Pemain inti film Penyalin Cahaya makin lengkap dengan kehadiran dua aktor muda, yakni Dea Panendra dan Giulio Parengkuan. Sebelumnya, film panjang debut Wregas Bhanuteja ini telah mengumumkan beberapa aktor pendatang baru, yakni Shenina Cinnamon, Chicco Kurniawan, Lutesha, dan Jerome Kurnia.
Dalam film Penyalin Cahaya yang diproduksi Rekata Studio dan Kaninga Pictures ini, Dea memerankan karakter Anggun, seorang sutradara teater di kampusnya. Sementara Giulio memerankan Rama, penulis skenario di teater yang sama dengan Anggun. Teater tersebut merupakan sebuah komunitas di kampus yang mempertemukan mereka dengan Sur (Shenina Cinnamon), Tariq (Jerome Kurnia), dan Amin (Chicco Kurniawan).
Bagi Dea Panendra, keberanian dan kepintaran Anggun membuatnya kagum. Dengan berbekal banyak pengetahuan, Anggun tidak takut menunjukkan siapa dirinya. Dia juga bisa survive pada banyak hal.
“Karakternya dominan, tapi sebenarnya juga vulnerable, karena masih dealing sama hidup dia yang memasuki fase young adult. Di saat bersamaan, dia juga memiliki empati kepada orang lain, karena punya hati yang baik dan suka berbagi. Anggun ini sangat solid karakternya,” ungkap Dea.
Giulio juga mengungkapkan pandangannya mengenai karakter Rama. Baginya, hal menarik dari Rama adalah eksplorasi tubuh yang dipadukan dengan konsep pemikiran filosofinya. Sebab, Rama dibesarkan dalam keluarga berlatar belakang seniman. Ia juga mempelajari ilmu-ilmu filsafat dalam kampusnya.
“Rama kemudian mengimplementasikan filosofi yang dipercayainya, serta menjahitnya menjadi satu bagian pribadi yang utuh. Itu merupakan salah satu tantangan dalam memerankan karakter Rama dan sebenarnya bagian yang paling menyenangkan juga,” kata Giulio.
Dalam perfilman Indonesia, baik Dea Panendra maupun Giulio Parengkuan telah menorehkan prestasi di awal karier keaktorannya. Dea memenangkan Piala Citra untuk “Pemeran Pendukung Wanita Terbaik” FFI 2018 lewat Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (2017). Dea juga membintangi beberapa film drama, seperti Orang Kaya Baru (2019), Bebas (2019), Toko Barang Mantan (2020), dan Affliction (2021).
Giulio juga sudah menjajal berbagai peran lewat sejumlah film layar lebar. Di antaranya, Pertaruhan (2017), Dilan 1990 (2018), Dilan 1991 (2019), Milea: Suara dari Dilan (2020), hingga Ratu Ilmu Hitam (2019). Berkat debut aktingnya dalam film Pertaruhan, Giulio jadi nomine beberapa ajang penghargaan, antara lain nominasi “Pendatang Baru Terbaik” di Indonesian Movie Actors Award 2017 dan nominasi “Aktor Pendatang Baru Terpilih” di Piala Maya 2017.
Sinopsis film Penyalin Cahaya berkisah tentang Sur yang harus kehilangan beasiswanya, karena dianggap mencemarkan nama baik fakultas usai swafotonya dalam keadaan mabuk beredar. Ia tidak mengingat apa pun yang terjadi pada dirinya saat menghadiri pesta kemenangan komunitas teater di kampusnya.
Dalam pesta tersebut, Sur tidak sadarkan diri. Ia lantas meminta bantuan Amin, teman masa kecilnya yang juga tukang fotokopi yang tinggal dan bekerja di kampus, untuk mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi pada dirinya di malam pesta.
Nah, mengetahui para pemeran yang sudah diungkapkan Rekata Studio, bagaimana pendapatmu? Makin enggak sabar untuk tahu informasi selanjutnya, ‘kan? Tungguin kabar terbarunya hanya di KINCIR, ya.