Film-film laris dari Asia, termasuk Korea Selatan, memang menjadi magnet buat industri Hollywood. Lantaran animo besar masyarakat pada versi aslinya, Amerika Serikat pun tertarik buat bikin versi remake-nya. Kali ini hal itu kejadian pada Train to Busan (2016) yang bakal diadaptasi menjadi film Hollywood bertajuk Last Train to New York.
Penggemar film pastinya belum lupa sama Train to Busan. Film bergenre aksi-horor ini menceritakan tentang perjalanan seorang ayah sekaligus duda bernama Seok Woo dan anak perempuannya Su-An. Perjalanan menuju ke rumah sang ibu yang menggunakan kereta awalnya kelihatan biasa aja, enggak ada yang spesial. Siapa yang menyangka bahwa ada sebuah chemical leakage di laboratorium yang menyebabkan zombie outbreak?
Formula perzombian ini memang udah banyak dipakai di berbagai film. Namun, Train to Busan berhasil mengombinasikan teror zombie dengan efek slasher yang cukup bikin mual, sekaligus hubungan ayah-anak. Sehingga, terciptalah film yang enggak cuma menegangkan tetapi juga menguras emosi.
Yang bikin orang Indonesia patut berbangga hati adalah bahwa remake dari Train to Busan, berjudul Last Train to New York, bakal disutradarai oleh Timo Tjahjanto. Ya, dunia perfilman udah enggak perlu meragukan lagi kemampuan Timo dalam meramu teror di dalam film-filmnya. Mulai dari The Night Comes for Us sampai dengan Sebelum Iblis Menjemput ayat 1 dan 2, semuanya punya level kengerian yang bikin kita resah.
Train to Busan: Big Shoes to Fill In
Akun @leejunqjae bahkan me-ngetweet bahwa: last train to New York so lame lmao. Tweet ini disetujui oleh warganet lain yang mengatakan bahwa film yang bagus memang enggak perlu dibikin remake. Sebagian yang lain lagi mengkritik judul yang biasa banget dan enggak kreatif.
Tanggapan para warganet di akun resmi Twitter Deadline Hollywood (@DEADLINE) lebih pedes lagi. Mereka bahkan terang-terangan bilang bahwa enggak semua film harus di-americanized. Warganet bahkan bertanya-tanya kenapa semua hal harus dibuat versi Amerikanya.
Timo Tjahjanto is currently attached to direct "Last Train to New York," the remake of Korean hit "Train to Busan" https://t.co/c9zDkYkhfS pic.twitter.com/PV6DN7npiT
— Deadline Hollywood (@DEADLINE) November 17, 2021
Well, Train to Busan memang punya big shoes to fill in. Film ini panen pujian di berbagai media dan platform review film. Di RottenTomatoes, film yang disutradarai oleh Yeon Sang-Ho ini mendapatkan Tomatometers 94% dan audience score 89%. Sementara itu, di IMDb, skornya mencapai 76%. T
Film ini juga tayang perdana di Festival Film Cannes 2016 dan meraup keuntungan hampir 100 juta dolar Amerika Serikat, menjadikannya sebuah hit dari box office pada masanya.
Selain itu, layaknya berbagai film tenar lain dari negeri gingseng, Train to Busan juga sarat akan budaya Korea Selatan yang khas. Para penggemar film pun khawatir bahwa adaptasi ini bakal menghilangkan budaya Korea Selatan yang justru menjadi sisi menarik dari film.
Nah, apakah ketakutan para warganet ini bakal menjadi nyata? Apakah tragedi The Last Airbender akan kembali terulang? Kita tunggu saja sampai film ini dirilis, ya!