Aya Anjani mengawali karier di dunia hiburan lewat single “Darling Selalu” pada 2016. Dara kelahiran 30 tahun lalu ini tampak jelas mewarisi bakat dari mendiang ayahnya, musisi legendaris Indonesia Yockie Suryo Prayogo yang tergabung dalam grup musik God Bless.
Sangat terinspirasi dengan karya sang ayah, gadis yang akrab disapa Aya ini ikut berkecimpung di industri musik. Saat film Terlalu Tampan rilis, tembang Aya berjudul “Roman Romansa” tergabung dalam deretan soundtrack judul keluaran Visinema Pictures ini.
Kalian bisa nikmati lagu catchy satu ini sambil menyimak obrolan KINCIR dengan Aya Anjani di bawah ini.
Apa, sih, kata yang cocok untuk mendeskripsikan Aya Anjani?
Aku itu pemalu, menyenangkan, random. Terlalu banyak hal random, sampai sudah di luar kepala. Satu contoh, pas lagi foto, pose, aku bisa tiba-tiba #OOTD dengan gaya kayang.
Mungkin bagi orang lain itu termasuk aneh, tapi di pikiran aku, hal itu normal.
Masih ingat film pertama yang Aya tonton?
Yang pertama membekas waktu kecil itu film Disney Lion King. Soalnya, itu pertama kali aku diajak nonton di bioskop. Aku sampai nangis pas nonton.
Apakah film The Lion King punya kontribusi besar terhadap Aya jadi suka sama kucing?
Spesifik, sih, enggak. Aku memang suka banget sama kucing. Dipikir-pikir, kucing itu hewan paling enggak jelas. Kalau anjing, gampang jadi teman dan ramah.
Kucing itu aneh. Kayak dia jadi majikan, kita yang serve dia. Kelakuannya yang absurd itu yang aku suka. Cuma aku kayak jadi “budak” kucing. Ha-ha-ha!
Apa hal yang menginspirasi Aya Anjani dalam membuat lagu?
Macam-macam. Aku tumbuh membaca manga shoujo. Vibe-nya kental dengan serial cantik. Kalau untuk pengalaman pribadi, sebetulnya itu aku lebih sering berkhayal. Ya, memang aku enggak punya pacar (saat itu).
Jadi, boleh dibilang, Aya suka dengan anime?
Sebetulnya, aku lebih suka anime zaman 1990-an. Itu yang menemani aku tumbuh. Aku suka Rurouni Kenshin, Ranma, Urusei Yatsura, sama Inuyasha. Kalau untuk genre, aku pasti lebih pilih yang ada unsur romance, komedi, dan fantasi.
Aya punya anime crush?
Waduh, aku, tuh, sering berubah-ubah. Dulu waktu nonton Rurouni Kenshin, aku jadi naksir berat. Aku juga punya fetish sama karakter anime youkai kayak Inuyasha. Aku jadi gampang terpancing untuk suka.
Denger-denger, Aya enggak suka kopi. Beneran?
Kembali ke beberapa tahun silam, aku sama sekali enggak minum kopi. Aku enggak suka. Gara-gara sekarang kopi susu merajalela di mana-mana, aku jadi suka kopi susu. Padahal, orang yang suka kopi menganggap kopi susu itu bukan kopi banget. Jadi, untuk sekarang, aku suka kopi susu. Kopi hitam tetap aku enggak suka.
Mungkin generasi sekarang kurang mengenal Om Yockie. Boleh dikasih tahu, dong, seperti apa sosok almarhum Papa di mata Aya?
Papa orangnya sangat idealis. Hidupnya didedikasikan untuk musik. Banyak pelajaran yang aku ambil. Papa ngomong, industri di Indonesia belum stabil. Jadi, kalau mau jadi musisi, harus siap mental.
Hal lainnya, musik itu bukan tentang skill dan teknik bermain musik. Skill bisa didapat di sekolah. Ini lebih dari hati. Untuk bisa compose musik secara keseluruhan, kita harus belajar tentang kehidupan. Jadi, mindset aku lebih ke sana.
Where do you see yourself in five years?
Enggak tahu, ya. Masih misteri. Aku enggak bisa menebak masa depan. Dulu, sih, aku kira umur 25 sudah nikah. Ternyata enggak. Aku berharap sudah bikin konser tunggal. Mungkin saja lima tahun aku sudah menikah dan punya anak. Mungkin.
Semoga juga sudah punya album. Ha-ha! Mungkin ini bukan tebakan lima tahun lagi, tapi lebih ke harapan aku di masa depan.
Sangat jelas terpancar keceriaan dari gadis berusia 30 tahun ini. Easy going dan penuh aura positif! Mari kita dukung terus agar Aya Anjani bisa lebih dikenal lewat karyanya di masa mendatang.
Jangan lupa untuk ikuti KincirBae minggu depan. Masih ada sosok keren lainnya yang akan KINCIR ungkap!