Info 
*Spoiler Alert: Review film A Quiet Place: Day One mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.
Selain dikenal sebagai aktor, John Krasinski juga aktif menjadi sutradara, bahkan dia menggarap film horor yang sempat menggemparkan dunia perfilman di 2018, yaitu A Quiet Place (2018). Kesuksesan film tersebut juga membuat Krasinski menggarap sekuelnya yang diberi judul A Quiet Place Part II (2021). Nah, Paramount Pictures baru saja merilis prekuelnya A Quiet Place, yang diberi judul A Quiet Place: Day One.
Untuk Day One, Krasinski hanya berperan sebagai produser dan tidak menyutradarai film ini. Day One digarap oleh Michael Sarnoski, sosok yang juga menyutradarai Pig (2021). Film ini menampilkan karakter utama yang berbeda dari dua film sebelumnya, yang dibintangi oleh Lupita Nyong’o, Joseph Quinn, dan Alex Wolff. Namun salah satu dari pemeran A Quiet Place Part II, yaitu Djimon Hounsou, kembali lagi membintangi film ini.
A Quiet Place: Day One memperlihatkan bagaimana kondisi Bumi pada hari-hari awal invasi alien yang menyerang hanya dengan menggunakan indra pendengaran, yang berlatar di kota New York. Day One berkisah tentang Sam, perempuan penderita kanker yang terjebak di tengah kota saat invasi alien. Di tengah kekacauan tersebut, Sam bertemu dengan Eric dan mereka bekerja sama untuk tetap hidup.
Review film A Quiet Place: Day One
Berikan perspektif baru tentang kekacuan Bumi di dunia A Quiet Place
Dari judulnya sudah jelas bahwa Day One ingin fokus memperlihatkan bagaimana kekacauan Bumi selama hari-hari awal invasi alien yang terjadi di semesta A Quiet Place. Namun jika kita ingat-ingat lagi, sebenarnya A Quiet Place Part II sudah menampilkan adegan flashback tentang hari pertama invasi alien berdasarkan perspektifnya keluarga Abbott. Nah, yang membedakan Day One dengan adegan flashback A Quiet Place Part II adalah Day One diceritakan dari perspektif karakter yang berbeda.
Di film terbaru ini, kamu diperkenalkan dengan dua karakter utama baru, yaitu Sam dan Eric. Walau perspektifnya dari karakter baru, Day One juga menampilkan satu karakter dari A Quiet Place Part II, yang seakan menegaskan koneksi antara kedua film tersebut. Selain karakter, hal lainnya yang jelas menjadi pembeda antara Day One dan dua film A Quiet Place sebelumnya adalah latar tempatnya. Dua film sebelumnya berada di sebuah kota kecil, sedangkan Day One berada di pusat kota New York yang sangat berisik.
Pada intinya, Day One ingin memperlihatkan bagaimana jadinya jika invasi awal alien A Quiet Place terjadi di kota paling berisik di Amerika Serikat, yang jelas menjadi perspektif baru. Walau digarap oleh sutradara yang berbeda dari dua film sebelumnya, sutradara Michael Sarnoski tetap berhasil membangkitkan ketegangan yang begitu intens di Day One. Saking intensnya, kamu mungkin juga jadi ikut takut mengeluarkan suara selama menonton filmnya di bioskop.
Perspektifnya Sam (karakter utama Day One) jadi berbeda dari karakter utama A Quiet Place sebelumnya adalah dia diceritakan sebagai penderita kanker yang sudah pasrah menuju detik-detik terakhir kehidupannya. Bahkan di film ini, bertahan hidup bukanlah tujuan yang ingin dicapai Sam. Ceritanya pun semakin menarik ketika Sam dipertemukan dengan Eric, karakter yang ingin bertahan hidup. Ketika Sam dan Eric bersama, terciptalah pengembangan karakter yang membuat filmnya terasa emosional hingga ending-nya.
Akting Lupita Nyong’o yang bikin kita bisa berempati dengan karakternya
Seperti yang dijelaskan pada poin di atas, Day One menampilkan dua karakter baru, yaitu Sam yang diperankan oleh Lupita Nyong’o dan Eric yang diperankan oleh Joseph Quinn. Di antara kedua aktor tersebut, Nyong’o bisa dibilang mendapatkan peran yang lebih besar karena karakter Sam punya porsi kemunculan yang lebih banyak sejak awal hingga akhir filmnya. Keputusan sutradara Michael Sarnoski memilih Nyong’o sebagai pemeran utama Day One adalah keputusan yang tepat.
Dalam memerankan karakter penderita kanker yang sedang menunggu ajalnya, Nyong’o berhasil membuat penonton bisa berempati dengan karakternya lewat aktingnya yang sangat memukau. Dia juga berhasil membangun chemistry yang sangat baik dengan Joseph Quinn, apalagi pada adegan emosional yang mana Sam mengenang masa menyenangkan bersama ayahnya.
Selain Nyong’o dan Quinn, penampilan lainnya yang tidak kalah mencuri perhatian ternyata bisa kamu dapatkan dari kucing peliharaannya Sam. Aktor kucing yang membintangi Day One terlihat sangat menggemaskan dan begitu pintar dalam melakukan setiap adegan di film ini. Rasanya tidak mungkin jika kamu tidak jatuh hati dengan kucing peliharaannya Sam.
Desain suara yang benar-benar bikin filmnya mencekam
Kamu yang sudah menonton dua film A Quiet Place sebelumnya pasti tahu bahwa waralaba film ini memang memiliki sedikit dialog, tidak terkecuali untuk Day One. Berhubung villainnya adalah alien yang menyerang hanya berdasarkan suara, suara jelas memiliki elemen yang sangat penting di film ini. Seperti dua film A Quiet Place sebelumnya, Day One kembali berhasil menampilkan desain suara yang tidak kalah mencekam.
Sutradara Michael Sarnoski dan komponis Alexis Grapsas menyiapkan segala aspek suara film ini dengan sangat baik, mulai dari suara monsternya, detail-detal kecil suara yang mengusik mosternya, scoring, hingga musik pengiringnya. Alhasil, setiap suara yang ditampilkan di filmnya bisa menjadi sumber ketakutan dan kecemasan selama kamu menontonnya, sampai kamu mungkin berusaha benar-benar diam di sepanjang filmnya.
***
Apa jadinya jika alien yang peka terhadap suara menyerang New York, kota paling berisik di Amerika Serikat? Cerita itulah yang bakal kamu dapatkan di A Quiet Place: Day One. Terornya tetap sama, tetapi Day One diceritakan dari perspektif berbeda sehingga tidak terasa repetitif dari dua film A Quiet Place sebelumnya. Saat menonton di bioskop, dijamin kamu bakal hati-hati untuk tidak mengeluarkan suara karena suasana mencekam filmnya. Lupita Nyong’o dan aktor kucing yang bersamanya benar-benar menjadi pusat perhatian di film ini.
Setelah baca review film A Quiet Place: Day One, apakah kamu jadi tertarik menonton film horor ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!
