*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.
Cerita: 6.5| Penokohan: 7| Visual: 5| Sound Effect/Scoring: 8| Nilai Akhir: 6.6/10
Keberadaan situs ulasan film saat ini perannya penting banget. Mulai dari Rotten Tomatoes, iMDB, sampai Metacritic, semua ini jadi referensi wajib buat sebagian orang yang enggak mau kena “zonk” pas nonton suatu film. Dari nilai-nilai yang diberikan, ketiganya bisa dibilang cukup objektif meski ada juga yang dinilai terlalu berpihak.
Film dengan rating/nilai bagus bisa dipastiin bakal masuk daftar wajib tonton mayoritas moviegoers. Meski enggak semuanya setuju dan mengandalkan selera masing-masing, nilai bagus ini seenggaknya punya fungsi sebagai daya tarik buat bikin penasaran para calon penonton. Lain hal dengan film yang dapat nilai jelek di situs ulasan film. Penilaian buruk ini punya pengaruh besar yang bikin calon penonton jadi mikir dua kali buat nonton. Hal ini berlaku buat film-film yang enggak punya nama, bukan film blockbuster atau film yang udah punya banyak seri.
Nah, bagaimana dengan film Baywatch? Film besutan sutradara Seth Gordon ini kena skor buruk di hampir semua situs ulasan film. Terhitung hari ini, Baywatch dapat skor 5,8/10 di iMDb, 19% di Rotten Tomatoes, dan 37% di Metacritic. Namun, saat lo duduk manis di bioskop buat nonton dan udah nurunin ekspektasi gara-gara nilai jelek film ini, yang terjadi malah sebaliknya. Film ini cukup lucu dan amat menghibur (dengan catatan: lo punya selera humor receh serta memosisikan diri lo sebagai penonton, bukan kritikus).
Diadaptasi dari serial TV populer di era 1990-an dengan nama yang sama, Baywatch berkisah tentang kehidupan tim elite penjaga pantai Florida yang dipimpin sama Mitch Buchannon (Dwayne Johnson), dengan C.J. Parker (Kelly Rohrbach) dan Stephanie Holden (Ilfenesh Hadera) sebagai anak buah kepercayaannya. Kehidupan para penjaga pantai ini jadi lebih menantang setelah Mitch nemuin narkotika di kawasan pantai yang dikelola oleh Victoria Leeds (Priyanka Chopra). Merasa ada yang enggak beres, Mitch mempertaruhkan jabatannya sebagai penjaga pantai dengan menyelidiki bisnis narkotika tersembunyi Leeds bersama para penjaga pantai baru, Matt Brody (Zac Efron), Summer Quinn (Alexandra Daddario), dan Ronnie (Jon Bass).
Viki bahas dari hal yang jelek dulu. Seperti skor yang tertera di situs-situs ulasan film tadi, Baywatch termasuk kacau secara kualitas. Hal yang pertama kali Viki dan mungkin bakal lo sadari adalah buruknya efek visual yang digunain dalam film ini. Harus Viki bilang, efek CGI-nya benar-benar jelek dan pantas banget masuk nominasi Razzie Awards tahun ini.
Enggak semua adegan memakai CGI. Ada beberapa adegan penting yang kelihatan banget efek komputer kasarnya, terutama adegan kapal terbakar serta beberapa adegan di pantai. Padahal, Baywatch adalah film yang ngegambarin suasana laut/pantai. Entah gara-gara enggak ada pantai bagus yang bisa dipakai buat syuting atau gara-gara kehabisan modal buat bayar aktor/aktris kelas kakap, dunno.
Padahal, sih, kalau dilihat lagi, aktor kelas kakapnya cuma Dwayne Johnson dan Priyanka Chopra (kakap di Bollywood). Sayangnya, keduanya enggak bisa “menyelamatkan” film ini dari tenggelam. Film ini pun bisa dibilang udah melakukan “tindak criminal” kepada Chopra. Sedikit bocoran, dalam debutnya di film Hollywood, karakter yang dia mainin ini benar-benar jahat. Dan, seperti film-film aksi mainstream, dia tewas secara mengenaskan. She's deserved much better than this!
