Film-film Star Wars sejak trilogi originalnya emang dikenal dengan penggunaan efek Computer-generated imagery (CGI) yang keliatan nyata dan jauh melampaui film-film yang ada dalam periode yang sama. Hal itu juga berlaku hingga masa sekarang, tepatnya saat Disney dan Lucasfilm merilis film spin-off pertama seri Star Wars, Rogue One: A Star Wars Story. Buat lo yang udah nonton pasti ngerasain gimana canggih dan nyatanya efek-efek visual yang memanjakan mata, seperti adegan peperangan luar angkasa, atau wujud alien-alien yang kelihatan flawless abis. Enggak cuma itu aja, ternyata tim produksi film ini juga menggunakan efek CGI pada salah satu karakter legendaris Star Wars. Ayo coba tebak guys siapa karakter itu, dan jawabannya bukan Darth Vader lho!
Buat lo fans fanatik Star Wars pasti tau kalo ada karakter legendaris yang kembali dalam Rogue One: A Star Wars Story. Yup, karakter legendaris tersebut adalah Grand Moff Tarkin, sang petinggi Empire yang jadi salah satu karakter antagonis terfavorit fans sejak Star Wars Episode IV: A New Hope. Faktanya, film ini enggak cuma memunculkan kembali karakter tersebut, tetapi juga "menghidupkan" kembali sang aktor pemeran Grand Moff Tarkin, Peter Cushing, yang udah meninggal dunia tahun 1994 lalu. Keputusan untuk "membangkitkan" kembali aktor/karakter legendaris ini sempat membuat sutradara, pemeran, serta kru produksi takut dan ragu.
Sang Sutradara Gareth Edwards sendiri menjadi orang yang paling panik dan takut kalo keputusannya itu gagal. Dalam sebuah sesi wawancara dengan IGN, Edwards mengakui kalo menampilkan Tarkin dalam Rogue One: A Star Wars Story merupakan sebuah tantangan yang mengerikan. Tantangan itu sendiri datang dari Supervisor Efek Visual, John Knoll. Tapi dia tetap melakukan tantangan tersebut dan hasilnya pun jauh di atas ekspektasi.
"Kita semua benar-benar takut dan tegang (untuk menampilkan Tarkin). Makanya muncul pertanyaan seperti 'apakah kita bisa melakukan hal gila ini?' Karena ini semua bisa gagal total." ujar Edwards kepada IGN. "Tetapi kalo kita bisa melakukannya, pastinya bakal jadi sebuah pencapaian besar!"
Karakter legendaris ini dihidupkan kembali sebagai kreasi digital yang murni dan mahaepik. Kita patut memberikan 2 jempol kepada tim produksi Rogue One: A Star Wars Story dan juga Industrial Light and Magic (ILM) sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam upaya untuk menghidupkan kembali Peter Cushing sebagai Tarkin. Cushing versi CGI sebagai Grand Moff Tarkin memang muncul dalam film dan penampilannya terlihat enggak jauh berbeda dengan penampilannya di trilogi original.
Cushing sendiri udah meninggal dunia tahun 1994. Makanya butuh upaya besar untuk "menghidupkan" kembali karakter legendaris ini. Untuk motion capture-nya sendiri, Tarkin diperankan oleh Guy Henry untuk menangkap gerakan dan membuat interaksi antar aktor terkesan natural. Suara Tarkin sendiri disumbangkan oleh Stephen Stanton.
Faktanya, Tarkin enggak muncul hanya sekedar menjadi cameo saja. Dia juga mendapat peran penting sebagai petinggi Empire yang berkompetisi dengan Direktur Olson Krennic untuk mengambil alih kontrol Death Star. Kerennya lagi, karakter yang murni efek CGI ini bisa berinteraksi dengan karakter-karakter lain layaknya seorang manusia.
Tanpa kehadiran Tarkin, Rogue One: A Star Wars Story enggak akan seepik seperti yang udah lo tonton. Dalam A New Hope, dia menjadi sosok penting dalam film dengan menjadi salah satu petinggi yang punya pengaruh kuat di Empire. Dia ditugaskan memimpin Death Star, dan fans ingat track record Tarkin sebagai karakter berdarah dingin dengan keputusannya untuk menghancurkan planet Alderaan. Apalagi konfliknya dengan Krennic menjadi salah satu bumbu yang membuat film ini semakin menarik.
Keputusan Disney dan Lucasfilm untuk menghidupkan kembali Peter Cushing sebagai Grand Moff Tarkin bisa dibilang sebuah keputusan tepat. Mungkin keputusan ini memang kontroversial dan membuat sebagian fans enggak setuju. Tapi faktanya dia benar-benar dibutuhkan dalam film. Faktanya, franchise Star Wars sendiri udah terkenal dengan efek-efek visual serta teknologi yang mahaepik. Jadi apa salahnya lo percaya sama mereka? Karena pada akhirnya mereka bisa menjawab keraguan berbagai kalangan dengan sebuah sajian sinematik yang super seru dan berhasil menghibur fans.