Beberapa bulan terakhir ini bisa dibilang bukan lah bulan yang menggembirakan buat Netflix. Penyedia jasa sewa film daring ini bulan Juli lalu dikabarin berhutang hingga 20 miliar dolar. Belum lagi cibiran pedas yang diterima gara-gara kegagalan film live action adaptasi Death Note. Ternyata, masalah enggak berhenti sampai situ. Belum lama ini tersiar kabar kalau Netflix dituntut untuk bayar 1 miliar dolar gara-gara serial hits mereka, Narcos.
Seperti yang dilansir Hollywood Reporter, gugatan ini datang perusahaan bernama Escobar Inc. Perusahaan ini dimiliki oleh Roberto "El Osito" Escobar, kakak kandung gembong narkoba legendaris asal Kolombia yang jadi inspirasi Narcos, Pablo Escobar. Roberto menggugat Netflix karena mereka enggak adanya izin untuk menggunakan nama serta membuat cerita yang terinspirasi dari Pablo Escobar.
"Gua enggak suka Netflix atau produser film lain bikin film Kolombia yang berhubungan dengan gua, Pablo, atau kartel Medellin tanpa seizin Escobar Inc.," ujar Roberto kepada Hollywood Reporter.
Roberto juga bilang kalau Netflix lagi ketakutan. Menurutnya, hal yang dilakukan Netflix untuk bikin Narcos adalah hal yang nekat, terutama tanpa seizin pihak keluarga Escobar. Makanya, Roberto pun udah siap "berperang" dengan Netflix dan yakin kalau mereka bakal membayar gugatan 1 miliar dolar yang diminta.
"Kalau kita enggak menerima 1 miliar dolar dari mereka, kita bakal menutup pertunjukan cebol mereka," tambah Roberto.
Netflix sendiri bukannya tanpa perlawanan. Menurut Roberto, Netflix bersama Narcos Productions, LLC (NPL), tim produksi Narcos, telah mengirimkan surat balasan yang berisi kelemahan-kelemahan dari tuntutan yang diminta Roberto.
Menurut tim pengacara NPL, Roberto memanfaatkan momen meroketnya popularitas Narcos dan berusaha mencari keuntungan dari sana. Makanya, Roberto dan Escobar Inc. dianggap terlalu maksa sehingga menggugat hal yang enggak logis. Misalnya, Narcos dianggap Escobar Inc. telah mengambil keuntungan dari "pengoperasian situs dan jasa game daring" sejak 31 Januari 1986. Padahal, pada masa itu layanan internet belum semaksimal sekarang.
Merespon balasan dari Netflix dan NPL, Roberto enggak mau ambil pusing. Menurutnya, mereka selalu hidup enak dan enggak pernah ngerasain susahnya hidup para gembong narkoba Medellin.
"Mereka enggak tahu apa-apa bagaimana susahnya hidup di belantara hutan Medellin atau Kolombia. Gua yakin mereka enggak bakal berani melakukan apa yang gua dan Pablo lakukan," ujar Roberto.
Roberto juga memberi komentar tentang insiden dibunuhnya pemandu lokasi syuting Narcos di Meksiko, yang terjadi belum lama ini. Dia menyarankan, "Netflix seharusnya menyediakan pembunuh bayaran untuk orang-orang mereka sebagai bodyguard."