*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.
Cerita: 7 | Penokohan: 7 | Efek Suara/Scoring: 7 | Visual: 7 | Nilai Akhir: 7/10
Film-film biopik kerap menjadi langganan nominasi dalam ajang penghargaan. Pasalnya, enggak hanya punya cerita yang kaya, film-film bioik juga sarat makna dan ngasih inspirasi. Salah satunya All the Money in the World karya Ridley Scott yang dapat tiga nominasi ajang Golden Globes 2018 dan BAFTA Award 2018. Film ini memang enggak ditayangin di Indonesia. Namun, kabar gembiranya, setelah dapat pencapaian gemilang tahun ini, akhirnya film All the Money in the World berkesempatan memeriahkan bioskop Indonesia.
Sejak 1983 hingga kini, karya-karya film Scott pantas diperhitungkan. Pada 2017, dia sukses bikin empat film, yaitu Alien: Covenant, Murder on the Orient Express, Mark Felt, dan All the Money in the World. Makanya, enggak mengherankan kalau Scott dapat nominasi sebagai sutradara terbaik yang didapatkan lewat film yang disebut belakangan ini.
Selain film imajinasi dan biopik, Scott juga bikin film yang berdasarkan kisah nyata pada 2017. Tentunya, masih dengan formula film yang menegangkan ala Scott. Yap, All the Money in the World menceritakan kisah penculikan fenomenal yang dialami cucu seorang miliarder terkaya di London, John Paul Getty.
Sinopsis: Seorang pemuda bernama John Paul Getty III diculik oleh kelompok mafia. Sang ibu, Gail, mencoba segala cara demi meyakinkan kakek si pemuda, J. Paul Getty, yang adalah seorang pengusaha minyak kaya raya, membayar uang tebusan. Ketika si kakek menolak, Gail bekerja sama dengan Fletcher Chase, manajer bisnis Getty sekaligus mantan agen CIA, untuk membebaskan anaknya dan membujuk Getty agar berubah pikiran sebelum semuanya terlambat.
Film ini dibuat berdasarkan novel biografi berjudul Painfully Rich: The Outrageous Fortune and Misfortunes of the Heirs of J. Paul Getty karya John Pearson yang dirilis pada 1995. Getty yang dikenal sebagai miliarder terkaya dan terkikir dalam sejarah dunia kehilangan cucu kesayangannya. Namun, dia enggak berniat membayar uang tebusan hingga telinga sang cucu dipotong penculik.
Film yang ngangkat kisah penculikan fenomenal ini punya alur maju-mundur di awal film. Tentunya, gaya khas Scott yang kerap ngasih atmosfer menegangkan dan gelap masih bisa lo lihat. Bahkan, ciri khasnya ini udah terlihat pada awal film dan cuplikan filmnya.
Bergenre kriminal-misteri, film ini bisa ngasih suasana tegang meski enggak setegang film Scott lainnya yang bikin lo sering nahan napas. Sayangnya, film ini bakal terasa membosankan karena lebih nunjukin sisi kriminal dengan sedikit bumbu thriller. Satu lagi, film ini punya sedikit adegan aksi yang lagi-lagi menjemukan buat lo yang mengharapkan adegan berantem yang intens.
Film ini sendiri punya plot yang kuat, sesuai dengan kisah aslinya yang diceritakan secara mendetail. Pantas, kok, kalau Scott dapat nominasi Golden Globes 2018 lewat film ini! Nah, buat lo yang enggak tahu kisah aslinya, mending lo cari tahu dulu sebelum nonton film ini biar lo ngerti alurnya. Kalau lo langsung coba nonton, lo bakal mikir keras ke mana arah ceritanya.
Secara visual, film ini punya atmosfer kriminal yang penuh teka-teki. Jangan harap ada warna-warna yang memukau. Sesuai dengan zamannya, film ini ngasih kesuraman yang penuh intensitas. Sesuai dengan keadaan saat itu, Getty sebenarnya luar biasa kaya raya karena tambang minyaknya, tapi masih ngerasa kekurangan. Ini berbanding terbalik dengan masyarakat yang selalu dibatasi pemakaian minyak dalam kesehariannya.
Penokohan dalam film ini juga nampilin beberapa aktor ternama, yaitu Christopher Plumer yang piawai memerankan sang miliarder kikir. Ada pula Charles Plumer yang sukses memerankan sang cucu yang lugu. Enggak lupa, Michelle Williams yang total sebagai Abigail Getty dengan segala ekspresi yang ditampilkan.
Selanjutnya, ada Mark Wahlberg yang cocok jadi good spy bernama Fletcher Chase. Namun, perannya terkesan mubazir sebagai orang suruhan sosok terkaya di Inggris. Selain itu, kehadiran beberapa aktor asal Italia, seperti Nicolas Vaporidis, Guglielmo Favila, dan Andrea Piedimonte, bakal bikin lo terkesima dengan logat Italia yang kental.
Meski terkesan suram, film ini ngasih beberapa makna kehidupan. Sesuai judulnya, semua uang yang ada di dunia ini enggak ada artinya dibanding kehadiran keluarga. Satu sisi, uang bisa ngasih manfaat material dalam kehidupan. Sisi lainnya, uang justu bikin terlena dan bikin seseorang jadi rakus dan kikir.
Lihat aja Getty yang menganggap bahwa keluarganya enggak lebih penting daripada benda mati. Dia rela beli lukisan yang harganya fantastis dibanding menyelamatkan cucunya. Bahkan, dia selalu merasa kurang dan berhasrat untuk terus menghasilkan uang. Sifat kikirnya bikin dia enggak mau beramal sedikit pun.
Kalau tertarik, lo bisa ajak teman-teman lo yang suka dengan drama berdasarkan kisah nyata. Film ini sebenarnya udah tayang sejak 22 Desember 2017 di Amerika dan Inggris. Di Indonesia, lo udah bisa nikmatin mulai hari ini (17/1) di bioskop Cinemaxx, CGV, dan Flix Cinema.