Manuver yang dilakukan Baywatch dengan karakternya Chopra ini sejujurnya agak membingungkan. Biasanya, artis internasional yang dimasukin dalam film itu udah pasti jadi jagoan, seenggaknya punya peran penting buat narik penonton dari negara asal artis tersebut. Contohnya aja kayak film xXx: Return of the Xander Cage yang memakai jasa Donnie Yen, Kris Wu (Tiongkok), dan Deepika Padukone (India) buat ngeraup keuntungan di negara asal mereka. Hasilnya pun terbukti ampuh. xXx sukses besar di pasar internasional dengan perbandingan hampir 7:1 dengan pasar domestik (Amerika dan Kanada).
Selesai intermezzo, kita kembali lagi ke laptop. Akting Dwayne “The Rock” Johnson, Priyanka Chopra, Zac Efron, dan pemeran-pemeran lainnya pun tergolong biasa aja. Bahkan, chemistry antarpemeran tergolong buruk. Hanya The Rock dan Efron yang chemistry-nya terlihat asyik dan bakal bikin lo ketawa. Dialognya pun, meski termasuk cheesy habis, ampuh buat bikin adegan jadi lucu.
Dari segi cerita, enggak ada twist atau kejutan lain yang bikin lo tercengang. Secara keseluruhan, sebenarnya plot film ini termasuk sederhana dan bakal lo mengerti. Sayangnya, film ini jadi terkesan ceroboh dan dibuat secara enggak serius gara-gara banyaknya plot hole atau hal-hal yang enggak masuk akal yang bakal bikin lo kebingungan. Hal ini pun termasuk ngeganggu banget jika lo termasuk tipe penonton yang merhatiin detail.
Dari kejelekannya, Baywatch punya sisi lain yang bikin lo enggak setuju sama penilaian dari kritikus (termasuk ulasan ini). Udah lama banget Viki enggak nonton film bioskop yang penontonnya ketawa terus hampir sepanjang film. Yap, harus diakui, Baywatch termasuk film yang kocak. Ada beberapa adegan yang bakal bikin lo benar-benar ketawa lepas, sekalipun selera humor lo tinggi. Sayangnya, ada juga beberapa adegan kocak yang kesannya garing dan dipaksain banget.
Selain itu, film ini cocok banget buat lo yang mau cuci mata, baik cowok maupun cewek. Baywatch sukses bikin semua karakter penjaga pantai terlihat seksi (kecuali Ronnie). Buat cowok, Kelly Rohrbach dijamin bikin lo gerah dengan wajah dan tubuh seksinya. Dia juga berhasil nampilin kesan “nakal” meski enggak bisa menyaingi pendahulunya, Pamela Anderson. Akan tetapi, harus Viki bilang kalau yang terbaik di antara yang terbaik adalah Alexandra Daddario. Enggak cuma seksi, dia juga bakal bikin lo ngerasa adem dengan pandangan mata birunya yang mengundang khilaf.
BTW, lo juga enggak perlu takut ngajak cewek/bini lo nonton. Ujung-ujungnya, mereka juga bakalan cuci mata, kok. Bohonglah kalau mereka enggak suka sama Zac Efron di film ini. Jadi, daripada lo ribut gara-gara pasangan lo nuduh yang enggak-enggak, mending ajak nonton aja, deh!
Perlu lo perhatiin banget kalau film ini ditujukan khusus buat penonton dewasa. Lo boleh ajak cewek/bini lo, tapi jangan coba-coba ajak anak kecil nonton film ini. Soalnya, banyak adegan yang enggak pantas ditonton anak-anak, mulai dari cewek-cewek seksi berpakaian minim, kata-kata kasar, hingga candaan dewasa.
Viki sendiri ngerasa kalau film ini punya potensi besar kalau dibikin lebih serius. Makanya, alih-alih mau jadi kayak 21 Jump Street dengan candaan konyolnya, film ini sendirilah yang jadi candaan konyol dengan efek visual, cerita, serta logika yang berantakan. Memang, sih, serial TV-nya sendiri juga konyol. Namun, versi filmnya enggak mampu menyaingi daya tarik dan keceriaan versi serialnya.
Kayak yang udah Viki bilang, Baywatch dibuat bukan dengan tujuan memukau kritikus atau menang piala Oscar. Film ini adalah contoh film yang dibuat buat penonton yang ingin ketawa, nostalgia, dan tentunya, cuci mata. Meski skornya buruk, tapi Baywatch masih punya senjata yang bikin penontonnya terhibur, kok. Makanya, sebelum nonton film ini, Viki saranin turunin ekspektasi dan selera humor biar lo bisa nikmatin film ini secara keseluruhan. Selamat menonton (dan cuci mata), guys!