7 Karakter Film Indonesia yang Mestinya Punya Spin-off

– Daftar film Indonesia di bawah ini punya karakter pendukung yang kisahnya tak kalah menarik.
– Karakter di bawah ini potensial jika dibuatkan film solo.

Suksesnya film Story of Kale: When Someone’s in Love (2020) membuat kita tersadar bahwa sebetulnya di Indonesia, masih jarang film spin-off. Barangkali hanya Milly dan Mamet (2019), Sabrina (2018) dan Asih (2018) yang film spin-off-nya cukup dikenal.

Padahal, di film-film Indonesia, banyak karakter yang punya potensi untuk dibuatkan filmnya sendiri. Mulai dari film drama, komedi, sampai horor. Masing-masing memiliki karakter-karakter yang berpotensi dibuat film solonya.

Berikut ini adalah deretan karakter film Indonesia yang patut dibikinin spin-off. Adakah karakter favoritmu?

1. Bu Muslimah (Laskar Pelangi)

Karakter yang muncul dalam film Laskar Pelangi (2008) ini memang punya kesan yang begitu baik. Bak pejuang pendidikan, Bu Muslimah hadir sebagai karakter protagonis yang menginspirasi. Tekadnya untuk mencerdaskan anak-anak Belitong patut diapresiasi.

Namun sayang, di novel dan khususnya film Laskar Pelangi. Kita tak terlalu melihat sisi khusus tentang cerita Bu Muslimah. Sosok inspiratif ini bisa banget dikasih porsi lebih untuk cerita hidupnya dibuat film sendiri.

2. Dara (Rumah Dara)

Salah satu film horor paling bengis yang pernah ada dalam sejarah film Indonesia. Filmnya memang punya cerita yang begitu mengerikan. Sepanjang durasi film, kita akan melihat banyak pembunuhan dan darah dimana-mana. Semua perkara dalam film ini dibuat oleh satu karakter. Dara.

Kejahatan Dara memang begitu mengerikan, tapi kita belum banyak tahu tentang apa yang sebetulnya melatarbelakangi Dara dan keluarganya melakukan hal seperti itu. Sempat diceritakan di film Rumah Dara (2009) dan film pendek Dara (2007), tapi nampaknya akan jauh lebih leluasa jika ada film panjang solo Dara. Sehingga penonton jadi tahu masalah apa yang bikin Dara sampai sekejam itu.

3. Arini (Love for Sale)

Arini bukan hantu, tapi uniknya bisa menghilang tanpa jejak. Barangkali, perumpamaan itu cukup cocok disematkan pada karakter Arini dalam film Love for Sale (2018) dan sekuelnya, Love for Sale 2 (2019).

Banyak pertanyaan tentang Arini: Apa yang sebenarnya dilakukan Arini? Kenapa dia bisa melakukan pekerjaan seperti itu? Kemana dia setelah meninggalkan laki-laki yang sudah berhasil dibuat jatuh cinta olehnya?

Teka teki Arini masih belum diketahui. Barangkali sosok ini harus punya porsi sendiri dalam satu film utuh. Film spin-off Arini bisa jadi akan sesukses sekuelnya.

4. Bossman (My Stupid Boss)

Semua penonton jengkel sama tingkah Bossman dalam film My Stupid Boss (2016) dan sekuelnya. Gelak tawa dari film ini bisa saja dilanjutkan dengan memberikan karakter Bossman filmnya sendiri.

Penonton penasaran soal kisah Bossman sebelum mendirikan perusahaan di Malaysia. Juga bagaimana kehidupan sehari-harinya, serta kisah cintanya. Semua bisa jadi terjawab dalam spin-off film My Stupid Boss. Spin-off ini juga bisa menjawab siapa sebetulnya nama asli Bossman yang selama ini tak kita ketahui.

5. Pengkor (Gundala)

Kisah Pengkor memang mungkin telah berakhir di film Gundala (2019). Namun, dalam film itu juga kita bisa melihat ada satu kisah yang cukup ciamik untuk dikembangkan, yakni kisah masa lalu yang kelam dari seorang Pengkor.

Pengkor memang jahat, tapi apakah benar-benar jahat, mengingat dia punya banyak anak yang menghormatinya. Kita pun dibuat penasaran bagaimana kehidupan masa kecilnya sampai dengan jalan hidup yang membuat Pengkor jadi bengis. Memberikan film solo bagi Pengkor mungkin bisa membuat kita lebih paham secara gamblang tentang latar belakang kejahatan yang dilakoni Pengkor.

6. Jaka (The Raid)

Bicara seri film The Raid, barangkali memang perhatiannya selalu terpusat pada sosok Rama dan Mad Dog. Padahal ada satu karakter lain yang juga cukup menarik perhatian. Dia adalah Jaka, pemimpin pasukan penyergapan dalam film ini.

Kebolehan skill bela diri yang dimilikinya tak jauh berbeda dengan Rama. Namun, kita hanya tahu Jaka ketika menyergap. Kisah hidupnya belum terungkap. Barangkali butuh film solo untuk membuat kita jadi tahu kemampuannya. Karakter Jaka cukup kuat dimainkan oleh Joe Taslim dan bikin namanya mulai dikenal di film Indonesia.

7. Geng Kosan (Imperfect)

Tahun lalu, banyak orang dibuat terpingkal sekaligus termotivasi setelah menonton film Imperfect (2019). Film karya Ernest Prakasa ini menarik buat dinikmati. Namun, dari banyak karakter di film ini, geng kosan yang dihuni Neti, Maria, Prita, dan Endah jadi karakter yang kemunculannya selalu berhasil bikin tertawa.

Tak ada salahnya jika geng kosan ini diadopsi dan diberikan ceritanya sendiri. Hal itu sepertinya akan terwujud mengingat Ernest Prakasa sudah melakukan syuting untuk kisah mereka sejak akhir Oktober 2020. Kisah mereka akan hadir dalam Imperfect: The Series.

***

Itulah karakter-karakter yang mungkin bisa diangkat ceritanya jadi sebuah film spin-off. Selain tujuh karakter film Indonesia di atas, karakter mana lagi yang menurutmu patut diangkat jadi film spin-off?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.