Info 
*(SPOILER ALERT) Artikel ini sedikit mengandung bocoran film Vivo yang mungkin mengganggu buat kalian yang belum nonton.
Sony Pictures tampaknya sedang gencar-gencarnya memproduksi film animasi. Setelah berhasil dengan The Mitchells vs. The Machines dan Wish Dragon pada paruh awal 2021, kini mereka kembali siap merilis film animasi terbaru mereka, yaitu Vivo. Ide dari film ini pun sudah dimiliki oleh Lin-Manuel Miranda yang turut jadi salah satu pengisi suara filmnya sejak 2010, tapi baru terealisasikan pada 2021 ini.
Sinopsis dari film Vivo berfokus pada Vivo (Lin-Manuel Miranda), seekor kinkajou yang menghabiskan waktu bersama sang pemilik, Andres, di Havana dengan bermain musik. Suatu hari, Andres pun menerima surat dari penyanyi ternama sekaligus cinta pertamanya, yaitu Marta Sandoval yang mengundang Andres ke konser terakhirnya.
Andres pun berniat untuk datang dan memberi surat cinta berwujud lagu yang tak sempat dia berikan kepada Marta, tapi karena sebuah insiden Andres tak bisa hadir ke konser tersebut. Hal ini pun membuat Vivo harus pergi dari Havana ke Miami demi menyampaikan surat Andres kepada Marta. Namun, sang Kinkajou tak sendirian, karena dia ditemani gadis kecil yang nyetrik bernama Gabi (Ynairaly Simo).
Film animasi ini pun direncanakan tayang secara legal di layanan streaming Netflix mulai 6 Agustus 2021. Namun, beberapa waktu lalu KINCIR mendapatkan kesempatan spesial dari Netflix untuk nonton film Vivo lebih awal secara virtual. Nah, sebelum kalian nonton film Vivo di Netflix, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR di bawah ini!
Perjalanan Keluar dari Zona Nyaman yang Dikemas Ringan
Seperti yang sudah sedikit dibahas di atas, film ini berfokus pada sosok Vivo yang merupakan seekor kinkajou peliharaan Andres (Juan de Marcos). Keseharian mereka pun dihabiskan dengan cara bermain musik di wilayah Havana, Kuba hingga suatu hari Andres mendapat surat dari Marta Sandoval (Gloria Estefan). Penyanyi terkenal sekaligus cinta pertama Andres itu pun mengundangnya ke sebuah konser perpisahan.
Pada awalnya, Vivo sangat menolak untuk pergi dari Havana untuk menghadiri konser Marta yang bertempat di Miami, Amerika Serikat. Namun, karena sebuah tragedi, sang Kinkajou akhirnya harus pergi ke Miami demi menyampaikan surat cinta berupa lagu dari Andres kepada Marta. Dia pun kemudian pergi ke Miami dengan menyelundup di koper milik gadis bernama Gabi yang merupakan cucunya Andres.
Setelah keberadaannya diketahui oleh Gabi, sang gadis cilik pun malah ikut antusias untuk membantu Vivo menyampaikan surat Andres kepada Marta. Dari sinilah, petualangan dari dua sosok yang memiliki love-hate relationship ini akhirnya dimulai dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi mereka bersama-sama.
Berdasarkan sinopsisnya, tentunya bisa disimpulkan bahwa Vivo adalah film yang mengusung tema petualangan. Well, sebenarnya secara garis besar film ini adalah perjalanan keluar dari zona nyamannya Vivo yang tadinya benar-benar ogah buat meninggalkan Havana. Tema keluar dari zona nyaman itu pun dikemas secara ringan dan menyenangkan sehingga cocok buat yang butuh tontonan tanpa perlu mikir.
Hanya saja, menurut KINCIR kelemahan film ini terletak pada penyelesaian konfliknya yang kurang dieksekusi dengan baik sehingga terkesan selesai “begitu saja”. Kekurangan ini pun tak cuma berlaku pada konflik utamanya saja, tapi juga masalah sampingan yang dihadapi sang tokoh utama saat bertualang. Namun, lebih dari itu, plot dari Vivo tetap menghibur sekaligus menghangatkan hati buat ditonton.
Kehadiran Karakter yang Relateable
Sewaktu menonton film ini, kalian kemungkinan besar akan langsung jatuh cinta dengan para karakternya. Sebab, mereka digambarkan dengan kepribadian yang sangat relateable dengan sifat serta kebiasaan manusia di kehidupan nyata, terutama para karakter utamanya. Vivo digambarkan sebagai kinkajou pencinta musik terkadang risih dengan orang yang kurang paham atau asal-asalan dengan musik.
