5 Rekomendasi Film tentang Orangtua Toxic yang Layak Direnungi

– Rekomendasi film di bawah ini berikan pengalaman soal orangtua yang toxic.
– Film-film di bawah ini berasal dari Jepang, Amerika, dan Indonesia.

Mencintai anak adalah sebuah kewajiban, tetapi nyatanya enggak semua orang bisa berlaku baik kepada anak. Beberapa orangtua –sadar atau pun enggak– justru malah memperlakukan anak dengan sangat buruk. Perilaku toxic parenting tentu wajib buat dihindari karena dapat memberikan dampak yang buruk bagi anak-anak, merusak jiwa dan bahkan fisik mereka.

Beberapa film memberikan gambaran terkait orangtua yang toxic. Meskipun memuakkan, gambaran-gambaran dalam film ini bisa kalian jadikan pegangan untuk enggak menjadi orangtua yang merugikan buat anak kelak.

Nah, apakah kalian merasa sudah melakukan atau merasakan hal toxic yang enggak disadari? Coba tonton rekomendasi film di bawah ini buat jadi renungan.

1. Home Alone (1990)

Home Alone memang film keluarga yang penuh kasih. Sang ibu dan ayah juga sebenernya sayang banget sama Kevin. Terbukti, mereka sangat panik waktu mengetahui Kevin ketinggalan di rumah dan mengusahakan segala cara untuk melakukannya.

Namun, perilaku mereka kepada Kevin pada dasarnya agak toxic. Mereka menganggap bahwa Kevin nakal dan mereka enggak pernah mendengarkan penjelasan Kevin. Mereka juga memiliki banyak anak, tetapi enggak bisa mempertanggungjawabkannya dengan baik.

2. Matilda (1996)

Mengabaikan dan meremehkan anak juga merupakan salah satu pertanda orangtua yang toxic. Hal itu terjadi pada Matilda, seorang anak cerdas dengan kemampuan telekinesis yang spesial. Ayah dan ibu Matilda kasar, enggak perhatian, hobi menghina dia sebagai anak perempuan. Matilda pun enggak dibolehkan bersekolah dan seringkali mereka merusak barang Mathilda.

Suatu saat, Mathilda masuk sekolah, tetapi sekolah itu kumuh dan dipimpin oleh kepala sekolah yang sangat kejam. Untungnya, ada seorang guru bernama Honey yang baik. Pertemuan Matilda dengan Honey ini nantinya bakal mengubah kehidupan Matilda dan membuat orangtuanya menyesal, tetapi semuanya sudah terlambat.

3. Wall Street 2: Money Never Sleeps (2010)

Wall Street pada dasarnya adalah film tentang keuangan. Namun, hubungan Gordon Gekko dan anaknya agak buruk. Gekko adalah seorang pemain di Wall Street yang tajir dan licik.

Dalam film kedua, setelah Gekko dilepaskan dari penjara, dia mencoba menjalin hubungan baik dengan anaknya yang berprofesi sebagai wartawan di sebuah media aktivis. Anaknya sebenernya enggak mau berhubungan lagi, tetapi dia dibujuk oleh pacarnya supaya mau memperbaiki hubungan.

Sayangnya, Gekko kembali berulah dengan mengambil semua uang simpanannya di Swiss setelah anaknya menandatangani surat. Dia cuma memanfaatkan anaknya agar uangnya bisa cair.

Sebagai pria, Gekko sebenarnya adalah sosok pekerja keras. Namun, Gekko terlalu egois. Dia bahkan hanya menjadikan anaknya alat, membuat sang anak benci dengan ayahnya dan menjauhi segala hal yang berhubungan dengan sang ayah karena trauma. Tentu di dunia nyata ada orangtua yang terlalu terobsesi sama karier dan uang hingga menjadikan anak sebagai alat semata.

4. What Maisie Knew (2012)

Menjadi orangtua toxic enggak harus selalu dengan melakukan kekerasan secara langsung. Bertengkar dengan pasangan secara egois atau mengabaikan anak juga merupakan tanda orangtua yang toxic.

Dalam What Maisie Knew, pasangan suami istri Beale dan Suzanna sedang berada dalam proses perceraian. Mereka saling berebut hak asuh anak mereka, Maisie, membuatnya kebingungan. Masalahnya, meskipun mereka berebut Maisie, mereka enggak bener-bener sayang sama Maisie. Maisie diabaikan dan cuma dijadiin alat. Kasih sayang justru didapatkan dari Lincoln, pacar Suzanna, dan Margo, pasangan Beale.

Perceraian memang bisa bikin anak menjadi trauma. Namun, yang jauh lebih menghancurkan mentalnya adalah orangtua yang enggak bener-bener memperhatikan mereka dan menjadi egois.

5. Mother (2020)

Tak semua orang pantas menjadi orangtua, begitu pula Akiko dalam film Mother. Memiliki anak lelaki bernama Shuhei, Akiko sangat kekanak-kanakkan, hobi meminjam uang ke keluarganya, hobi berjudi, dan doyan bersikap impulsif.

Tak cuma mengacaukan dirinya, keluarga, dan sang anak dengan perilaku buruk, dia malah pacaran sama Ryo, pria yang sama-sama toxic. Shuhei yang masih kecil pun sama sekali enggak diperhatikan, dibiarkan di apartemen tanpa air panas dan dengan makanan seperti mie instan yang engak dimakan. Keadaan makin parah ketika Akiko hamil oleh Ryo.

Meskipun mendapatkan kesempatan dibantu banyak orang, seperti kakek neneknya dan pekerja sosial, Shuhei enggak mau meninggalkan ibunya. Dia malah terlarut dalam keburukan sang ibu dan sangat membelanya.

Anak yang tersakiti tetapi malah membela orangtuanya ini banyak banget, karena mereka merasa kalau orangtua selalu layak dituruti. Padahal, enggak semua orangtua layak dapat penghormatan seperti itu.

Bonus: Untuk Angeline (2016)

Untuk Angeline merupakan film yang diangkat dari kisah nyata. Angeline, anak kecil dari Bali yang disiksa dan dibunuh ibu angkatnya. Orangtua Angeline enggak mampu merawatnya, itulah alasan mereka pada akhirnya menyerahkan Angeline pada orangtua angkat.

Melihat Untuk Angeline membuat kita sadar bahwa perlu ada peraturan yang lebih tegas soal adopsi anak. Soalnya, enggak semua orangtua angkat yang memiliki kemampuan finansial layak untuk merawat anak. Bisa saja mereka enggak memiliki kesehatan mental yang cukup buat hal itu.

***

Bukan cuma orang tua aja yang butuh dihormati. Anak pun butuh dihormati dan dipenuhi hak-haknya. Para orangtua toxic hanya akan menghasilkan anak-anak yang penuh dengan trauma bahkan mencelakakan nyawa anak.

Rekomendasi film di atas layak untuk direnungi, terlebih dalam momen Hari Ibu ini (22/12). Nah, dari daftar rekomendasi film di atas, mana yang sudah kalian tonton dan menyadari perilaku toxic parents?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.