– Konflik Marvel dengan DC terjadi di kalangan penggemar dan internal.
-Beberapa konflik kedua perusahaan tersebut bahkan ada yang berakhir di pengadilan.
Jika membahas sebuah komik atau film superhero, tentunya sudah ada dua perusahaan besar yang terlintas di pikiran kalian. Yap, Marvel dan DC. Keduanya sudah memiliki banyak penggemar di hampir seluruh dunia. Bahkan, enggak jarang terjadi perseteruan antara penggemar dari keduanya untuk membela masing-masing perusahaan terfavorit.
Namun, nyatanya konflik enggak cuma terjadi di kalangan penggemarnya saja, tetapi juga dari kedua perusahaan tersebut. Perseteruan antara Marvel dan DC bahkan sampai ada yang berakhir di ruang persidangan, membuktikan keduanya merupakan rival abadi dalam urusan komik atau film superhero.
Penasaran apa saja konflik Marvel dengan DC yang pernah terjadi? Langsung saja kalian simak pembahasannya di bawah ini!
1. Perebutan Hak Nama Captain Marvel
Buat kalian yang belum tahu, di semesta Marvel dan DC terdapat sosok superhero dengan nama yang sama, yaitu Captain Marvel. Jika di semesta Marvel identitas tersebut digunakan oleh Carol Danvers, di DC merupakan sebutan lain dari Shazam! Kedua perusahaan ini pernah berseteru untuk memperebutkan hak nama superhero itu.
Sebenarnya sosok Captain Marvel merupakan karakter milik perusahaan komik Fawcett Publications yang populer pada era 1940-an. Kepopulerannya tersebut sampai mengalahkan komik Superman produksi DC. Namun, karena kekuatannya sangat mirip dengan sosok Superman, pihak Fawcett akhirnya terpaksa harus menghentikan produksi komik Captain Marvel setelah digugat DC pada 1953.
Lalu pada 1972, DC memutuskan untuk membeli hak karakter Captain Marvel dari Fawcett Publications dengan harapan akan sepopuler saat era 1940-an. Sayangnya, ada masalah baru lagi saat DC hendak mempublikasikan karakter tersebut di semesta komiknya. Sebab, pada 1967 Marvel telah menciptakan karakter yang memiliki nama superhero Captain Marvel.
Hal ini bikin DC sempat menggugat Marvel ke pengadilan untuk memperebutkan hak dari nama karakter tersebut. Pihak pengadilan menyatakan bahwa Marvel adalah pemilik hak karakter tersebut, sehingga DC enggak boleh menggunakan nama Captain Marvel untuk kepentingan publikasi. Hal ini kemudian membuat DC mempublikasikan komik dari sosok Captain Marvel mereka dengan judul Shazam!
2. Kontroversi Wonder Man dan Power Girl
Lewat komik House of M yang dirilis pada 1964, Marvel memperkenalkan sosok karakter baru yang memiliki nama Wonder Man. Hal ini mengundang amarah pihak DC karena nama tersebut mirip dengan sosok Wonder Woman yang telah mereka ciptakan sejak 1941. Meski begitu, DC enggak langsung menuntut rivalnya tersebut ke pengadilan, melainkan bicara terlebih dahulu dengan Stan Lee.
Stan Lee yang merupakan salah satu petinggi Marvel Comics saat itu mematuhi keinginan DC untuk enggak menampilkan sosok Wonder Man lagi. Hasilnya, Stan Lee meminta agar Wonder Man dibuat tewas di komik House of M dan enggak ditampilkan lagi untuk menghindari konflik dengan DC.
Namun, hal ini berubah ketika DC mengenalkan sosok Power Girl pada 1976 dan hanya berselang empat tahun setelah Marvel menciptakan karakter bernama Power Man. Hal ini membuat Stan Lee menjadi kesal karena DC seolah bertindak dengan enggak adil terkait masalah Wonder Man dulu. Sebagai balasannya, Stan Lee akhirnya memberi lampu hijau untuk menampilkan sosok Wonder Man lagi di komik setelah itu.
3. Sindiran Stan Lee kepada DC
Stan Lee merupakan legenda Marvel Comics dan telah berjasa menciptakan sejumlah superhero ikonis dari semesta tersebut, seperti Spider-Man, Iron Man, dan lainnya. Meski begitu, Stan Lee juga beberapa kali terlibat dalam pembuatan komik di DC, salah satunya adalah arc Just Imagine yang dirilis pada 2001.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Stan Lee lebih berpihak pada Marvel yang telah membesarkan namanya. Hal ini sampai membuatnya pernah menyindir DC secara enggak langsung dalam sebuah majalah. Dalam pernyataannya tersebut, Stan Lee menyebut DC sebagai perusahaan komik dengan kualitas gambar dan cerita yang jelek serta hanya jago meniru dari perusahaan lain.
Pernyataan Stan Lee tersebut pun berbuntut panjang dan menciptakan ajang saling sindir antara Marvel dan DC dalam sejumlah komik yang mereka buat selama beberapa tahun. Salah satunya adalah munculnya kelompok Inferior Five yang diciptakan DC untuk menyindir keberadaan Fantastic Four.
