*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.
Cerita: 7 | Penokohan: 6,5 | Efek Suara/Scoring: 8,5 | Visual: 8 | Nilai Akhir: 7,5/10
Annabelle is back, this time more scarier!
Buat lo penggemar film horor, film Annabelle pertama yang rilis tiga tahun lalu pastinya bikin lo kecewa berat. Filmnya sendiri enggak sesuai ekspektasi, khususnya jika dibandingin sama The Conjuring (2013) yang bikin orang semangat nonton. Annabelle pertama terlihat enggak digarap dengan serius dan terkesan cari duit banget sehingga bikin filmnya jelek dan enggak menghibur. Makanya, enggak heran kalau moviegoers atau pun kritikus enggak berharap banyak sama Annabelle: Creation yang dilatarin jadi prekuel film pertamanya.
Nah, buat lo yang udah telanjur kecewa dan enggak berharap banyak, siap-siap terpuaskan, deh, sama Annabelle: Creation. Soalnya, film ini jauh lebih baik dan nakutin daripada film pertamanya!
Annabelle: Creation berkisah jauh ke belakang dari film sebelumnya. Film ini jadi kisah awal bagaimana boneka Annabelle tercipta dan jadi tempat tinggal iblis jahat seperti yang lo lihat dalam The Conjuring. Semuanya dimulai saat keluarga Mullins, si pembuat boneka, berduka karena kehilangan anak mereka yang tewas karena kecelakaan. 12 tahun setelah kejadian naas itu, keluarga Mullins menjadikan rumahnya sebagai penampungan anak yatim piatu. Sayangnya, impian anak-anak yatim piatu akan rumah yang besar dan mewah harus sirna. Soalnya, rumah yang baru aja mereka tempatin ternyata punya rahasia mengerikan.
Kali ini, Annabelle: Creation digarap oleh sutradara yang lagi naik daun, David F. Sandberg, yang dikenal dengan film Lights Out (2016). Penunjukkan Sandberg ini ngasih lihat bahwa New Line Cinema serius ngegarap prekuelnya. Hasilnya pun terlihat jelas. Secara kualitas, film ini jauh lebih rapi dan enggak bikin bingung kayak film pertamanya. Gaya bercerita Sandberg juga terlihat jelas lewat penyajian horor yang berkelas.
Efek kejut alias jumpscare tetap jadi andalan Annabelle: Creation sebagai bagian dari The Conjuring Universe. Sejak bagian awal, film ini terkesan "enggak mau kasih kendor" penontonnya lewat adegan-adegan jumpscare. Enggak cuma horor, film ini juga punya sense of terror yang cukup bikin lo keganggu meski enggak seintens The Conjuring. Bisa dibilang, film ini cukup sadis dengan beberapa adegan gore. Meski begitu, adegan gore-nya enggak bakal ngeganggu kenyamanan lo nonton, kok.
Kelihaian Sandberg yang udah teruji di Lights Out terlihat jelas di Annabelle: Creation. Sandberg dengan cerdas memainkan suasana yang bikin unsur horor dan terornya berasa. Hal ini dilakukannya lewat permainan efek suara. Lo (terutama buat lo yang penakut) bakal ngerasain teror dalam transisi suara hening yang dilanjutin sama adegan jumpscare dengan suara keras dan musik horor. Sayangnya, meski bikin suasana horor dan teror makin terasa, permainan suara ini justru bikin kita bisa nebak apa yang terjadi setelahnya.
Selain ngandalin efek suara dan boneka Annabelle, tentunya, Sandberg juga lihai nyajiin teror lewat latar rumah serta karakter anak-anak. Kayak film-film horor pada umumnya, Annabelle: Creation menggunakan latar rumah yang luas, gelap, dan punya banyak ruangan rahasia. Latar ini secara enggak langsung bikin kita parno dan ngerasain kengerian yang dialamin anak-anak. Salah satu karakter utama anak kecilnya pun digambarin helpless. Penggambaran ini bikin kita ngerasain banget teror yang dialamin oleh para karakter.
Di lain sisi, karakter anak-anak ini juga terkesan agak mengganggu. Selain karakter Janice dan Linda, karakter anak-anak lainnya justru terasa enggak penting dan lebih baik enggak ada. Sebenarnya, film ini bakal lebih menyeramkan kalau terornya berpusat di Janice dan Linda. Entah kenapa, ada empat karakter anak-anak lainnya yang dimasukin. Bahkan, dua di antaranya benar-benar enggak mendapat porsi "teror" sama sekali.
Akting pemerannya sebenarnya enggak jelek, tapi enggak bagus juga. Beda kayak The Conjuring yang kerasa banget horor dan teror dari akting memukau para pemerannya, akting di Annabelle: Creation nyaris terkesan datar dan enggak begitu mainin emosi penonton. Bahkan, premis "teman sehidup semati" yang tersaji di awal malah hilang begitu aja seiring berjalannya waktu. Hal ini malah bikin filmnya jadi terkesan datar tanpa unsur dramatis yang sebenarnya cukup penting dalam sebuah film horor. Contoh kasusnya bisa lo lihat dalam The Conjuring yang bisa nyajiin drama yang pas banget dan enggak lebay.
Meski lebih baik dari segi horor, Annabelle: Creation masih terasa klisenya kayak film pertama. Ada beberapa adegan yang terasa enggak realistis dan aneh. Logikanya juga enggak dapat banget. Misalnya aja, nih, lo udah tahu diteror setan plus lo helpless, tapi lo masih aja penasaran sama setannya dan enggak nunjukin kalau lo ketakutan banget. Ketidaklogisan inilah yang bakal lo lihat. Bahkan, karakter anak-anak dalam film ini jarang banget terlihat nangis layaknya anak kecil yang ketakutan.
Kesan klise film ini pun makin terasa dengan beberapa dialog antarkarakter yang dipaksain. Ngomong-ngomong soal dipaksain, ending film ini juga terkesan maksa banget buat kehubung sama film pertamanya dan bisa bikin sebagian orang ngerasa antiklimaks.
Pas lo nonton film ini, jangan lupain kalau film ini bakal jadi pembuka The Conjuring Universe. Sedikit bocoran, lo bakal menyaksikan beberapa easter egg yang berhubungan dengan film-film dalam universe ini. Salah satunya adalah petunjuk buat film The Nun yang bakal tayang tahun depan. Yap, hal ini ngebuktiin kalau New Line Cinema dan Warner Bros. benar-benar serius sama The Conjuring Universe-nya!
Nilai positif film ini juga bakal jadi momentum yang baik buat The Conjuring Universe buat terus maju ke depan. Dalam film feature keduanya, Sandberg terbukti mampu nyajiin film horor yang baik meski enggak terhitung sempurna. Tentu hal ini bisa jadi pertanda baik buat film The Nun atau pun The Conjuring 3 yang bakal tayang selanjutnya.
Secara keseluruhan, Annabelle: Creation adalah film yang wajib ditonton, khususnya bagi lo yang suka banget sama film horor. Soalnya, film prekuel ini terbukti lebih baik dan menyeramkan dibanding film pertamanya. Sayangnya, film ini masih sama dari segi kerancuan dan hal-hal klise yang cukup mengganggu. Meski begitu, unsur horor dan terornya dijamin bakal bikin lo terhibur sekaligus ngerasa enggak nyaman dengan adegan-adegan horor yang cukup ngeganggu.
Pros:
+ Nyeremin abis!
+ Transisi efek suara dari hening ke keras mantap!
Cons:
– Cerita biasa aja.
– Rancu, klise, dan enggak logis.
– Dialog cheesy.