Info 
Cinta beda agama itu pelik dan rumit. Selalu banyak kesulitan dan rintangan yang mewarnai perjalanan sejoli berbeda agama. Namanya juga perbedaan, pasti membawa banyak konflik.
Tak heran, hal ini membuat premis cinta beda agama jadi ‘makanan’ film Indonesia. Ada banyak perspektif soal ide cerita ini, termasuk Akhirat: A Love Story yang baru saja tayang pada 2 Desember ini. Film yang diproduksi oleh Base Entertaiment dan Studio Antelope ini akan membawa setiap penonton pada cerita klise dengan sentuhan imajinasi, tetap ringan tapi juga rumit.
Nah, berikut adalah review film Akhirat: A Love Story dari KINCIR:
Review Film Akhirat: A Love Story
Film Akhirat: A Love Story berkisah tentang Timur dan Mentari yang menjalin kasih. Mereka berpacaran namun tidak saling terbuka pada sahabat dan keluarga masing-masing. Alasannya karena mereka berbeda agama.
Timur lahir dari keluarga Kristen yang taat sementara Mentari terlahir dari keluarga yang Islami. Keduanya kemudian mengaku pada keluarga masing-masing. Tentu saja, kedua keluarga tak memberi jalan bagi mereka bersatu. Namun, berbekal kekuatan perasaan antara Timur dan Mentari, mereka siap untuk menerjang perbedaan itu.
Keadaan berubah ketika sebuah kecelakaan terajadi. Keduanya terbaring koma dan nyaris kehilangan nyawa. Saat mereka koma, roh mereka terkatung antara dunia dan akhirat. Mereka bertemu dan tinggal bersama roh dari orang-orang lain yang telah meninggal.
Saat itu, sudah tidak ada lagi perbedaan agama dan sekat lain yang bisa membatasi cinta Timur dan Mentari. Mereka bisa berbuat banyak hal yang mereka mau tanpa ada halangan dari siapapun. Bahkan kalau mau, mereka bisa menikah di alam tersebut.
Namun, hati Mentari masih ingin kembali ke dunia, dia masih ingin menyelesaikan banyak perkara di dunia yang belum ia rampungkan. Terlebih, ia masih ingin berkumpul dengan keluarga yang terus berharap kesembuhannya. Sementara Timur sudah mantap untuk pergi dari dunia dan menjadi abadi bersama Mentari di alam tersebut
Jadi, jalan mana yang akan mereka pilih? Temukan langsung jawabannya di film Akhirat : A Love Story! Biar enggak terlalu spoiler, nih!
Relate dengan kisah banyak orang
Premis cinta beda agama memang bisa ditemukan di beberapa film Indonesia, tapi film Akhirat membungkusnya dengan sentuhan yang berbeda. Banyak film yang mengangkat isu ini berfokus kepada konflik di luar pasangan, entah keluarga atau lingkungan. Di film ini, konfliknya justru hadir dari dua pasangan utama yang menggerakan cerita.
Mentari memang bersikeras ingin hidup bersama dengan Timur. Kendati demikian, dalam hatinya ia tahu bahwa kehidupannya bukan tentang Timur seorang. Ada mimpi membuat buku yang belum diselesaikan, kasih sayang orang tua yang begitu kuat, dan berbagai faktor lain yang menjadi pertimbangan.
Hal itu relate dengan pasangan di luar film, terutama yang memang menjalani kisah cinta beda agama. Meski cinta pada pasangan mereka begitu besar, pasti tetap ada dorongan untuk memilih keluarga dibandingkan pasangan.
Jangan ditelaah dengan nalar, nikmati imajinasinya
Kalau menggunakan nalar, film ini pasti akan mengundang banyak pertanyaan dalam diri. Tentu banyak ketidaksepakatan yang muncul terhadap beberapa adegan dalam film. Ada baiknya kamu menonton film ini dengan santai, tanpa harus berdebat soal isi filmnya.
Sutradara Jason Iskandar menyuguhkan Film Akhirat: A Love Story dengan lingkup kisah yang tidak terpikirkan. Ia mencoba membangun set alam antara hidup dan mati. Ia juga memisahkan orang-orang yang hendak pergi ke akhirat dengan jalur keyakinannya masing-masing.
Kemudian, ada pula penggambaran soal roh yang belum rela pergi ke akhirat. Roh itu yang kemudian disebut hantu oleh manusia. Semua hal menarik itu coba dimainkan Jason Iskandar dalam beberapa adegan dalam film.
Chemistry Adipati Dolken dan Della Dartyan yang klop
Bukan kali pertama, Adipati Dolken dan Della Dartyan pernah bertemu di film Love for Sale 2 (2019). Sejak film itu, chemistry keduanya tak perlu diragukan lagi. Terbukti dalam film ini, Adipati dan Della sanggup mengisi peran dengan sangat baik.
Catatan khusus soal akting Della Dartyan. Portofolio aktingnya makin banyak dengan tipikal karakter yang beragam; mulai dari tukang ghosting, penari misterius, hingga saat ini menjadi sosok perempuan yang serba gamang akan masa depannya. Della sanggup merasuk pada karakter-karakter yang diberikan padanya dan memerankannya dengan sangat baik
Perbedaan yang kurang terasa kontras
Film ini langsung menunjukan konflik antara Timur dan Mentari, tanpa menunjukkan proses pendekatan keduanya. Meski beberapa benturan perbedaan antara keduanya sudah dipertontonkan, seberapa taah kedua peran dalam beragama kurang digambarkan.
Penjelasakn karakter berfokus pada bidang yang mereka tekuni, itu pun kurang dalam. Timur diceritakan sebagai seorang akuntan, namun pada sepanjangan film, kemampuannya tidak terlalu dijelaskan. Berbeda dengan Mentari, yang menjadi sosok seniman penuh ambisi. Hal itu dibahas lebih dalam.
Hanya ada satu adegan ketika Mentari pergi salat Isha dan Timur menunggu di depan musala. Mungkin ada banyak faktor, bisa jadi memang kedua karakter ini bukan jadi sosok yang benar-benar taat beragama.
***
Film Akhirat: A Story of Love digarap dengan baik oleh sutradaara. Rasanya seperti penuh animasi tapi juga bikin hari. Secara pengambilan gambar dan scoring, semua digarap dengan apik. Pattern warna yang dipakai juga sanggup membangun emosi dari adegan yang ditampilkan.
Sayangnya, ada beberapa adegan yang cukup kentara di-dubbing oleh pemerannya. Selebihnya film Akhirat cukup jadi karya yang bisa dinikmati dan diserap banyak pesan baiknya
Selain Adipati Dolken dan Della Dartyan. Akhirat: A Love Story juga diperankan oleh Verdi Solaiman, Arswendi Nasution, Windy Apsari, Ayu Dyah Pasha, Yayu Unru dan sederet bintang lain.
Gimana setelah baca review fiilm ini? Silakan nonton Akhirat: A Love Story buat kamu yang relate atau penasaran sama kisahnya!
