Ngomongin soal Thor memang enggak ada habisnya. Hal ini berlaku untuk kisah Thor versi Marvel maupun kisah Thor dalam Mitologi Nordik. Sebagai dewa petir yang kuat dan hebat, Thor diceritakan punya banyak musuh berwujud monster jahat yang bikin kita bergidik ngeri.
Monster-monster ini diceritakan punya tubuh yang sangat besar, wajah mengerikan, dan tentunya kekuatan yang mematikan. Bahkan dalam mitologi, para monster ini diceritakan sukses memporak-porandakan sembilan dunia dan cuma menyisakan sedikit dewa dan manusia yang hidup. Buat lo yang ngaku sebagai pencinta Thor, penting juga buat kenalan dengan para monster ngeri dan jahat yang selalu memberikan masalah besar bagi Thor. Soalnya, tanpa mereka, Thor bukanlah siapa-siapa. Siapa ajakah mereka?
1. Surtur/Surt
Film Thor: Ragnarok memang sukses bikin penonton terkesima. Bagaimana enggak, biasanya film fantasi dibuka dengan adegan santai bersama tokoh-tokoh yang lucu dan menarik. Namun, film ini justru dibuka dengan adegan antara Thor dan Surtur, si raksasa api yang dikurung di dalam perut Bumi.
Surtur diceritakan enggak bisa memiliki kekuatan penuh karena api abadi disimpan sama Odin di bawah Asgard. Karena kekuatannya yang enggak penuh, Thor bisa mengalahkan Surtur dan pasukan setannya dengan mudah tanpa perlawanan berarti.
Dalam Mitologi Nordik, Surtur dikenal dengan nama Surt atau Surtr. Dia adalah sejenis Jötun alias raksasa berjenis api. Surt tinggal di Muspelheim, sebuah tempat nun jauh di utara yang merupakan dunia api. Dalam kisah Ragnarok versi mitologi dan MCU, peran Surt bisa dibilang hampir sama. Yang jelas, peran Surt ini cukup signifikan dalam mengacaukan sekaligus mengakhiri Ragnarok itu sendiri.
2. Fenrir/Fenris
Lo pernah enggak ngerasa takut dikejar dan digigit anjing? Soalnya, selain sakit, anjing juga berpotensi menularkan penyakit rabies. Ngeri juga kan? Nah, bagaimana kalau lo dikejar moyangnya anjing alias serigala? Apalagi kalau serigalanya berukuran raksasa. Mungkin lo akan lebih memilih untuk mengubur diri atau berharap lo enggak pernah dilahirkan.
Yap, begitulah yang dirasakan para makhluk saat sosok serigala raksasa bernama Fenrir/Fenris muncul dalam kisah Ragnarok, baik pada versi mitologi atau pun versi Marvel. Dalam mitologi, sosok serigala raksasa ini diceritakan sebagai anak dari Loki dan raksasa bernama Angrboða. Sementara itu, dalam film Thor: Ragnarok, serigala ini bernama Fenris. Dia merupakan serigala Asgard milik Hela yang setia bertarung saat menyatukan sembilan dunia bersama Odin.
Seperti serigala pada umumnya, taring Fenrir/Fenris ini mematikan, bisa mencabik-cabik lo sampai jadi kayak remah-remah kerupuk. Untungnya sih, dalam versi filmnya, Fenris bisa dikalahkan oleh tokoh yang tak terduga. Sementara itu dalam mitologi, Fenrir dikalahkan oleh Vidar, anak Odin, setelah dia membunuh dan memakan Odin.
3. Jörmungand
Apakah lo ingat sama monster ular yang muncul sesaat setelah Thor menghabisi Surtur dalam adegan pembuka Thor: Ragnarok? Setelah Thor balik ke Asgard, ular ini enggak sengaja ikut masuk ke Bifrost sehingga kepalanya terpenggal. Nah, ternyata ular ini juga ada di kisah mitologi Nordik. Namanya adalah Jörmungand.
Dalam mitologi, Jörmungand diceritakan menjadi musuh besarnya Thor. Ular ini juga punya asal-usul yang sama kayak Fenrir/Fenris, yaitu anak dari Loki dan seorang raksasa. Dia sering muncul dalam berbagai cerita keseharian Thor, dan juga jadi musuh terbesar Thor di Ragnarok versi mitologi. Thor pada akhirnya mampu membunuh ular ini. Sayangnya, Thor juga diceritakan tewas setelah melawan Jörmungand. Diceritakan bahwa setelah melawan monster ular ini, Thor hanya bisa berjalan sebanyak sembilan langkah sebelum akhirnya mati karena racun dan cabikan Jörmungand.
Di komik Marvel, ular ini dijuluki Midgard Serpent. Setelah berhasil membunuhnya, Thor juga mengalami luka parah di badannya yang bikin dia kayak kekutuk. Bedanya, dia enggak mati, tapi jadi lumpuh dan enggak bisa bergerak. Untungnya hal itu berhasil diselesaikan dengan memaksa Hela buat nyembuhin dia.
4. Garm
Dalam Thor: Ragnarok, sosok Garm memang enggak ada. Namun di mitologi, sosok ini ada dan dikisahkan melawan Tyr, dewa hukum dan perang-nya bangsa Nordik.
Peran Garm bisa dibilang sama kayak peran Cerberus dalam Mitologi Yunani, yaitu menjaga gerbang neraka. Bedanya, Cerberus berkepala tiga sementara Garm cuma punya satu kepala dengan badan berbulu besar, gelap, dan taring tajam yang selalu basah oleh liur. Tampilan fisik Garm membuatnya seakan siap menerkam dan memakan siapa pun yang mengganggu. Enggak cuma badan dan taring, lolongan Garm juga memekakkan telinga.
Garm diikat di depan Gua Gnipahellir, gua tempat orang-orang mati dan berdosa masuk untuk menuju dunia bawah alias neraka. Pada saat Ragnarok, tali yang mengikat Garm ini dilepas sehingga dia bisa menyerang segala hal. Meski pada akhirnya berhasil dibunuh sama Tyr, sayangnya sang dewa juga harus mati karena luka-luka yang dibuat oleh Garm.
5. Skoll dan Hati
Skoll dan Hati adalah dua serigala raksasa anak dari Iarnvidiur. Berbeda sama Garm dan Fenrir/Fenris, monster kembar ini enggak nyerang siapa-siapa. Meski begitu, bukan berarti mereka enggak mengerikan. Pasalnya, dua hal yang selalu ingin mereka serang dan makan adalah Bulan dan Matahari.
Skoll dan Hati memang enggak ditampilkan dalam film Thor: Ragnarok. Soalnya, pertanda dimulainya Ragnarok adalah munculnya Hela. Namun dalam versi mitologi, keberadaan mereka berdua ini sangat penting sebagai penanda dimulainya Ragnarok.
Saat Skoll berhasil memangsa Matahari dan Hati juga berhasil menelan Bulan, Saat itulah sembilan dunia diserang oleh cuaca dingin yang berkepanjangan. Hal ini menyebabkan manusia dan makhluk lainnya jadi kekurangan bahan pangan. Memang sih, mereka enggak nyerang para makhluk di dunia secara langsung. Namun, tetap aja keduanya mengerikan karena bisa membunuh banyak orang sekaligus secara enggak langsung.
***
Sejujurnya cerita mitologi enggak akan seru tanpa adanya monster-monster ganas. Hal ini tentunya juga berlaku buat kisah monster-monster dalam mitologi Nordik. Sama kayak kehidupan kita ini, enggak akan seru kalau enggak ada masalah besar buat diselesaikan. Setuju, enggak?