– Nonton film di bawah ini memang menumbuhkan optimisme, tapi enggak semua bisa diterapkan di dunia nyata.
– Film motivasi di bawah ini bisa ditonton di situs streaming.
Pernahkah kalian berada di dalam kondisi galau saat menjalani karier atau meraih mimpi? Misalnya, bingung harus resign atau enggak, tertekan di tempat kerja, bahkan enggak tahu mau menjalani pekerjaan seperti apa. Saat galau begini, paling enak memang disemangatin sama film, terutama film yang berkaitan sama karier.
Masalahnya, enggak semua pelajaran soal karier di film bisa diterapkan. Ada beberapa hal yang alih-alih bikin sukses, justru malah enggak cocok diterapkan di dunia nyata. Yuk, tonton filmnya buat hiburan, tetapi enggak perlu mengambil semua pelajaran di dalamnya:
1. Anchorman 2 (2013) – Nekat mengambil tantangan sulit tanpa berpikir panjang
Serupa dengan Anchorman yang pertama, film Anchorman 2 masih bercerita tentang perjalanan karier Ron Burgundy, presenter berita dari San Diego. Karier Ron dan Veronica Corningstone, mantan rival yang kini jadi istri, melonjak hingga tingkat nasional setelah kejadian di kebun binatang nasional di San Diego.
Namun, Ron dipecat dari kantor berita setelah dianggap enggak layak. Dia juga pisah ranjang dengan sang istri, lantaran masalah kepercayaan dirinya. Ron kemudian bergabung dengan kantor berita baru mengikuti tantangan Jack Lime (presenter tenar yang sombong) untuk membuktikan program siapa yang rating-nya lebih tinggi. Ron mengiyakan tantangan bahkan bilang bahwa dia bakal resign kalau kalah.
Seperti yang udah ditebak sama penonton, Ron memenangkan tantangan, meskipun tayangannya disiarkan tengah malam dan bukannya saat prime time. Ron memenangkan tantangan dengan membuat berita-berita sensasional.
Namun, di dunia nyata, jika kalian melakukan hal yang dilakukan Ron, karier kalian bisa hancur. Mengambil tantangan itu perlu, tetapi jangan nekat melakukan sesuatu yang enggak mungkin, apalagi karier taruhannya. Kalian bisa tumbuhkan optimisme dengan nonton film ini di Amazon Prime, tapi harus diserap matang-matang, ya.
2. The Internship (2013) – Kebaikan mengalahkan kepintaran
The Internship, adalah sebuah film yang berfokus pada kegiatan magang di Google. Sebagai search engine paling banyak dipakai, Google tentu menjadi incaran banyak pencari kerja.
Nick Campbell dan Billy McMahon adalah dua salesman yang menghadapi kenyataan bahwa kantor mereka bangkrut. Mereka harus mencari cara lain buat tetep bekerja, salah satunya dengan melamar kerja di Google.
Melalui tes daring, mereka akhirnya bisa lolos dengan catatan, padahal mereka enggak memahami sains teknologi sama sekali. Saat harus magang dan melewati berbagai tes, keduanya juga kerap melakukan hal bodoh yang membuat kelompok mereka malu.
Pada akhirnya, dengan kegigihan dan kebaikan, mereka bisa diterima di Google. Tentu saja hal semacam ini sulit berlaku di dunia nyata, karena mereka yang bisa bekerja di perusahaan bergengsi hanyalah yang punya skill dan enggak sekadar mengandalkan kebaikan hati. Nonton film ini di Google Play Movies bakal hadirkan perasaan menyenangkan.
3. Legally Blonde (2001) – Berani jadi berbeda, maka bisa sukses
Legally Blonde menyemangati semua orang yang ingin masuk kampus bergengsi dan menggapai karier cemerlang, tetapi enggak cukup pede sama diri mereka. Elle Woods terkenal sebagai cewek gaul yang jago di bidang fashion merchandising. Semua yang melekat di dalam dirinya terlihat enggak serius, terlebih dia juga blonde alias pirang. Elle Woods terlihat bahagia sama dirinya sampai ketika sang pacar memutuskan dia karena menganggap Elle adalah gadis bodoh yang enggak serius.
