Review Film Dokumenter: Money Shot: The Pornhub Story

Money Shot: The Pornhub Story (2023)
Genre
  • Documentary
  • Documenter
Actors
  • Asa Akira
  • Gwen Adora
Director
  • Suzanne Hillinger
Release Date
  • 15 March 2023
Rating
3 / 5

*Spoiler alert: Review film dokumenter Money Shot: The Pornhub Story (2023) ini mengandung bocoran yang mungkin mengganggu kenyamanan kamu dalam menonton.

Saat membahas pornografi, banyak orang berpikiran bahwa itu sesuatu yang dangkal dan penuh kesenangan. Siapa yang tahu bahwa pornografi bak lapisan bawang? Ada begitu banyak hal kompleks bahkan membuat mata terasa pedih saat kita membukanya satu per satu.

Menggunakan paradigma kritis, Money Shot: The Pornhub Story mencoba untuk membuka mata siapa pun, terutama porn addicts terhadap permasalahan tragis yang ada di balik industri pornografi

Permasalahan pertama yang disajikan oleh film adalah tentang hak cipta. Banyak orang yang mengunggah konten berbayar dari porn performers (sebutan untuk bintang porno), ke Pornhub sehingga para pencandu pornografi enggak perlu membeli konten untuk menikmati keseluruhan bagiannya. Ini menyebabkan kekesalan dan protes dari banyak bintang porno.

Namun, yang kemudian terjadi adalah if you can not beat them, join them. Lambat laun, para bintang porno ini menjalin kerjasama dengan Pornhub dan mendapatkan pundi-pundi di sana.

Masalah enggak berhenti sampai di situ. Soalnya, problema dengan bintang porno hanya permukaannya saja. Pornhub adalah gunung es yang di dalamnya penuh dengan hal yang lebih berbahaya: revenge porn, pemerkosaan, pengintipan, hingga pornografi anak. Hal itu terjadi lantaran Pornhub adalah YouTube untuk video porno: semua orang bisa menjadi kreator dan mengunggah video porno.

Kemudian menjadi konflik adalah lambannya penanganan Pornhub terkait laporan konten-konten yang enggak sesuai guidelines. Padahal dunia para korban hancur karena konten-konten mereka bisa dilihat di Pornhub. Pornhub seolah enggak benar-benar menerapkan guidelines mereka dengan ketat.

Review film dokumenter: Money Shot: The Pornhub Story

Memberikan pengetahuan yang cukup banyak dan memanusiakan manusia

Via Istimewa

Informasi yang diberikan oleh dokumenter ini lengkap bahkan mencakup banyak informan dan narasumber dari berbagai pihak. Dari sana, kita jadi tahu bahwa ada hak cipta dari karya porno, ada para pekerja di balik Pornhub yang hidupnya seperti pekerja biasa di kantor lain, dan ada masalah pelecehan seksual besar yang seperti gunung es.

Kita jadi tahu bahwa situs-situs yang tampaknya “enggak serius” seperti PornHub, YouPorn, hingga XNXX, lagi-lagi digawangi kapitalis. Semua itu bukan cuma pekerjaan beberapa perverts, tetapi dikerjakan secara serius oleh perusahaan raksasa. Orientasinya? Jelas bukan kesenangan, melainkan uang.

Dalam dokumenter ini, para porn performers alias para bintang porno enggak diperlakukan seperti objek –layaknya yang ada dalam  film-film porno–. Mereka diperlakukan seperti para profesional, seperti para pekerja kreatif yang melalui proses berat dalam membuat karya. Pascapandemi, semakin banyak aktor porno yang kemudian menjadi self-employed dan menjadi aktor, sekaligus social media specialist, sekaligus marketer, bahkan manajer bagi diri mereka sendiri.

Film ini juga memanusiakan para pekerja pendukung film porno, misalnya seperti penulis dan juga sutradara. Walau yang dibuat seolah “proyek ena-ena”, tetapi dalam prosesnya mereka harus melalui tahapan-tahapan brainstorming yang serius dan juga bikin stres, layaknya pekerja kreatif lainnya.

