*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.
Cerita: 7 | Penokohan: 8 | Efek Suara/Scoring: 7 | Visual: 8 | Penyutradaraan: 8 | Nilai Akhir: 7,6/10
Eiffel I’m in Love 2 merupakan sekuel dari Eiffel I’m in Love (2003) dan diadaptasi dari novel remaja berjudul sama karya Rachmania Arunita. Film pertamanya sendiri digarap oleh mendiang Nasri Cheppy dengan naskah yang ditulis langsung oleh penulis novelnya sendiri. Setelah 14 tahun berlalu, Soraya Intercine Films selaku rumah produksi membuatkan sekuelnya.
Sebelumnya, pada 2008, Rachmania, melalui rumah produksinya, i-Trema (PT Indonesia Trend Maestro), sempat memproduksi sebuah sekuel dari Eiffel I'm in Love yang berjudul Lost in Love (2008). Pemerannya sama sekali berbeda dengan film pertamanya. Sekuel ini memang cukup laris meskipun enggak disambut dengan baik dari segi kritikan.
Sekuel tersebut juga berbeda dengan sekuel yang dibuat oleh Soraya Intercine Films kali ini. Sang produser, Sunil Soraya, memberi penegasan bahwa Eiffel I’m in Love 2 merupakan film dengan alur cerita yang baru dan enggak ada kaitannya dengan film Lost in Love yang disutradarai dan ditulis naskahnya oleh Rachamania sendiri. Untuk Eiffel I’m in Love 2 ini, Sunil mengajak penulis novel sekaligus penulis skenario yang sudah malah melintang bernama Donna Rosamayna.
Meskipun jarak film pertama ke film kedua memakan 14 tahun, dalam Eiffel I’m in Love 2, hubungan dua protagonis, Tita (Shandy Aulia) dan Adit (Samuel Rizal), diceritakan udah terjalin selama 12 tahun. Enggak lagi berlatar gedung sekolah, Eiffel I’m In Love 2 membawa keduanya sebagai sosok karakter yang berumur 12 tahun lebih dewasa dari film pertamanya. Tita diceritakan telah berumur 27 tahun dan berprofesi sebagai dokter hewan di Jakarta. Sedangkan, Adit yang berumur 34 tahun bekerja sebagai arsitek di Paris.
Sinopsis: 12 tahun berlalu. Tita yang dulunya duduk di kelas 1 SMA udah jadi seorang wanita dewasa. Selama 12 tahun pula, Tita dan Adit ngejalanin LDR. Setiap harinya, hubungan mereka selalu diwarnai pertengkaran. Bahkan, Tita mulai gelisah karena Adit enggak kunjung melamarnya, padahal dua sahabat Tita, Nanda dan Uni, udah nikah duluan. Pertanyaan pun muncul di benak Tita. Akankah hubungannya dengan Adit berakhir di pelaminan? Atau, mereka memang enggak ditakdirkan buat bersama?
Film ini dibuka dengan adegan saat Tita tengah menjadi bridesmaid dalam sebuah pesta pernikahan sahabatnya, Nanda (Shakira Alatas). Saat tengah duduk menikmati pesta, tiba-tiba Tita didatangi teman-teman SMA-nya. Lalu, Tita pun kedapatan pertanyaan paling menjengkelkan dari salah satu temannya, “Kapan nikah?” Yap, bukan cuma lo yang dongkol ditanyain begitu. Tita juga!
Tita dan keluarganya diceritakan pindah ke Paris untuk sementara waktu. Tita dan Adit pun kembali bertemu. Namun, kayak di film pertama, pertengkaran kerap menjadi bumbu-bumbu dalam hubungan antara Tita dan Adit. Seakan-akan, waktu enggak berjalan, keduanya masih aja kayak dulu meski dalam sosok yang lebih dewasa. Sang sutradara, Rizal Mantovani, sepertinya enggak ingin menghilangkan kesan dua karakter ini dari film pertama.
Rizal sepertinya sukses ngajak penonton nostalgia dengan romantika antara Tita dan Adit. Bahkan, ada beberapa pola adegan yang menyerupai film pertama. Salah satunya adalah saat Adit nyiapin kejutan di kamar. Bedanya, di film pertama Adit memenuhi kamar Tita dengan bunga. Kali ini, Adit nyiapin sesuatu yang berhubungan dengan profesi Tita sebagai dokter hewan. Enggak seru kalau lo tahu apa hadiahnya dari ulasan ini. Pokoknya, kejutannya enggak kalah manisnya, deh!
Yap, buat lo yang udah nonton film pertamanya, lo bakal nostalgia dengan kisah kasih Tita dan Adit. Suara manja Tita masih bisa lo dengar. Adit pun tetap aja jadi sosok yang cool, nyebelin, tapi berhati manis. Shandy dan Samuel pun masih bisa nampilin chemistry yang baik, benar-benar ngebawa lo dalam percintaan mereka yang menggemaskan. Bahkan, ada kalanya lo dibuat tertawa lepas oleh permainan mereka.
Terlepas dari itu, sekuel kali ini berbeda dengan film pertama. Eiffel I’m in Love 2 kebanyakan berlatar di Paris daripada di Jakarta. Makanya, jangan heran kalau film ini nampilin pemandangan yang indah dan bikin mata lo termanjakan. Yap, film ini enggak hanya nyajiin romantika melalui kisah percintaan yang manis, tapi juga pemandangan Paris yang romantis.
Demi menunjang suasana romantis yang segar namun terasa familier, urusan soundtrack kali ini masih dipercayakan kepada Melly Goeslaw dan Anto Hoed. Selain beberapa lagu baru, ada salah satu lagu soundtrack andalan film pertama, yaitu “Tak Tahan Lagi”, yang kembali digunakan dalam Eiffel I’m in Love 2. Bedanya, aransemennya dimodifikasi jadi lebih dewasa dan glamor.
Selain Shandy dan Samuel, sederet aktor dan aktris yang pernah hadir di film pertamanya pun kembali beraksi. Sebut aja Tommy Kurniawan yang meranin Alan (kakaknya Tita), Saphira Indah (Uni), Hilda Arifin (nyokapnya Tita), dan Helmy Yahya (bokapnya Tita). Mereka berhasil membangun sebuah koordinasi cerita yang memang berjarak belasan tahun dari kisah sebelumnya. Lo enggak bakal ngerasa asing, deh!
Berdurasi 117 menit, Eiffel I’m in Love 2 bakal jadi obat penawar rindu buat lo yang kangen ngelihat romantisme Tita dan Adit. Meski bakal bernostalgia dan teringat-ingat sama kisah mereka di film pertamanya, lo juga tetap nikmatin alur cerita yang segar dan mendebarkan. Makanya, film ini cocok banget lo tonton buat bersantai di akhir pekan atau nikmatin momen Valentine bersama si dia yang lo sayang—apalagi kalau hubungan lo berdua dipenuhi adu mulut kayak Tita dan Adit.
Eiffel I’m in Love 2 bakal meramaikan bioskop-bioskop di Indonesia mulai 14 Februari 2018 alias Hari Valentine. Nah, bagaimana kelanjutan hubungan Adit dan Tita? Cari tahu sendiri jawabannya!