Dia kemudian belajar keras supaya bisa menyusul kekasihnya masuk ke Fakultas Hukum Universitas Harvard. Di sana, dia awalnya terlihat bodoh, apalagi dengan gaya socal alias South California-nya yang gaul. Bener-bener berbeda sama budaya Harvard.
Elle Woods kemudian ikut program magang dan mengatasi kasus betulan. Dengan berbagai keahlian fashion-nya, dia mampu memecahkan kasus tuduhan pembunuhan seorang instruktur fitness. Dua tahun kemudian, dia kemudian menjadi lulusan terbaik.
Legally Blonde memang banyak nilai motivasi sepanjang nonton film ini. Siapa pun bisa jadi pintar kalau mau berusaha. Namun, untuk bisa sukses bertahan di suatu tempat, kalian tentu harus fit in alias enggak sepenuhnya bisa menjadi diri sendiri seperti Elle. Nonton film ini di Netflix juga mengajarkan kita bagaimana rasanya hidup pada tahun 2000-an. Dengan segala yang enggak instan dan kalian harus berjuang dulu demi apa yang diinginkan.
4. Yes Man (2008) – Selalu berkata “ya” untuk peningkatan karier
Yes Man bercerita tentang Carl Allen, seorang karyawan kredit bank pesimistis yang senantiasa menolak semua kesempatan dalam hidupnya, termasuk tawaran dari teman untuk hangout. Suatu hari, dia terpaksa mengikuti seminar tentang kekuatan di balik perkataan “ya” pada setiap kesempatan. Percaya bahwa setiap perkataan “tidak” dari mulutnya akan berbuah kesialan, Allen pun selalu mengiyakan setiap hal yang datang kepadanya.
Ada banyak hal yang berubah, salah satunya soal karier. Saat Allen berkata “ya” terhadap semua kredit yang diajukan nasabah, pada saat itu pula keuntungan perusahaan meningkat.
Film ini sebetulnya sudah sangat bijak karena menutup kisah dengan kesimpulan bahwa enggak semua hal bisa diiyakan. Kita harus berani bilang enggak untuk hal-hal yang bikin kita enggak nyaman.
Namun, kasus bahwa karier Carl Allen bisa melesat karena mengiyakan semua kesempatan tentu enggak sesuai sama fakta di lapangan, apalagi kalau kalian bekerja di bagian perkreditan. Dibutuhkan analisis mendalam atau kalau enggak, kalian bisa menghancurkan kantor dalam sekejap. Jadi, nonton film drama ini memang bagus buat jadi inspirasi ketika mental down, tapi juga harus diserap dengan logis, ya. Kalian bisa nonton film ini di Google Play Movies atau Netflix.
5. Morning Glory (2010) – Bekerja keras dan percaya mimpi bisa membangun segalanya
Wajib nonton film Morning Glory buat kalian yang kerja di newsroom TV atau bercita-cita bangun impian di profesi tersebut. Film ini dibuka dengan kesibukan tokoh utama, Becky, seorang produser di sebuah televisi, yang berujung pemecatan karena penghematan perusahaan.
Becky pun melamar kerja dan diterima sebagai produser eksekutif di sebuah perusahaan media bergengsi, tetapi dalam program yang rating-nya rendah. Rupanya, manajemen di dalamnya cukup kacau. Belum lagi ditambah dengan presenter baru, Mike Pomeroy, yang enggak mau nurut karena merasa bahwa dia adalah jurnalis profesional.
Becky berusaha keras dan percaya sama mimpinya, hingga program Daybreaker yang dia diproduseri rating-nya meningkat. Bahkan, dia menolak tawaran dari perusahaan yang lebih bergengsi.