Soal fakta, dokumenter ini juga jago. Ia banyak memberikan data mengenai bagaimana masalah pornografi anak hingga revenge porn menjadi sesuatu yang berbahaya bagi kehidupan banyak orang. Di balik video-video pornografi anak dan pornografi leaked yang diunggah di situs seperti PornHub, banyak manusia biasa yang ingin menyongsong masa depannya dengan baik. Ini bukan soal uang saja, tetapi kemanusiaan.

Sedikit membosankan dari segi alur

Dari segi konsep, dokumenter ini sudah cukup baik. Masalahnya, sajian dokumenter ini  membosankan. Terlepas dari wawancara para aktor dan pekerja kreatif yang menarik, pemaparan fakta disajikan enggak dalam bentuk yang menarik. Kebosanan ini akan memuncak saat para ahli atau aktivis berbicara, karena terus-menerus diulang.

Wawancara juga enggak dijalin dengan komponen-komponen lain yang menarik seperti misalnya ilustrasi atau mungkin footage yang sesuai.

Selain itu, peletakkan masalah demi masalah pun enggak jelas, sehingga kita bingung mengapa masalah cepat berpindah dari copyright ke pornografi anak, ke revenge porn, dan sebagainya. Dari segi plot mau pun wawancara, Money Shot: The Pornhub Story gagal untuk meramu karya yang menggugah. 

Footage hambar, kurang kreatif

Dokumenter ini menggunakan beberapa footage berulang seperti potongan tweets atau screenshot situs-situs porno. Ada beberapa komponen yang sengaja diletakkan untuk menarik penonton seperti performance para bintang porno, tetapi itu pun enggak menggugah, enggak membuat kita masuk ke dunia mereka.

Repetisi footage dan plot yang enggak jelas ini diperparah dengan beberapa video wawancara berkualitas buram yang direkam dari Zoom. Memang hal ini bisa agak dimaklumi karena dokumenter tersebut dibuat saat pandemi. Namun, penonton merasa terganggu karena video-video wawancara beresolusi rendah itu ditampilkan berulang kali, seolah pembuatnya kekurangan video atau ilustrasi yang lebih berkualitas.

Bagian wawancara atau pernyataan yang diambil pun enggak menarik. Mereka memang kebanyakan bicara dari sisi para ahli. Namun, alih-alih mendapatkan moment of revelation, kita seperti mendengarkan dosen berbicara. Pada akhirnya, begitu mudah bagi film ini untuk di-skip di berbagai bagian, termasuk bagian penting seperti kampanye antikonten underage atau “perang” menjatuhkan perusahaan raksasa di balik Pornhub. 

Aspek lain hambar dan biasa saja

Via Istimewa

Jika bagian sinematografi dan peletakkan footage saja enggak diperhatikan dengan baik, maka jangan harapkan bagian scoring akan menolong. Film ini, enggak punya scoring atau tata suara yang berarti. Enggak ada kesan suara yang seksi pada saat mendeskripsikan bagian awal Pornhub, enggak ada pula scoring mendebarkan yang membuat kita merasa semakin marah melihat dunia pornografi yang bisa memporak-porandakan kehidupan anak-anak di bawah umur.

Beberapa bagian yang 21+ alias tanpa sensor pun terasa begitu hambar. Padahal, bagian 21+ biasanya akan memunculkan kesan khusus di pikiran para penonton. 

Selain itu, kita enggak paham kenapa harus ada embel-embel “money”, di saat aspek ekonomi ini enggak dibahas begitu dalam. Bahkan, setiap aspek enggak dibahas mendalam pada film ini. Kita dibuat bingung: apa yang mau dibicarakan? Apakah suka-duka menjadi porn performers? Video underage? Revenge porn? Atau kisah tentang bagaimana MindGeek, perusahaan di balik Pornhub, begitu omnipresent dengan menggawangi banyak situs porno?

*** 

Money Shot: The Pornhub Story punya misi bagus memberikan sisi lain Pornhub. Seandainya plot diperbaiki dan penggalian masalah diperdalam, mungkin ia akan menjadi dokumenter yang mampu membuat penonton berpikir kritis.

Apakah kamu berpendapat sama? Tonton dulu Money Shot: The Pornhub Story di Netflix dan berikan pendapatmu, ya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.