*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran mengganggu buat lo yang belum nonton.
Sejak pertama kali rilis pada 1976, Rocky berhasil meraih popularitas sebagai waralaba baru yang memesona. Mengisahkan tentang petinju amatir yang menjadi juara kelas berat, Rocky adalah sosok ikonis yang udah punya tempat tersendiri di hati para penggemar.
Tiga tahun lepas kemunculan Adonis ‘Creed’ Johnson (Michael B. Jordan) di layar lebar yang sukses meraih pujian, anak dari Apollo Creed ini kembali hadir menggebrak panggung tinju dunia dan menghadapi tantangan berat dari bayang-bayang masa lalu.
Bayang Masa Lalu Datang Menghantui
Adonis membuka babak baru setelah berhasil menjadi juara dunia. Meskipun enggak pernah mengenal sosok ayahnya, Apollo Creed, Adonis tetap menaruh rasa hormat tinggi dan bertekad untuk meneruskan kebesaran nama Creed di panggung tinju dunia.
Dilanda rasa bangga sebagai juara, dia enggak tahu kalau akan ada bahaya mengintai, tepatnya dari Rusia. Ancaman ini bernama Drago.
Kilas balik sedikit ke Rocky IV (1985), Apollo Creed tewas di tangan Ivan Drago (Dolph Lundgreen) saat beradu jotos di atas ring tinju. Dilanda rasa dendam, Rocky (Sylvester Stallone) bertekad untuk menuntut balas. Dalam sebuah pertarungan hidup mati, Rocky akhirnya berhasil mengalahkan mesin mematikan dari Rusia beberapa detik sebelum laga usai. Rocky berjaya, sementara Drago harus menanggung malu dan diusir dari Rusia.
Tiga puluh tahun sejak tragedi kematian Apollo Creed, Ivan Drago (Dolph Lundgreen) yang kini menetap di Ukraina memiliki seorang anak bernama Viktor Drago (Florian Munteanu). Dididik untuk menjadi petinju ganas dari kecil, Viktor menjelma menjadi petarung yang sangat ditakuti. Berkat bantuan promotor oportunis, Ivan menyambangi kandang Adonis demi laga sarat emosi dan aroma balas dendam. Apakah Adonis mampu menghadapi mesin pembunuh dari Rusia?
Bukan Pertarungan, Ini Soal Cinta, Keluarga, Putus Asa dan Jati Diri
Udah menjadi ciri khas dari franchise Rocky, pertarungan bukanlah sajian utama. Menemukan jati diri, drama keluarga dan konflik menguras emosi adalah hal utama yang ditawarkan. Begitu pula pada film yang disutradarai oleh Steven Caple Jr. ini, Bukan hanya Adonis yang menjadi sosok sentral, Bianca (Tessa Thompson), Mary Anne Creed (Phylicia Rashad), bahkan Ivan dan Viktor punya peran penting yang enggak bisa dikesampingkan.
Berbeda dengan Rocky IV, Ivan Drago bukan hanya sekedar menjadi antagonis utama, mantan petinju kelas berat ini diberikan porsi lebih. Lo bisa mengetahui motivasi, rasa putus asa dan penderitan dari Ivan yang akan sukses bikin lo simpati.
Begitupun dengan Adonis yang mendapatkan perlawanan dari sang istri ketika akan menjalani pertarungan brutal. Sedang menantikan kelahiran anak pertama, Adonis dilanda rasa bimbang, begitupun Bianca yang sangat mengkhawatirkan keselamatan sang suami di atas ring tinju.
Alur cerita berjalan dinamis, lo enggak akan merasa kalau Creed 2 memiliki durasi cukup panjang, yaitu 130 menit. Banyak unsur cerita yang disajikan, enggak membuat tontonan terasa membosankan, malah lo akan menjadi simpati kepada karakter di film ini.
Konsistensi Michael B. Jordan
Dari awal, Sylvester Stallone udah mengatakan bahwa Rocky bukanlah sosok utama di film ini. Lewat sekuel ini, lo akan disuguhi perkembangan karakter Adonis. Dari awalnya bukan siapa-siapa, menjadi juara dunia, sampai akhirnya menjadi calon ayah. Di luar ambisi menjadi juara terhebat sepanjang sejarah tinju, Adonis menyimpan beban berat. Bayang-bayang sang ayah selalu mengiringi langkah sang protagonis.
Enggak cuma menyuguhkan aksi tarung sarat adrenalin, Jordan juga tampil prima dalam memerankan sosok Adonis. Aktor berusia 31 tahun ini sukses membuat penonton simpati. Lo enggak akan menyangka bahwa seorang petinju kelas berat dengan tubuh kekar yang tampil garang di atas ring, bisa membuat emosi lo terkuras habis.
Enggak cuma konflik di sisi Adonis, sosok Ivan Drago juga menjadi salah satu karakter yang mencuri perhatian. Mantan petinju dari Rusia ini berusaha mengembalikan kejayaan masa lalu dengan ‘menggunakan’ anaknya sebagai alat. Ivan yang dulunya dipuja, kini harus tinggal di sebuah apartemen sempit bersama Viktor. Iba melihat kondisi sang ayah, Viktor bertekad untuk menjadi petinju terbaik di dunia, demi mengembalikan martabat keluarga Drago.
Debut Memukau Caple Jr.
Setiap adegan menegangkan sampai momen sedih yang membuat mata berkaca-kaca, semua berhasil tertangkap dengan baik oleh mata kamera. Pergerakan kamera dan luapan emosi dari para karakter di film ini sukses menyajikan pengalaman menonton yang dahsyat.
Baru kali pertama tampil sebagai sutradara di film berbujet besar, Steven Caple Jr. sukses membuat debut yang manis. Meneruskan Ryan Coogler (Black Panther) yang menyutradarai film terdahulu, Caple Jr. seolah hadir tanpa beban. Hasilnya, lo akan disuguhi tontonan yang sangat menghibur. Sutradara yang baru berusia 30 tahun ini layak diacungi jempol. Aksinya dalam membesut tontonan layar lebar di masa mendatang patut dinantikan.
***
Creed 2 udah bisa lo saksikan di bioskop kesayangan. Sarat akan nostalgia dan penuh emosi, film keluaran MGM Studios ini sangat sayang kalau dilewatkan. Setelah nonton, jangan lupa untuk ngasih ulasan versi lo di sini, ya.