Sebut saja, “Joker juga manusia”. Ya, kalimat tersebut cocok menggambarkan keraguan Joaquin Phoenix pada perannya dalam film Joker. Tidak disangka, akting totalitas Phoenix yang terlihat dalam trailernya tidak berbanding lurus dengan perasaannya di balik layar.
Dilansir dari Games Radar, artis yang sempat menolak tawaran Marvel dalam peran Hulk dan Doctor Strange ini mengaku bahwa dia membutuhkan waktu untuk bisa berkomitmen dengan keputusannya berperan sebagai villain ikonis DC ini. Bahkan, Phoenix mengaku bahwa dia bingung jika ditanya perihal alasan menerima peran ini.
Phoenix juga mengaku ragu dan takut menerima peran tersebut. Baginya, ada ketakutan yang memotivasi dan ketakutan yang melemahkan. Menerima menjadi Joker menjadi ketakutan yang memotivasi dalam perjalanan kariernya.
Sedangkan, ketakutan yang melemahkan ini berasal dari penilaian orang-orang yang akan menganggap Phoenix sebagai orang jahat seperti karakter Joker selama ini. Sampai-sampai, Phoenix belajar dari penderita gangguan tertawa demi memaksimalkan aktingnya.
Sementara, Phoenix dengan bijaksana mengatakan bahwa film Joker justru akan menyadarkan kita bahwa manusia tidak luput dari kesalahan dan dosa. Dalam film ini juga, penonton akan merasa memiliki keterikatan dengan apa yang dirasakan oleh sang tokoh utama.
Respons dari penonton justru membuat Phoenix merasa tertantang. Terlebih, karakter yang diperankan merupakan pengalaman baru baginya. Memerankan Joker juga menjadi bukti bahwa aktor yang benci ajang Oscar ini idealis soal enggak akan membintangi film superhero.
Melihat ketakutan dan keraguan yang dialami Phoenix, bukan berarti menurunkan kualitas aktingnya. Justru, dia akan membuktikan kepada publik bahwa dirinya mampu menepis anggapan negatif soal perannya di film Joker.
Filmnya bakal rilis pada 4 Oktober 2019. Nah, bagaimana ekspektasi kalian soal peran Phoenix di film Joker? Tulis pendapat kalian di kolom komentar dan ikuti berita terbaru film, game, dan esports di KINCIR, ya!