*Spoiler alert: Review film dokumenter Money Shot: The Pornhub Story (2023) ini mengandung bocoran yang mungkin mengganggu kenyamanan kamu dalam menonton.
Saat membahas pornografi, banyak orang berpikiran bahwa itu sesuatu yang dangkal dan penuh kesenangan. Siapa yang tahu bahwa pornografi bak lapisan bawang? Ada begitu banyak hal kompleks bahkan membuat mata terasa pedih saat kita membukanya satu per satu.
Menggunakan paradigma kritis, Money Shot: The Pornhub Story mencoba untuk membuka mata siapa pun, terutama porn addicts terhadap permasalahan tragis yang ada di balik industri pornografi.
Permasalahan pertama yang disajikan oleh film adalah tentang hak cipta. Banyak orang yang mengunggah konten berbayar dari porn performers (sebutan untuk bintang porno), ke Pornhub sehingga para pencandu pornografi enggak perlu membeli konten untuk menikmati keseluruhan bagiannya. Ini menyebabkan kekesalan dan protes dari banyak bintang porno.
Namun, yang kemudian terjadi adalah if you can not beat them, join them. Lambat laun, para bintang porno ini menjalin kerjasama dengan Pornhub dan mendapatkan pundi-pundi di sana.
Masalah enggak berhenti sampai di situ. Soalnya, problema dengan bintang porno hanya permukaannya saja. Pornhub adalah gunung es yang di dalamnya penuh dengan hal yang lebih berbahaya: revenge porn, pemerkosaan, pengintipan, hingga pornografi anak. Hal itu terjadi lantaran Pornhub adalah YouTube untuk video porno: semua orang bisa menjadi kreator dan mengunggah video porno.
Review film dokumenter: Money Shot: The Pornhub Story
Memberikan pengetahuan yang cukup banyak dan memanusiakan manusia
Informasi yang diberikan oleh dokumenter ini lengkap bahkan mencakup banyak informan dan narasumber dari berbagai pihak. Dari sana, kita jadi tahu bahwa ada hak cipta dari karya porno, ada para pekerja di balik Pornhub yang hidupnya seperti pekerja biasa di kantor lain, dan ada masalah pelecehan seksual besar yang seperti gunung es.
Kita jadi tahu bahwa situs-situs yang tampaknya "enggak serius" seperti PornHub, YouPorn, hingga XNXX, lagi-lagi digawangi kapitalis. Semua itu bukan cuma pekerjaan beberapa perverts, tetapi dikerjakan secara serius oleh perusahaan raksasa. Orientasinya? Jelas bukan kesenangan, melainkan uang.
Dalam dokumenter ini, para porn performers alias para bintang porno enggak diperlakukan seperti objek --layaknya yang ada dalam film-film porno--. Mereka diperlakukan seperti para profesional, seperti para pekerja kreatif yang melalui proses berat dalam membuat karya.
Pascapandemi, semakin banyak aktor porno yang kemudian menjadi self-employed dan menjadi aktor, sekaligus social media specialist, sekaligus marketer, bahkan manajer bagi diri mereka sendiri.
Film ini juga memanusiakan para pekerja pendukung film porno, misalnya seperti penulis dan juga sutradara. Dalam dokumenter ini, kita akan melihat prose produksi film porno yang melibatkan brainstorming serius; sama seperti di dalam industri safe for work.
Soal fakta, dokumenter ini juga jago. Ia banyak memberikan data mengenai bagaimana masalah pornografi anak hingga revenge porn menjadi sesuatu yang berbahaya bagi kehidupan banyak orang. Di balik video-video pornografi anak dan pornografi leaked yang diunggah di situs seperti PornHub, banyak manusia biasa yang ingin menyongsong masa depannya dengan baik. Ini bukan soal uang saja, tetapi kemanusiaan.
Namun, buat kamu yang sudah ketagihan dengan doku-drama, sajian dokumenter ini mungkin aka terasa datar. Sebab, dokumenter ini digarap dalam bentuk kumpulan wawancara yang minim penggambaran adegan, Wawancara juga enggak dijalin dengan komponen-komponen lain yang menarik seperti misalnya ilustrasi atau mungkin footage yang sesuai. Justru beberapa kali kita akan menemukan fotage berulang.
Kemudian peletakkan masalah demi masalah pun enggak jelas, sehingga kita bingung mengapa masalah cepat berpindah dari copyright ke pornografi anak, ke revenge porn, dan sebagainya. Dari segi plot mau pun wawancara, Money Shot: The Pornhub Story gagal untuk meramu karya yang menggugah.
Repetisi footage dan plot ini juga makin terasa datar karena video wawancra via Zoom. Memang hal ini bisa agak dimaklumi karena dokumenter tersebut dibuat saat pandemi. Namun, bagi kamu yang enggak begitu suka nonton dokumenter, pasti agak terganggu.Pemilihan narasumber ahli juga bikin kita seperti mendengarkan dosen berbicara .
Aspek lain hambar dan biasa saja
Dokumenter ini memang dibuat se-to the point itu. Kamu enggak akan mendapatkan penggambaran suara yang mendeskripsikan apa yang didengar di Pornhub. Enggak ada pula scoring mendebarkan yang membuat kita merasa semakin marah melihat dunia pornografi yang bisa memporak-porandakan kehidupan anak-anak di bawah umur.
***
Money Shot: The Pornhub Story punya misi bagus memberikan sisi lain Pornhub. Seandainya plot diperbaiki dan penggalian masalah diperdalam, mungkin ia akan menjadi dokumenter yang mampu membuat penonton berpikir kritis.
Apakah kamu berpendapat sama? Tonton dulu Money Shot: The Pornhub Story di Netflix dan berikan pendapatmu, ya.