Lalu, ada juga Gabi yang digambarkan sebagai gadis eksentrik berjiwa bebas yang mengekspresikan perasaannya lewat musik. Well, sebenarnya sifat relateable juga bisa ditemukan pada para tokoh pendukung, seperti Rosa, ibunya Gabi yang selalu khawatir hingga villain sekalipun seperti Lutador, ular jahat yang benci dengan musik. Penonton pun kemungkinan akan bisa melihat diri mereka pada salah satu karakter film ini.
Selain itu, pengisi suara dari setiap karakternya juga bisa dibilang melibatkan aktor yang tepat. Namun, menurut KINCIR pengisi suara yang paling tepat jatuh pada aktris pendatang baru, Ynairaly Simo, selaku dubber Gabi. Suara Simo benar-benar membuat karakter Gabi sebagai gadis periang menjadi terkesan hidup. Tak menutup kemungkinan kalau sehabis Vivo, Simo dapat tawaran buat jadi dubber film animasi lain.
Soundtrack Nagih yang Dipadukan Gaya Animasi Unik
Selain mengambil tema petualangan, film animasi ini juga mengusung genre musikal. Seluruh soundtrack di film ini pun diciptakan oleh sang pengisi suara Vivo, yaitu Lin-Manuel Miranda. Melihat rekam jejak Miranda yang sebelumnya sudah sukses dengan berbagai film dan teater musikal, seperti Hamilton (2020) dan In the Heights (2021) sehingga kualitas soundtrack dari film ini seharusnya tak perlu diragukan lagi.
Yap, nyatanya setelah nonton film ini kalian akan langsung ketagihan dengan sejumlah soundtrack-nya dan tak kemungkinan bakal mencarinya di sejumlah platform musik. Genre musik yang dihadirkan dalam film ini pun berbagai macam, mulai dari hip-hop, pop, rock, hingga ballad ala Broadway. Genre soundtrack yang dihadirkan pun akan sangat sesuai dengan adegan filmnya yang sedang berlangsung.
Selain itu, kehadiran soundtrack tersebut juga dipadukan dengan gaya animasi yang unik. Secara keseluruhan, film ini mengusung gaya animasi 3D, tapi untuk beberapa adegan soundtrack-nya gaya animasinya sempat diubah menjadi 2D sehingga terasa lebih magis. Kalau bisa dibilang Sony Pictures kerap meningkatkan kualitas animasi mereka sehingga mungkin kini sudah cukup setara dengan Pixar.
Film Anak dengan Pesan Moral buat Orang Dewasa
Film Vivo memiliki klasifikasi usia untuk penonton berusia tujuh tahun ke atas sehingga sangat aman buat disaksikan oleh anak kecil. Film ini pun memiliki banyak pesan moral yang dapat menjadi pembelajaran buat anak-anak, seperti menjadi diri sendiri. Namun, menurut KINCIR beberapa pesan di film ini justru ditujukan kepada orang dewasa.
Salah satu contohnya pun bisa dilihat di awal film, seperti harus memberanikan diri untuk bisa keluar dari zona nyaman layaknya Vivo. Lalu, film ini juga mengajarkan kita untuk berani mengungkapkan perasaan kepada orang lain sebelum terlambat. Tak cuma itu, film ini juga memiliki pesan kepada para orang tua agar dapat percaya kepada anaknya sekaligus peduli dengan minat dan bakat mereka.
Selain pesan moral, film ini juga dipenuhi oleh banyak momen komedi yang lagi-lagi bisa dinikmati oleh segala kalangan usia. Oleh karena itu, film ini sangat cocok menjadi pilihan tontonan bersama sanak keluarga.
***
Secara garis besar, Vivo menjadi sebuah film petualangan-musikal yang ringan sekaligus menyenangkan dan sangat cocok ditonton bersama keluarga di akhir pekan. Kalau kalian berminat, film ini bisa disaksikan secara legal di layanan streaming Netflix mulai 6 Agustus 2021.
Nah, kalau kalian sudah nonton filmnya, jangan lupa buat tulis pendapat kalian pada kolom komentar yang berada di bawah artikel ini, ya! Ikuti terus KINCIR buat dapatkan rekomendasi film seru lainnya!
