*(SPOILER ALERT) Artikel ini mengandung sedikit bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat lo, ya.
Setelah 11 tahun dan lima film di bawah arahan Michael Bay, Paramount Pictures akhirnya menghasilkan film Transformers yang layak dihargai. Film Bumblebee telah mendobrak pakem. Bisa dibilang bukan penampilan yang buruk, tapi bisa bikin penggemar yang sempat kecewa jadi punya harapan terhadap waralaba ini.
Menceritakan seorang remaja bernama Charlie Watson (Hailee Steinfeld) yang mengalami kegundahan dalam hidupnya dan memaksanya mencari jati diri. Memiliki hobi otak-atik mobil, berujung pada pertemuan dengan mobil VW Kodok kuning yang teronggok di bengkel tua.
Ternyata, mobil tersebut adalah Bumblebee yang sedang bersembunyi dari kejaran Autobot jahat. Namun, sinyal Bumblebee justru bikin alien robot datang ke Bumi dan berpotensi menghancurkan Bumi. Bisakah Bumblebee dan Charlie mengentikan perang antar-Autobot di Bumi?
Plot yang Lebih Membumi
Mengisahkan bagaimana dua makhluk yang bertemu pertama kali dan sama-sama memiliki ujian berat dalam hidup masing-masing. Cerita dan bobot emosionalnya yang bikin film ini lebih istimewa dibanding para pendahulunya. Mengingat, franchise film Transformers lebih mengutamakan ledakan dengan dialog absurd yang berlebihan.
Berfungsi sebagai prekuel dari semua film-film Transformers, film Bumblebee menyuguhkan kisah tentang asal karakter Autobot favorit. Sebagai film pertama dalam seri yang enggak digarap oleh Michael Bay, film Bumblebee juga ngasih perubahan signifikan untuk franchise yang didominasi cowok. Di film ini berpusat pada seorang gadis remaja sebagai protagonis film.
Film yang digarap Travis Knight ini hadir dengan latar 1980-an. Semuanya terlihat dari gaya busana, musik, dan tentu aja mobil yang akan menjadi penyamaran si Autobot kuning tersebut. Selain aksi kejar-kejaran dan baku hantam, film ini juga menampilkan banyak sisi heroik dan drama. Lo bakal disuguhkan pertemuan-pertemuan tentang dua sosok beda dunia yang rapuh dan kemudian menyatu. Drama yang menyentuh, mendorong kisah Bumblebee dan Charlie untuk berbagi cinta dan berbagi emosi dengan penontonnya.
Lebih Fokus pada Kekuatan Karakter
Hubungan yang kita lihat antara Charlie dan Bumblebee sangat kuat dan sangat menyenangkan. Dua makhluk beda dunia ini langsung klik karena punya masalah yang butuh diselesaikan. Charlie tentang jati diri, Bumblebee tentang keselamatan Bumi. Menyaksikan dua karakter ini saling terikat selama film berlangsung terasa menyenangkan.
Hailee Steinfeld memberikan pertunjukan yang luar biasa. Bisa dibilang, film ini jadi salah satu yang terbaik dalam kariernya. Begitu juga dengan Dylan O’Brien, pengisi suara Autobot kuning ini yang enggak terlihat aktornya tapi juga ngasih efek kegundahannya.
Lalu, ada John Cena yang berhasil bikin lo sebel, tapi juga yang bikin lo terharu. Enggak lupa, ada dua villain Autobot (Angela Bassett dan Justin Theroux) yang punya karakter musuh biasanya: licik, keji, dan enggak mudah dikalahkan. Namun, lagi-lagi, ceritanya terasa dibangun buru-buru.
Mengurangi Khas Pendahulunya
Kalau film pendahulunya enggak ramah anak, film Bumblebee justru kebalikannya. Knight paham bahwa petualangan Transformers sebenarnya untuk anak-anak. Knight juga ngasih sedikit kepribadian humanis pada Autobot tersebut. Membuatnya lebih banyak gerak tubuh manusia dibandingkan kejar-kejaran enggak beraturan. Kembali ke bentuk mobil seperti di komik juga mengesankan.
Sayangnya, masih ada rasa tergesa-gesa dalam membangun cerita. Cerita yang disampaikan memang baru di waralaba ini, tapi jadi cerita yang umum yang biasanya terjadi di film. Selain itu, film ini serasa “keluar jalur” karena enggak memerhatikan memori Bumblebee. Padahal, filmnya tentang Autobot tersebut.
Visual dan Scoring yang Klasik dan Tetap Asyik
Bukan termasuk visual yang paling keren dari pendahulunya, tapi jadi yang paling beda karena enggak banyak menampilkan adu robot di planet asing. Nuansa klasik dengan musik jadul, jadi kelebihan film ini. Namun balik lagi, filmnya lebih fokus ke Charlie bukan pada Bumblebee.
Berbicara tentang desain Transformers generasi pertama, film ini juga ngajak lo nostalgia karena melihat begitu banyak Transformers klasik menjadi hidup. Banyak dari mereka hanya melakukan penampilan singkat, tapi dengan adanya film ini berharap bisa melihat beberapa spin-off dari karakter lama.
Bukan yang Terbaik, tapi Bisa Menyelamatkan Transformers
Penggemar Transformers bakal senang dengan film ini. Secara enggak langsung bikin penggemar sedikit memaafkan apa yang dilakukan franchise ini tahun lalu. Film ini bukanlah film terbaik, tapi jadi film yang bisa ngasih harapan Transformers di masa yang akan datang.
Lo bisa ajak teman-teman lo sesama penggemar robot atau mecha untuk nonton film ini. Ada beberapa bioskop yang menyediakan efek 3-D, tapi sebenarnya tanpa efek tersebut film ini juga bisa dinikmati. Enggak banyak efek 3-D yang memukau hingga bikin film ini terasa istimewa. Yap, film Bumblebee lebih unggul dibanding pendahulunya karena lebih humanis dan tenang.
***
Film Bumblebee udah rilis mulai 14 Desember 2018. Kalau udah nonton, balik lagi ke sini untuk ngasih ulasan versi lo di kolom review, ya!