Film Dilan 1991 berhasil “meledak”. Bahkan mencetak rekor baru, yaitu meraih 800 ribu penonton, terbanyak dalam sejarah perfilman Indonesia di hari pertama. Hal itu yang kemudian jadi magnet dari film yang digawangi Iqbaal Ramadhan dan Vanessa Prescilla tersebut.
Nah, meski begitu viral, nyatanya masih ada beberapa hal yang kurang sreg ditampilkan film arahan Fajar Bustomi ini. Berikut, lima hal yang bikin suasana nonton jadi awkward. Yuk, simak!
1. Iklan Provider
Kita tahu banget bahwa film Dilan 1990 (2018) bener-bener berhasil nyita perhatian publik. Potensi buat ngulang kesuksesannya begitu besar pada tahun ini. Makanya, banyak iklan yang mengajukan diri buat jadi sponsor utama.
Salah satunya adalah iklan provider. Kalau kalian teliti, ada beberapa kali adegan di film ini yang nampilin poster salah satu brand provider Indonesia. Enggak salah, sih, tapi masalahnya pada tahun 1991, apakah provider tersebut ada? Bahkan, di film Dilan 1991, Dilan dan Milea masih pacaran dengan telepon-teleponan via telepon umum. Masa iya, brand tersebut udah ada?
2. Iklan Roti
Sama, hampir mirip dengan iklan provider di atas, iklan roti ini juga muncul di film Dilan 1991. Enggak cuma sekali, bahkan cukup mencolok alias kelihatan banget.
Memang, kalau ditelaah lebih jauh, roti yang tampil di film Dilan 1991 ini besar sejak era ’90-an. Sayangnya, tahunnya enggak pas. Menurut situs resminya, roti tersebut baru ada pada 1995. Nah, kurang sreg, ‘kan?
3. Dikira Post-Credit, Ternyata Ngiklan
Ketika film udah nampilin credit title, tapi lampu dari studio bioskop belum nyala. Biasanya suka ada post-credit yang mau dimunculkan. Apalagi sebelum closing credit, sempet muncul tulisan “Sampai ketemu di film Milea”. Otomatis, banyak yang beranggapan bakal ada post-credit tentang Milea dan Ancika Mehrunisa, ceweknya Dilan yang kelak jadi istrinya. Ternyata, post-credit yang ditungguin cuma iklan. Lagi-lagi, iklan roti.
4. Tenda Stand di Gedung Sate
Kalau kalian perhatikan, ketika Dilan dan Milea ngerayain jadiannya. Mereka jalan-jalan keliling Bandung bareng anak geng motor. Mereka keliling nyaris ke seluruh sudut Bandung. Ada adegan keduanya yang ngelewatin Gedung Sate, Kantor Gubernur Jawa Barat.
Di situlah ada sedikit hal yang kurang sreg, Gedung Sate dipenuhin sama banyaknya tenda café alias tenda stand. Padahal, tren tenda tersebut baru ada beberapa tahun terakhir. Mungkin, para kru “enggak enak” dengan Pemda Bandung kalau harus ngeratain tenda stand-nya hanya buat adegan beberapa detik.
5. Stasiun Gambir yang Sepi
Sejak dulu sampai sekarang, Stasiun Gambir Jakarta adalah salah satu stasiun paling sibuk di Indonesia. Akan tetapi, di film Dilan 1991 ini malah mendadak sepi. Seakan cuma ada Milea yang mencari Dilan.
Selain itu, salah satu yang khas dari stasiun jaman dulu adalah bangku untuk menunggu yang masih jadul. Sayangnya, detail tersebut lupa diperhatikan. Bangku yang dipakai Milea buat duduk meratapi kekecewaannya adalah bangku Stasiun Gambir saat ini.
***
Itulah beberapa adegan yang kurang sreg ditampilkan di film Dilan 1991. Bukan mau cari kesalahan, tapi detail juga harus jadi salah satu hal yang mesti diperhatikan, apalagi buat film-film berlatar jadul. Meski begitu, tetep salut dengan film Dilan 1991 yang sama sekali enggak mengubah jalan cerita di novelnya.