4. Spionase antara Kedua Perusahaan
Percaya atau enggak, rivalitas antara Marvel dan DC bahkan sudah sampai tahap spionase antara kedua perusahaan. Hal ini diungkapkan oleh seorang jurnalis bernama Reed Tucker di situs Newsweek yang mengatakan bahwa keduanya mengirim mata-mata ke masing-masing perusahaan untuk mengetahui rahasia dari pesaingnya.
Operasi spionase antara kedua belah pihak pertama kali terungkap ketika DC membuat sebuah gagasan palsu untuk mengelabui mata-mata yang ada di perusahaan mereka. Gagasan palsu tersebut menyebutkan kalau DC akan membuat sebuah komik setebal 500 halaman.
Tak lama setelah itu, ada pembicaraan di pihak Marvel bahwa mereka juga akan mempublikasikan komik setebal 500 halaman. Hal ini membuktikan bahwa ada mata-mata yang dikirim oleh Marvel, karena gagasan tersebut enggak pernah disebarkan dan hanya diketahui oleh pihak internal DC saja.
5. Crossover Gagal yang Penuh Konflik
Meski kerap disebut sebagai rival abadi, Marvel dan DC nyatanya pernah bekerja sama untuk menciptakan sebuah komik crossover yang mempertemukan The Avengers dengan Justice League. Gagasan proyek ambisius ini terjadi pada awal era 1980-an dan dikerjakan oleh komikus dari masing-masing perusahaan. Sayangnya, terjadi sejumlah konflik selama proses pembuatan komik crossover tersebut.
Konflik berawal ketika George Perez mengungkapkan kekesalannya terhadap Marvel dan DC yang dianggapnya telah mengulur-ulur penggarapan komik crossover tersebut. Hal ini karena Perez telah menyelesaikan konsep gambar komik tersebut selama dua tahun sedangkan ceritanya belum rampung sama sekali. Kekesalan Perez ini pun kemudian berbuntut panjang dan menimbulkan konflik baru antara kedua perusahaan.
Jim Shooter selaku editor-in-chief dari Marvel mengatakan kalau pengunduran tersebut diakibatkan DC yang membuat outline cerita buruk dan enggak masuk akal. Tak cuma itu, Shooter juga menyatakan kalau DC ogah-ogahan untuk merevisi naskah yang dia minta dan susah untuk dihubungi.
Namun, pernyataan Shooter tersebut langsung dibantah oleh Dick Giordano yang merupakan editor-in-chief DC. Menurut Giordano, justru Shooter lah kerap mengulur waktu ketika harus memberikan keputusan kreatifnya. Pada akhirnya, rencana crossover pada era ’80-an tersebut pun batal digarap dan baru terealisasikan pada 2002 lalu.
6. Parodi DC terhadap Stan Lee
Stan Lee dan Jack Kirby bisa dibilang sebagai duet maut di semesta Marvel yang telah menciptakan beberapa karakter populer, seperti Fantastic Four, Hulk, serta X-Men. Namun, pada 1970, terjadi konflik antara keduanya karena Kirby merasa mendapatkan perlakuan enggak adil atas kredit terhadap karakter yang diciptakannya bersama Stan Lee. Hal ini kemudian membuat Kirby pindah ke saingan mereka, yaitu DC.
Untuk menuangkan rasa frustasi terhadap mantan teman serta perusahaannya tersebut, Jack Kirby membuat sebuah komik Mister Miracle Vol.1 #6 (1972) yang dipublikasikan oleh DC. Pada komik tersebut ada villain bernama Funky Flashman yang digambarkan punya sifat ‘haus’ uang. Sosok Funky Flashman tersebut pun kabarnya adalah parodi yang dibuat Kirby dan DC untuk menyindir sosok Stan Lee.
7. Umpatan David Ayer terhadap Marvel
Konflik antara Marvel dan DC ternyata enggak sebatas di semesta komiknya saja, tetapi juga ke ranah perfilman mereka. Salah satu kontroversi terbesarnya adalah ketika David Ayer yang merupakan sutradara dari Suicide Squad (2016) terekam mengatakan, “F*ck Marvel,” saat premiere film garapannya. Hal ini tentunya langsung mengundang amarah dari penggemar semesta Marvel.
Ayer pun pada akhirnya mengungkapkan rasa bersalahnya dan meminta maaf kepada semua pihak yang merasa tersakiti atas perkataannya tersebut. Ayer juga mengungkapkan alasan dia mengucapkan kata umpatan tersebut adalah karena dia mendengar salah satu orang meneriakkan kalimat tersebut sehingga dia menirunya.
***
Rivalitas antara dua perusahaan yang bergerak di bidang yang sama tentunya merupakan sebuah hal yang wajar. Namun, ada baiknya persaingan tersebut dilakukan dengan cara yang sehat dengan enggak menjatuhkan salah satu pihak lewat siasat buruk.
Nah, dari konflik antara kedua perusahaan komik superhero terbesar tersebut, manakah yang enggak kalian sangka pernah terjadi? Share pendapat kalian di bawah dan ikuti terus KINCIR untuk artikel menarik seputar film lainnya, ya!