*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.
Cerita: 9 | Penokohan: 8 | Visual: 9 | Sound Effect/Scoring: 7 | Nilai Akhir: 8,5/10
“Film apaan, nih?” Ya, Viki juga nanya begitu, kok, pas mau masuk bioskop. Masuknya pun tanpa tahu apa-apa, tanpa ekspektasi apa-apa. Namun, pas keluar dari bioskop, Viki udah enggak sabar pengen bilang bahwa lo harus nonton film berjudul Along with the Gods: The Two Worlds. Soalnya, film ini punya cerita yang bisa nguras emosi lo selama di dalam bioskop.
Film yang disutradarai oleh Yong-hwa Kim ini sebelumnya udah sukses banget pas dirilis di negara asalnya, Korea Selatan. Film ini bahkan bisa ngedatengin 10 juta penonton lebih dalam kurun waktu 16 hari setelah rilis pada 22 Desember 2017. Along with the Gods: The Two World diambil dari cerita webtoon berjudul sama yang juga bisa dibilang sukses.
Film ini menceritakan pemahaman Buddha yang mengenal adanya karma, hari pembalasan, dan reinkarnasi. Setiap orang yang meninggal akan disidang di tujuh neraka dalam waktu 49 hari. Kalau ada yang bisa melewati semuanya, arwah tersebut bisa kembali dunia orang yang masih hidup atau dengan kata lain: reinkarnasi. Jadi, masih ada kemungkinan kita ini juga adalah hasil reinkarnasi.
Film ini dimulai dengan seorang petugas pemadam kebakaran bernama Kim Ja-hong (Cha Tae-hyun) yang meninggal akibat kecelakaan pas bertugas nyelamatin orang. Dia pun langsung bertemu dengan tiga malaikat penjaga, Gang-rim (Ha Jung-woo), Haewonmak (Ju Ji-hoon), dan Dukchun (Kim Hyang-gi), yang bertugas ngawal Ja-hong selama ada di dunia afterlife. Tiga malaikat penjaga ini sebenarnya merupakan arwah yang sudah tinggal selama satu abad di akhirat dan ditugaskan mencari arwah-arwah baik yang ingin bereinkarnasi.
Dalam rasa kebingungan akan kematiannya, Ja-hong pun mau enggak mau harus ngikutin prosedur yang ada di dunia setelah kematian dengan mendatangi tujuh neraka dan coba ngeyakinin dewa bahwa dia bisa kembali lagi hidup. Namun, setiap neraka yang dia datangin punya tuntutan kejahatan-kejahatan yang dia lakuin selama di dunia yang menghambatnya bereinkarnasi. Tiga malaikat penjaga inilah yang bertugas ngebantuin Ja-hong. Jika bisa bikin 49 nyawa reinkarnasi, mereka diperbolehkan bereinkarnasi juga menjadi orang yang mereka inginkan.
Intinya, film ini mau ngasih tahu bahwa semua yang lo lakuin di dunia sekarang bakalan lo pertanggungjawabin di akhirat nanti. Bahkan, buat keburukan kecil sekali pun, para malaikat akan mencatat itu dan memberatkan nasib lo di akhirat. Ya, sambil nonton film, lo bisa sambil merenung, deh.
Viki juga suka sama visual di dalam film yang sebagian besarnya adalah hasil CGI. Memang, sih, enggak semuanya semulus film berdana besar khas Hollywood. Ada beberapa bagian yang bikin kualitas editing terkesan murahan, seperti aksi kejar-kejaran yang terlihat enggak banget. Namun, masih banyak bagian yang tergambarkan dengan keren banget dalam film ini—sebagian banyak ada di akhirat, seperti padang pasir, hutan, dan tempat-tempat persidangan. Sungguh memanjakan mata! Viki, sih, ngarep nonton film ini dengan format 3-D.
Visualnya keren, ceritanya juara. Viki salut banget sama orang yang udah punya ide buat bikin cerita dalam film ini. Along with the Gods: The Two World punya sejumlah lawakan receh dari para karakternya yang bikin lo bakalan geli-geli sendiri pas nonton atau ngeluarin tawa kecil. Namun, belum lama lo dibuat senyum-senyum, mood film akan langsung berubah drastis jadi drama yang bikin dada sakit, bibir bergetar, dan air mata mengalir.
Film ini nampilih sisi melankolis dari ibu dan anak yang selalu muncul saat film kayaknya lagi ada di bagian yang serius. Lo enggak bakalan tahu kapan cerita itu akan jadi sedih dan balik lagi jadi cerita serius. Pokoknya siapin tisu aja kalau mau nonton—bawa yang banyak kalau bisa, siapa tahu sebelah lo enggak bawa.
Biarpun Along with the Gods: The Two World rasanya jadi film yang patut ditonton sekarang, masih ada beberapa hal yang belum diceritain dengan gamblang di dalam film. Bahkan, ada beberapa perkara di film yang memang belum selesai sama sekali. Apalagi bagian ending-nya ngegantung banget kayak lagunya Melly Goeslaw.
Eits, tenang dulu. Film yang udah bisa lo tonton di bioskop Indonesia per 5 Januari 2018 ini merupakan bagian pertamanya dari keseluruhan film. Bagian keduanya sendiri udah dijanjiin bakal tayang di tengah 2018 nanti. Oke, semoga bagian kedua nanti nyelesain semua teka-teki yang ada di film ini.