Karier Becky seolah mulus banget. Dari yang awalnya menjadi produser eksekutif acara enggak jelas, meningkatkan rating-nya dengan mudah, kemudian ‘dibajak’ sama program bergengsi dari TV lain. Padahal, di kehidupan nyata, dunia televisi lebih kejam daripada itu. Untuk bisa ditawari sebagai produser eksekutif TV bergengsi, dibutuhkan lebih dari sekadar kemampuan meningkatkan rating.
Sebetulnya, bener apa yang dikatakan Mike Pomeroy dalam film ini, “kalian menghabiskan masa muda buat bekerja keras, enggak punya kehidupan (di media TV), dan pada akhirnya kalian enggak akan mendapatkan apa-apa”. Kalian bisa nonton film ini di Google Play Movies.
6. You Don’t Mess with the Zohan (2008) – Begitu mudahnya meraih mimpi di kota besar
You Don’t Mess with the Zohan adalah potret american dream yang diimpikan oleh semua imigran ilegal di Amerika Serikat. Zohan adalah mantan tentara Israel yang udah bosen banget sama perang antara negaranya dan Palestina.
Dia pun mengejar cita-cita sebagai hair stylist dan berakhir di salon Palestina yang sepi. Karena keunikannya, salon itu menjadi ramai. Namun, Zohan dan orang-orang imigran Timur Tengah menghadapi tantangan dari developer yang mau menggusur kampung mereka.
Film ditutup dengan kesuksesan para tokoh membuka kedok adu domba developer. Mereka pun membangun mal besar dan menjadi sukses di Amerika Serikat. Kehidupan karier imigran, terlebih yang ilegal, cukup berat di Amerika Serikat. Cuma sedikit orang yang mampu meraih american dream. Kalian bisa nonton film ini di Google Play Movies.
7. Confession of a Shopaholic (2009) – Jangan takut buat memulai hal baru yang kalian enggak pahami
Kalau kalian suka banget nonton film Legally Blonde, pasti bakal suka juga Confession of a Shopaholic. Film ini bercerita tentang Rebecca Bloomwood, seorang gadis shopaholic dengan utang kartu kredit segunung yang bekerja di majalah gardening. Dia ingin bekerja di majalah fashion bergengsi Alette, kemudian melamar ke majalah itu sekaligus ke majalah bisnis Successful People hanya sebagai cadangan. Sayangnya, lamarannya ke kedua majalah itu tertukar.
Dia akhirnya terpaksa bekerja di Successful People yang terkesan akan lamarannya, dengan pengetahuan yang nol akan ekonomi. Namun, dia justru mendapatkan inspirasi dari sebuah baju palsu dan menulis artikel terkait hal itu dengan nama samaran The Girl in the Green Scarf. Artikelnya pun ramai dibaca orang dan membuat kariernya moncer di sana.
Semua yang dialami sama Bloomwood memang sangat manis. Selain mendadak dianggap sebagai editor berkualitas, Rebecca juga mampu mencuri hati bosnya di kantor. Bener-bener mimpi yang jadi nyata, ‘kan? Namun, bekerja di media berbasis ekonomi enggak semudah itu. Kalian enggak bisa datang dengan tangan kosong tanpa pengetahuan tentang hal tersebut.
***
Film-film tentang karier memang suka memberikan optimisme. Namun, enggak semuanya bisa diterapkan ke dunia nyata. Pada dasarnya, dalam berkarier, kalian enggak bisa sekadar mengandalkan keberuntungan, kebaikan, dan kerja keras untuk bisa sukses layaknya dalam film. Kalian juga harus memahami medan dan kerja cerdas. Setuju enggak?
Nah, agar enggak tertular penyakit saat mengejar karier di tengah pandemi, jangan lupa untuk selalu menggunakan masker, ya! Jika kalian bosan dengan desain masker yang biasa, kalian bisa membeli masker trendi di bawah ini. Langsung saja beli di sini!