– Beberapa sineas berani nyeleneh dengan menghadirkan kisah menyeramkan dalam film horor Natal.
– Film Natal selalu identik dengan nuansa meriah, tema kekeluargaan dan cinta.
Natal selalu identik dengan suasana yang begitu homey dengan kerlap-kerlip lampu, ornamen cantik, dan hadiah-hadiah menarik. Keindahan itu pun banyak menginspirasi berbagai macam film.
Namun, ada banyak sineas yang ‘keluar dari zona nyaman’ dan alih-alih bikin film Natal penuh cinta, malah justru bikin film Natal bernuansa horor. Kalau kalian pengin menonton film bertema Natal yang enggak biasa, film-film di bawah ini bakalan memberikan kalian pengalaman baru.
Namun, hati-hati, ya, deretan film horor tentang Natal ini bukan buat anak-anak.
1. Black Christmas (2006)
Black Christmas berkisah tentang seorang anak bernama Billy yang menjadi korban kekerasan dari sang ibu karena kena penyakit kuning. Ibunya membunuh ayah Billy bersama selingkuhannya dan menguburnya pada malam Natal.
Setelah adiknya, Agnes, lahir, dia semakin diperlakukan buruk oleh ibunya. Enggak tahan, ia pun mencongkel mata Agnes, membunuh ibunya, dan makan cookies dari daging ibunya. Oleh polisi, Agnes dibawa ke panti asuhan dan Billy dibawa ke rumah sakit jiwa.
Bertahun-tahun kemudian, Billy kabur dari Rumah Sakit Jiwa dan datang ke rumahnya, yang sudah menjadi asrama mahasiswa. Adiknya juga ada di sana, dan keduanya sama-sama menjadi pembunuh berantai di malam Natal.
Kisah Black Christmas ini klise banget, enggak ada kejutannya pula. Namun, kalau kalian suka slasher, film ini cukup menghibur.
2. Krampus (2015)
Krampus memang berisi tokoh anak-anak, tetapi film ini bukan sekadar film monster Natal biasa. Wajah Krampus, iblis Natal dalam film ini, sangat mengerikan. Hal tersebut sejalan sama perbuatan jahatnya.
Sebuah keluarga besar merayakan Natal, tetapi hubungan mereka enggak sehangat yang terlihat. Setiap orang saling menyimpan rasa enggak suka. Bahkan Max Engel, anak yang menjadi tokoh utama, membenci keluarganya karena sang sepupu mengolok-oloknya soal kepercayaan terhadap Santa Claus.
Doa ini kayaknya didengar sama Krampus dan dimulailah teror Natal keluarga oleh monster itu. Satu per satu dari mereka dimangsa oleh Krampus, sang roh jahat penyerang manusia yang kehilangan semangat Natal.
Oh ya, akhir kisah ini bahagia sih. Namun, ada satu hal ambigu yang membuat kalian enggak bener-bener yakin kalau film ini mengandung happy ending.
3. A Christmas Horror Story (2015)
Penyiar radio bernama Dan menceritakan empat kisah horor sewaktu Natal. Ini adalah hal yang unik karena biasanya, para penyiar bakal memberi kisah-kisah manis Natal untuk menginspirasi para pendengar.
Empat kisah horor ini sangat mengintimidasi dan bikin kita deg-degan. Kita bakal dibuat terkejut sekaligus merasa kurang enak saat menonton cerita keempat. Ini adalah antologi horor yang berkualitas dan memberikan banyak kejutan.
4. Better Watch Out (2016)
Film Better Watch Out mengambil tema horor-psikologis yang bikin penonton keluar dari rasa nyaman dan hangat khas Natal. Perbedaan usia di antara kedua tokoh utama juga sedikit mengganggu bagi beberapa orang.
Di Amerika Serikat, udah biasa buat remaja SMA atau mahasiswa untuk menjadi baby sitter bagi anak-anak kecil atau ABG SMP tanggung. Nah, Ashley adalah baby sitter buat Luke, seorang anak berusia 12 tahun. Namun, Luke suka sama Ashley dan berniat memerkosanya. Kejadian selanjutnya adalah keduanya seperti diteror, tetapi siapa yang menyangka bahwa Luke adalah dalang dari teror itu.
Di tengah berbagai ornamen Natal hangat, kekejaman Luke seolah mengaburkan semua itu, membuat suasana film bener-bener enggak enak. Hati-hati di mana pun kalian berada!
5. All Through the House (2015)
Poster film ini bener-bener layak buat diacungi jempol lantaran menghadirkan sosok Santa Claus, tetapi dengan topeng mengerikan. Film dibuka dengan hilangnya Jamie Garett yang berumur 5 tahun. Banyak orang kemudian menganggap kalau Jamie diambil sama Krampus, monster Natal.
Tragedi berkembang menjadi mitos sekadar untuk menakuti anak-anak. Tahun demi tahun berlalu, dan seorang gadis berlibur di tempat itu. Dia disambut oleh Mrs. Garrett yang misterius dan teror pun kembali terjadi lewat sosok psikopat dengan topeng Santa Claus.
Rating film ini memang jelek di IMDb, tetapi kalau yang kalian cari adalah cult movies dengan misteri dan adegan sadis, kalian pasti suka ini.
6. Red Christmas (2016)
Kisah tragis ini dibuka dengan seorang ibu bernama Diane yang bermaksud untuk mengaborsi anaknya. Namun pada saat berada di klinik aborsi, sekelompok orang fanatik mengebom klinik dan mengambil bayi Diane yang prematur.
Lebih dari 20 tahun kemudian, kita disajikan kisah sebuah keluarga bahagia yang tengah merayakan Natal. Tiba-tiba, sosok pria bernama Cletus datang dan berkelakuan buruk di rumah. Dia pun diusir. Namun, Cletus memang datang untuk melakukan balas dendam terhadap Diane, nenek dari keluarga itu.
Penuh dengan kejadian menegangkan akibat aksi Cletus, film ini ditutup dengan akhir yang enggak mengenakkan. Tentu kita bisa menyalahkan Diane atas hal ini, tetapi melihat siapa yang bertahan hidup bikin kita menyesal nonton film horor ini.
7. Black Christmas (2019)
Meskipun judulnya sama dengan film horor Natal 2006, tetapi bukan berarti film 2019 adalah karya plagiat. Keduanya memang bertema slasher, tetapi ceritanya beda banget.
Penonton yang suka sama I Know What You Did Last Summer (1997), Scream (1996), dan film-film psikopat lainnya akan sangat menikmati Black Christmas. Ceritanya memang klise, tetapi cukup mudah dicerna.
Sinopsis Black Christmas tentang sekelompok mahasiswi liburan pada saat Natal. Momen itu seharusnya menjadi sesuatu yang menyenangkan. Sayangnya, mereka malah dikejar-kejar pembunuh berdarah dingin yang kemungkinan masih ada hubungannya sama kampus mereka.
Apakah mereka pernah punya dosa masa lalu? Apa yang bikin mereka dikejar-kejar sama pembunuh berdarah dingin? Film ini layak ditonton karena misterinya berlapis dan cukup penuh akan plot twist.
***
Itulah deretan film horor Natal yang dipenuhi dengan nuansa mencekam. Cocok banget buat kalian yang ngefans sama karya slasher dan thriller. Namun, tentu saja film-film tersebut enggak menggambarkan suasana Natal yang sebenarnya. Natal, bagi Kristiani, tetap merupakan hari penuh berkah yang patut dirayakan bersama orang terdekat.