadi film yang diperuntukan bagi pencinta animasi. Sebab, selain membawa efek nostalgia terhadap kartun Chip ‘n Dale dan memberi tribut terhadap perkembangan animasi, film ini juga menghadirkan berbagai referensi serta easter eggs dari dunia animasi. Kamu dijamin akan kegirangan setiap kali menemukan easter eggs tersebut.
Hal ini terjadi karena Chip ‘n Dale adalah film produksi Disney yang sangat kaya konten animasi. Namun, referensi dan easter eggs yang muncul pada filmnya bukan hanya berasa dari Disney, melainkan dari berbagai rumah produksi lain. Salah satunya adalah kemunculan Ugly Sonic, desain gagal dari sang Landak Biru untuk film solonya yang sempat kena hujat pada 2019 lalu sebelum akhirnya didesain ulang.
Sayangnya, menurut KINCIR easter eggs serta referensi yang muncul dalam film ini terlalu penuh dalam satu adegannya. Akibatnya, kamu harus menonton satu adegan berulang kali agar bisa menyadari seluruh easter eggs yang ada. Namun, kamu akan tetap bisa menikmati filmnya, terutama jika kamu memang hobi nonton film ataupun serial animasi karena akan sangat banyak easter eggs yang muncul.
Penuh humor untuk orang dewasa
Dengan jalan ceritanya yang klise dan ringan, Chip ‘n Dale Rescue Rangers memang seolah menjadi tontonan untuk anak kecil. Namun, setelah menonton filmnya, Chip ‘n Dale Rescue Rangers lebih layak ditonton oleh orang dewasa karena banyaknya humor satire dan agak sensitif. Jalan ceritanya memang tetap bisa dinikmati anak kecil, tapi jokes-nya akan jauh lebih mudah dimengerti oleh penonton dewasa.
Faktor lain yang bikin Chip ‘n Dale Rescue Rangers lebih layak untuk penonton dewasa adalah fakta bahwa penonton kartun orisinalnya kini juga sudah beranjak dewasa. Jadi, film ini terbilang akan lebih memberikan efek nostalgia kepada penonton kartun orisinalnya. Film ini pun terbilang sukses membuat penonton dewasa merasa jadi anak kecil lagi berkat berbagai humornya yang sangat konyol.
***
Secara garis besar, Chip ‘n Dale Rescue Rangers seakan menjadi sebuah “surat cinta” terhadap pencinta film ataupun serial animasi terlepas dari ceritanya yang klise. Jika berminat, kamu sudah bisa menyaksikan filmnya lewat layanan streaming Disney+ mulai 20 Mei 2022.
Bagaimana tanggapan kamu dengan review film Chip ‘n Dale Rescue Rangers ini? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan seputar film lainnya, ya!
