Sejak muncul dan berhasil memusnahkan setengah alam semesta, Thanos jadi villain yang paling sengit dan diantisipasi di MCU. Di Avengers: Endgame (2019), Thanos kembali jadi karakter antagonis, meski dari alternate universe. Punya teknologi dan pasukan perang yang bikin ngeri memang jadi kekuatannya, tapi bukan berarti kelemahan Thanos enggak ada.
Thanos bisa dibilang jadi penjahat Marvel yang paling menantang untuk dikalahkan, ya, memang dia sulit terkalahkan. Namun, para Avengers bisa mudah mengalahkan kalau paham kelemahan Thanos. Berikut, 7 kelemahan Thanos yang enggak semua orang menyadarinya. Yuk,cek!
1. Apa pun tentang Keluarga
Salah satu momen paling kuat secara emosional dalam Avengers: Infinity War (2018) adalah kematian Gamora. Visi dan misi Thanos menuntut dirinya menjadi kejam, termasuk kepada keluarganya. Makanya, pembunuhan Gamora, bisa jadi satu-satunya yang disesali oleh Thanos.
Kelemahan Thanos soal keluarga juga terlihat dalam komik. Dia hampir enggak berusaha melawan ketika Gamora memenggal kepalanya di Infinity Wars Prime #1 (2018).
2. Dendam Putra yang Tak Diakui
Dalam komik miniseri Thanos Rising (2013), Mad Titan berkeliaran di galaksi tanpa tujuan, menikahi para wanita dan memiliki anak. Makanya, pada tiap planet yang dia kunjungi, dia punya keluarga baru. Akhirnya, atas perintah Mistress Death, Thanos membunuh mereka satu persatu.
Hingga, Thanos melewatkan Thane, putranya dari salah satu wanita yang dikawininya. Kemudian, dalam seri solo Thanos, putranya dimanipulasi oleh Mistress Death. Dia membantu Thane mengeluarkan kekuatannya, bahkan hampir membunuh ayahnya.
Pada akhirnya, Death mengaku bahwa dia enggak pernah ingin membunuh Thanos, tetapi sebaliknya, menggunakan Thane sebagai pion yang kuat untuk menguji Thanos. Thane memang belum muncul di MCU. Namun dalam komik, dia menjadi ancaman bagi ayahnya yang gila kekuasaan.
3. Keberadaan Mistress Death
Salah satu korban terhebat dalam perjalanan Thanos adalah perempuan yang bikin dia terobsesi tanpa henti: Mistress Death. Malah awalnya diceritakan bahwa Mistress Death adalah alasan Thanos ingin memusnahkan separuh alam semesta. Ya, Decimation adalah kado dari Thanos untuk Death.
Belum ada seorang pun di Marvel yang bisa memanipulasi Thanos seperti Death. Di komik, fakta bahwa dia akan melakukan apapun yang diminta Nyonya Kematian enggak pernah berubah.
4. Terlalu Percaya Diri
Soal percaya diri yang dimiliki Thanos adalah akibat dari sifat penuh motivasi tentang bagaimana Thanos bisa mengumpulkan Infinity Stones dan melakukan Decimation. Sementara, dia mungkin melihat beberapa Avengers sebagai ancamannya, tapi enggak pernah terlintas dalam benaknya bahwa mereka benar-benar mengalahkannya. Makanya, saking tingginya percaya diri, dia “jatuh” di Avengers: Endgame.
5. Kekejaman
Thanos menjadikan dirinya sebagai villain yang dingin, penuh perhitungan, dan kejam. Pembunuhan brutal yang dilakukan Thanos, semata-mata untuk keseimbangan alam semesta. Bahkan, dia rela melakukan apa pun demi dapatkan Infinity Stones, meski menumbalkan Gamora.
Lalu, bagaimana kekejaman itu bisa menjadi kelemahan? Nah, kekejamannya berbanding lurus dengan rasa terlalu percaya dirinya. Hal itu bikin dia enggak memikirkan potensi ancaman yang akan menimpanya. Makanya kenapa dia berniat melakukan Decimation, karena dia sebenarnya lemah dan disebut pecundang di planetnya. Dia menggunakan kekejaman tersebut untuk mengurangi saingan.
6. Sihir
Dari semua pahlawan yang pernah menghadapi Thanos satu lawan satu di MCU, enggak ada yang bikin Thanos kesulitan daripada Doctor Strange. Di peristiwa Infinity War, ketika keduanya bertempur di Titan, Strange memberinya pertarungan nyata dan hampir kewalahan.
Hal itu karena sihir adalah kelemahan Thanos. Dia tahu tentang strategi pertempuran, manipulasi pikiran, dan teknologi, tetapi dia buta soal sihir. Itu sebabnya ketika Strange menyerahkan Time Stone ke Thanos, dia curiga. Thanos tahu, itu berarti tawar-menawarnya dengan Strange berpotensi lebih berbahaya daripada perkelahian apa pun.
7. Mengakui Kebenaran
Apa kelemahan Thanos yang paling berbahaya? Thanos kerap menolak mengakui keberanan. Seperti yang kita lihat di Avengers: Infinity War, Thanos melihat dirinya sebagai penyelamat pragmatis.
Kenyataannya, Thanos dengan kecerdasan jeniusnya dan kekuatannya itu suka membunuh. Jika dia benar-benar percaya pada tujuan yang dinyatakannya untuk menyeimbangkan alam semesta, itu adalah misi yang dia ciptakan untuk membenarkan sifat haus darahnya. Thanos enggak bisa menghadapi kebenaran tersebut.
***
Kelemahan Thanos enggak hanya berasal dari luar, tapi juga dari dalam diri Thanos. Karena dia tahu semua kelemahannya, dia berusaha menutupinya dengan kekejaman yang dilakukannya. Kalian juga bisa menutupi kelemahan yang kalian punya, tapi bukan berarti menutupinya dengan keburukan, ya.