Waralaba Star Trek mulai dikenal pada 1966 lewat film seri fiksi ilmiah yang dibuat oleh Gene Roddenberry. Lebih dari setengah abad, semangat para kru USS Enterprise nyatanya menginspirasi penggemar untuk berkolaborasi.
Bernama Trekker, sebutan untuk penggemar Star Trek, mereka membentuk wadah melengkapi hobi bernama Indo-StarTrek yang eksis sejak era 1990-an dikala Star Trek: The Next Generation (1987) tayang di stasiun TV.
Kalau kalian termasuk pecinta kru penjelajah angkasa, tapi belum tahu tentang komunitasnya KINCIR akan mengajak kalian buat berkenalan lebih dalam. Yuk, kepoin isi Indo-StarTrek!
Dipertemukan oleh Grup Mailing List
Belum ada media sosial seperti Facebook bikin komunitas Indo-StarTrek memulai perkumpulan mereka lewat grup mailing list. Paman, selaku penggiat komunitas ini mengatakan enggak hanya di mailing list aja, tapi Paman juga menjelajah Friendster untuk menemukan para Trekker agar bisa bergabung di Indo-StarTrek.
Meskipun sudah berbincang di grup mailing list sejak 2003, Paman mengatakan bahwa Indo-StarTrek resmi lahir pada 15 April 2006, tepat dengan pertama kali mereka mengadakan pertemuan secara langsung.
Dalam Indo-StarTrek juga enggak ada struktur kepengurusan yang tersusun secara rapi. Semua bekerja bersama-sama secara volunteer dan enggak terpaku sistem kaku.
Nah, terinspirasi dari film Star Trek, komunitas ini menamakan tempat berkumpul atau basecamp mereka dengan sebutan starbase. Mereka biasa berkumpul di starbase daerah Tanjung Barat. Indo-StarTrek tersebar di beberapa kota besar, seperti Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta.
Memiliki Minimal Dua Kegiatan Inti Setiap Tahunnya
Untuk komunitas yang sudah lama berdiri, Indo-StarTrek pastinya punya kegiatan rutin yang mereka lakukan. Pertama, mereka memiliki kegiatan bernama First Contact Day.
Kegiatan tersebut diadakan untuk memeringati kali pertama Trekker Indonesia berkumpul. Enggak hanya itu, First Contact Day juga sebagai peringatan hari yang sama dalam cerita Star Trek pada 5 April 2063.
Kemudian, Indo-StarTrek juga mengadakan kegiatan Star Trek Day yang memperingati pertama kalinya serial Star Trek tayang di televisi pada 1966. Biasanya di acara seperti ini para anggota Indo-StarTrek mengenakan seragam khas para awak kapal. Mereka juga biasa berkumpul bersama untuk merayakannya.
Lalu, kegiatan Starfleet Academy, acara untuk berdiskusi dan belajar bersama. Narasumbernya dari para anggota yang memberikan presentasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan Star Trek. Bahkan, beberapa kali bekerja sama dengan @America untuk mengadakan kegiatan tersebut.
Nonton Bareng dan Jadi Awak Kapal Luar Angkasa
Untuk sebuah komunitas yang berbasis dari serial televisi dan film layar lebar, enggak mungkin Indo-StarTrek absen buat mengadakan acara nonton bareng.
Sejauh ini, Indo-StarTrek udah tiga kali nonton bareng di film terbesar waralaba tersebut. Pada 2009, nobar film Star Trek di Teater Keong Mas, TMII. Dilanjutkan film Star Trek Into Darkness (2013) di IMAX Gandaria City. Terakhir, film Star Trek Beyond (2016) di Epicentrum.
Enggak hanya di dalam kota, komunitas yang sangat cinta hal-hal ilmiah ini juga pernah mengadakan kegiatan Star Trek Night di Anyer. Mereka mengadakan makan malam bersama sambil menikmati pemandangan langit yang diberi nama Captain’s Table.
Buat yang penasaran dengan isi kapal ruang angkasa dan bagaimana cara kerja awak kapal kalian pasti akan suka kegiatan Starship Bridge Simulation. Terdapat enam posisi yang bisa kalian pilih: kapten, helmsman (sopir starship), senjata, bagian mesin, bagian science dan komunikasi.
Indo-StarTrek juga pernah mengikuti Indonesia Comic-Con. Biasanya barang-barang yang ditampilkan merupakan koleksi milik anggota yang dikumpulkan untuk pameran.
Hijaukan Logomu dan Turun Langsung Masalah Lingkungan
Indo-StarTrek merupakan komunitas yang enggak hanya membicarakan tentang Star Trek, mereka pun mengangkat isu-isu yang berkaitan dengan lingkungan.
Kegiatan kerennya, selain mengubah logonya menjadi warna hijau, Indo-StarTrek juga ingin aktif berperan sebagai komunitas yang peduli dengan isu-isu lingkungan, khusunya perubahan iklim ekstrem.
Perubahan cuaca yang ekstrem terjadi ketika terperangkapnya green house gas, sehingga bikin Bumi lebih panas karena CO2 yang lebih tinggi. Jadi, mereka melakukan reforestisasi untuk menurunkan karbon dioksida yang terperangkap.
Salah satunya, mereka melakukan penanaman pohon dengan teknologi memakai drone. Jadi, bibit dan kompos dimasukan ke dalam bola-bola kecil yang dilapisi tanah liat. Bola-bola kecil tersebut lalau dimasukan ke drone lalu disebarkan di tempat yang tandus.
Saking totalnya, Indo-StarTrek menggunakan teknologi GIS (Geographic Information System) untuk menjangkau seluruh Indonesia. Soal drone, mereka merakit sendiri agar harga lebih terjangkau.
Panggilan Unik Terinspirasi dari Film
Komunitas ini semakin unik dengan membuat panggilan sesuai pangkat yang ada di film. Bukan berarti komunitas ini menganut sistem kasta, tapi hal ini dilakukan agar memudahkan dan enggak bingung bagaimana harus memanggil anggota yang berbeda usia.
Anggota yang berusia di bawah 10 tahun, akan dipanggil kadet. Lalu, usia 11—19 disebut Ensign, usia 20—29 diberi pangkat Letnan, usia 30—39 dipanggil Komander, usia 40—49 mendapat gelar Kapten dan di atas usia 50 tahun disebut Admiral.
Bila ada perubahan pangkat dari anggota, maka komunitas ini akan melakukan perayaan inagurasi untuk perubahan pangkat dan simbol yang mereka miliki sesuai usia barunya.
Mengaku Trekker dan Ingin Bergabung?
Melihat kegiatan-kegiatan keren dari Indo-StarTrek di atas dan tertarik gabung, kalian bisa ikuti sosial media mereka di Facebook. Kalian juga bisa kepoin kegiatan mereka di Instagram. Buat yang ingin tahu lebih dalam, kalian juga bisa pantengin situsnya.
Bagi kalian yang sudah diterima di grup Facebook, kalian bisa ikutan gathering-nya. Setelah itu, kalian akan diundang untuk masuk ke grup Whatsapp. Enggak ada batasan usia buat gabung, kok.
***
Setelah ini kira-kira bahas komunitas apa lagi, ya? Yuk, bagikan pendapat kalian di kolom komentar. KINCIR tunggu, ya!