Skandal doping besar-besaran yang terjadi di Rusia sepertinya membawa keuntungan untuk film Icarus. Pasalnya, skandal yang diangkat menjadi film dokumenter ini berhasil memenangkan kategori "Best Documentary" dalam penghargaan Oscar 2018.
Film yang diproduksi serta disutradatai oleh Bryan Fogel ini berfokus pada penyelidikan Fogel tentang penggunaan obat peningkat performa di antara para pengendara sepeda. Dr. Grigory Rodchenkov yang berstatus sebagai kepala laboratorium anti-doping Rusia membahayakan nyawanya sendiri dengan membeberkan skandal tersebut. Fogel bekerja dengan Rodchenkov untuk mengungkapkan seberapa jauh Rusia berhasil melanggar hukum, baik dalam meningkatkan atlet Olimpiade mereka dan dalam menutupi fakta bahwa mereka melakukannya.
Dilansir Screen Rant, Icarus jadi film peraih Oscar pertama yang didistribusikan oleh Netflix. Hal ini menjadi prestasi besar untuk perusahaan layanan video on demand yang udah didirikan sejak 1997 ini. Soalnya, Netflix yang masih sangat baru dalam hal pendistribusian program orisinal.
Kemenangan Oscar ini sebenarnya bukanlah satu-satunya prestasi hebat yang diraih Netflix. Kabarnya, nilai saham Netflix saat ini tengah mencapai level tertinggi sepanjang masa dengan perkiraan bernilai 130 miliar dolar (sekitar Rp1 kuadriliun). Sebuah survei terhadap konsumen Amerika baru-baru ini juga nunjukin ada banyak orang yang berlangganan Netflix saat ini. Mereka menilai hal tersebut sama seperti berlangganan layanan televisi kabel. Hal ini pun mendukung kabar bahwa semakin dekat Netflix menginvestasikan 1 miliar dolar (Rp13,7 triliun) kepemilikan perusahaannya dalam pengembangan film dan serial TV yang lebih orisinal.
Kira-kira, apa lagi, ya, pencapaian Netflix dalam waktu dekat? Tungguin aja kabar selanjutnya hanya di Kincir.com!