(RECAP) Halusinada Eps. 01: Sajian Thriller Sarat Kejutan

Buat lo yang sedang mencari tontonan cerdas dan enggak murahan, webseries karya anak bangsa yang satu ini bisa jadi salah satu pilihan yang tepat. Mengusung tema thriller, lo akan diajak masuk untuk ke dunia “Halusinada” yang penuh dengan teka-teki. Memaksa lo untuk berpikir buat nebak akhir cerita, webseries keluaran stro.tv ini penuh dengan kejutan yang enggak terduga.

Tiap episodenya, Halusinada mengusung judul lagu anak-anak populer yang pastinya familier buat lo. Buang jauh-jauh persepsi lo tentang lagu anak yang ceria dan penuh warna! Soalnya, di tayangan yang berdurasi 20 menitan ini, lagu anak yang tadinya memberikan perasaan senang, akan berubah dengan memberikan emosi mencekam.

Sampai saat ini sudah ada tujuh episode yang dirilis. Kincir akan mencoba untuk memberikan ulasan di tiap episodenya, dimulai dengan episode perdana.

 

Eps. 1: Nona Manis

Di episode perdana ini, adegan dibuka dengan seorang wanita bernama Nona (Raquel Katie Larkin) yang sedang mengemudikan mobil di jalanan sepi. Supaya enggak berasa sepi, Nona menyalakan radio yang hendak memutar lagu Nona Manis. Karena enggak memerhatikan kondisi jalan, mobil Nona dihantam oleh mobil lain saat menyisiri sebuah persimpangan.

Adegan beralih dengan Nona sudah terbaring di rumah sakit. Akibat kecelakaan nahas tersebut, Nona menderita amnesia. Di samping, terlihat sang ibu (Dayu Wijanto) memerhatikan dengan cemas. Di rumah, demi merangsang kembali ingatan dari anaknya, sang ibu mengajak Nona untuk melihat foto-foto lama. Foto demi foto diperlihatkan, sembari sang ibu memberikan komentar dari album foto tersebut. Ada hal ganjil setelah melihat foto Nona, yaitu enggak ada gambar Nona ketika kecil. Ketika hal ini ditanyakan oleh Nona, sang ibu langsung mengalihkan pembahasan dengan mengajak dia makan.

Di sini lo akan dibuat bertanya-tanya, apa alasan sang ibu untuk menyembunyikan masa lalu sang anak?

Adegan berganti hari. Di sebuah ruangan perkantoran, Nona kembali bekerja. Sebenarnya agak aneh, ketika orang yang baru saja menderita kecelakaan fatal, selang beberapa hari, dia udah kembali masuk kerja. Baiklah, mungkin karena pertimbangan durasi yang enggak melimpah, cerita agak dipercepat.

Nona diperkenalkan kembali dengan teman-teman kantornya hingga dia melihat Luisa (Carissa Perusset), gadis paling cantik di sana. Nona kemudian mengamati Luisa dengan saksama, seakan ada riak kecil yang menggeliat dalam hatinya. Begitupun saat makan siang, dari kejauhan, Nona kembali memperhatikan Luisa dari ujung kaki hingga ujung kepala. Caranya berbicara, menyibak rambut, hingga caranya tertawa. Namun Nona masih menyimpan dalam-dalam rasa penasarannya.

Hingga sampai di rumah, Nona kembali mengecek album foto keluarga, ada perasaan mengganjal di dalam hatinya. Saat makan malam bersama sang ibu, gadis muda ini menanyakan keberadaan sang ayah. Mendengar hal ini, sang ibu langsung memasang muka kencang dan pergi meninggalkan ruang makan.

Muncul satu lagi misteri yang mengundang rasa penasaran. Lo akan semakin dibikin bertanya-tanya, sebenarnya apa yang terjadi pada keluarga Nona.

Hari berganti. Ketika hendak pulang kerja, Nona masuk ke dalam lift kantor. Enggak lama, Luisa ikut masuk, diikuti oleh beberapa rekan lain. Dalam lift yang penuh sesak, Nona berdiri tepat di samping Luisa. Nona kemudian “mencuri” pandangan ke belahan dada Luisa.

Heran karena tergiur oleh kemolekan Luisa, saat sampai di rumah, Nona mencari tahu ciri-ciri karakter lesbian dari Google. Ada pertanyaan besar di dalam diri Nona, apakah dia suka dengan sesama jenis?

Tidak bisa lagi memendam rasa ingin tahunya, Nona kemudian dengan takut-takut, menanyakan kebenaran dari identitasnya kepada sang ibu. Setelah ditanya, sang ibu memperhatikan Nona sebentar. Enggak berapa lama, sang ibu kembali mengalihkan pembicaraan. Nona menunjukkan raut muka kecewa.

Di lima menit menjelang usai. Akhirnya terkuaklah semua misteri yang menyelimuti diri Nona. Saat tengah malam, Nona mengendap-endap ke kamar sang ibu untuk mencari petunjuk. Di dalam, dia menemukan sebuah album foto. Di album foto tersebut berisikan foto sang ayah dan sosok bocah cowok. Di bawahnya tertulis nama Nino. Mungkin sampai momen ini, lo udah bisa menerka jawaban dari misteri yang menyelimuti Nona.

Setelah melihat foto tadi, adegan berubah ke ingatan masa kecil Nona alias Nino. Ternyata sang ibu memerintahkan Nino untuk memakai wig di tiap hari. Mulai dari sekolah, sampai bermain. Awalnya Nino terlihat berontak dengan perlakuan ibunya, namun karena sang ibu enggak sungkan untuk menghantam jika tidak dituruti, akhirnya bocah nahas ini pun luluh.

Hingga saat dewasa, sang ibu tega menyuruh anak semata wayangnya untuk melakukan operasi ganti kelamin.

Adegan kembali ke masa sekarang dan memperlihatkan Nona terduduk sambil menangis. Enggak lama, sang ibu muncul dari belakang dan memegang pundak Nona sambil kamera zoom out dengan perlahan. Babak terakhir memperlihat Nino kecil berjalan menjauh dengan menggandeng sang ibu sambil terdengar potongan lagu Nina Bobo mengiringi kepergian mereka.

Untuk episode perdana ini, Halusinada mencoba membangun narasi yang mana sang anak mendapatkan tekanan dari sang ibu untuk mengganti identitasnya menjadi perempuan. Perlakuan enggak wajar ini berujung kekalahan Nino untuk mempertahankan jati dirinya sebagai laki-laki. Yang menjadi kejanggalan adalah tidak adanya campur tangan dari pihak luar atas ulah sang ibu. Pihak sekolah atau tetangga misalnya.

Untuk debut awal, Halusinada cukup menjadi tontonan yang menghibur. Walaupun ada kelemahan dari segi cerita, twist yang disajikan cukup berhasil menarik perhatian. Itu tadi ulasan episode pertama dari Halusinada, tungguin ulasan episode selanjutnya cuma di Kincir.com, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.