– Poin-poin utama skenario film tentang Corona.
– Beberapa momen spesifik, seperti sikap kepala negara bisa mendramatisir cerita.
Seperti yang udah kalian tahu, banyak film yang mengangkat kisah nyata. Mengingat situasi sekarang yang “genting” akibat pandemi Corona, enggak menutup kemungkinan akan ada film yang mengangkat tentang virus mematikan ini, baik di Amerika, Indonesia, Tiongkok, atau negara lain.
Tentunya film akan dirilis setelah wabah ini berakhir dan sudah ditemukan vaksin yang dapat menanggulangi COVID-19. Jika memang nanti akan ada film tentang virus Corona, KINCIR mau merangkum momen apa saja yang wajib diabadikan. Yuk, intip bahasan di bawah ini.
1. Asal Virus Corona
Setelah dilakukan pelacakan, diduga kuat pasien nol dari virus Corona sudah mulai terjangkit sejak November lalu di Tiongkok. Bisa dibayangkan, dengan deteksi yang tergolong telat, virus satu ini sudah terlanjur menyebar ke berbagai penjuru negeri dan menyebabkan proses penanggulangan yang terlambat.
Sangat mudah menular dan menyerang organ pernapasan dengan brutal, COVID-19 dengan cepat memakan banyak korban jiwa. Penelusuran orang yang pertama terjangkit Corona alias ‘pasien nol’ dan dokter yang pertama kali mengidentifikasi virus ini wajib ada.
2. Penyebaran Virus Corona
Bisa diprediksi, dengan longgarnya deteksi terhadap pendatang dari daerah asal virus Corona pertama kali hadir, penyakit ini sontak berubah menjadi pandemi. Hampir seluruh negara melaporkan kasus positif. Akibat dari persiapan yang kurang matang, rumah sakit kewalahan menghadapi pasien. Hal ini berdampak pada daya tampung rumah sakit yang enggak mampu melayani semua penderita.
Hal ini dapat kita temui di beberapa negara seperti Italia dan Spanyol. Dengan total lebih dari 20 ribu kematian, dua negara ini memiliki tingkat kematian tertinggi di dunia. Salah satu penyebab utamanya adalah warga yang kurang disiplin dalam menjalankan social distancing serta minimnya perlengkapan medis.
3. Kepala Negara Superpower Meremehkan Virus Corona
Entah apa motivasinya, dengan jumlah korban jiwa yang terus menanjak, ada saja kepala negara yang tetap keras kepala dan meremehkan virus Corona. Salah satu Presiden yang sering melakukan hal ini adalah Donald Trump.
Pada Februari lalu, Trump sempat mengeluarkan pernyataan kontroversial. “Saya pikir ini adalah masalah yang akan segera selesai. Mereka (Pusat Pengendalian Penyakit) sudah mendalami dan belajar banyak tentang virus ini. Malah, segera ditemukan vaksin,” ucap Trump.
Sedikit meremehkan, ternyata beralih fatal. Faktanya hingga detik ini, Amerika Serikat menjadi negara dengan penderita terbanyak, yakni lebih dari 300.000 pasien. Semoga saja semua kepala negara sudah menyadari akan bahaya dari pandemi ini.
4. Isu Lockdown Membawa Masalah
Setelah menyadari bahaya virus Corona jika tidak ditangani dengan serius, berbagai negara mulai memberlakukan langkah drastis yaitu dengan memberlakukan lockdown berskala nasional. Hal ini mengakibatkan perekonomian menjadi lumpuh dan berimbas besar kepada orang yang mengandalkan pendapatan harian. Dilarang keluar rumah, tentu enggak ada pemasukan yang didapat. Efeknya, uang menipis dan membuat masyarakat cenderung ‘sulit berpikir jernih’.
Salah satu dampak lainnya adalah kurang siapnya negara dalam melakukan isolasi. Seperti yang sempat terjadi di India beberapa waktu lalu. Imbas dari lockdown, ribuan orang terlantar dalam perjalanan menuju kampung halaman, tanpa uang dan makanan.
5. Deraan Derita di Tengah Duka
Di tengah segudang masalah yang datang akibat pandemi Corona di Tanah Air, Presiden Joko Widodo mendapatkan kabar duka. Sang Ibunda telah tiada. Tepat pada 25 Maret lalu, Ibu Hj. Sudjiatmi Notomihardjo berpulang ke yang Maha Kuasa. Sebagaimana seorang anak kehilangan Ibunya, tentu ada kesedihan mendalam yang dirasakan oleh Presiden Joko Widodo.
Keesokan harinya, Presiden Joko Widodo langsung bertolak ke Bogor untuk menghadiri KTT Luar Biasa G20 yang membahas upaya penanganan COVID-19 secara virtual. Bisa kalian bayangkan, beliau enggak diberikan waktu panjang untuk berduka. Harus memikirkan nasib ratusan juta penduduk Indonesia dalam deraan virus Corona, Ir. Joko Widodo langsung memposisikan diri sebagai pemimpin negara dan berupaya untuk mencari solusi di tengah masalah pandemi ini.
6. Bumi Mulai “Bernapas”
Karantina mulai diberlakukan secara global. Selain berdampak terhadap kehidupan manusia, ternyata ada efek positif yang terasa. Ketika tiap hari polusi datang tanpa henti, kini Bumi bisa sedikit “bernapas” karena minimnya aktivitas manusia.
Salah satu contohnya datang dari Negara Pizza, tepatnya di Venesia. Sebagai daerah wisata yang mengandalkan transportasi air, ratusan kapal hilir mudik dan mengeluarkan limbah. Namun sekarang, kanal-kanal di Venesia mulai terlihat jernih tanpa polusi. Apakah kalian merasakan efek yang sama di daerah sekitar?
***
Beberapa poin di atas wajib ada ketika nantinya pandemi Corona diangkat ke layar lebar. Belum ada akhir yang tampak jelas, setidaknya sampai saat ini. Kalau menurut kalian, apa momen lainnya yang harus diangkat? Kemudian kira-kira apa ending yang mungkin terjadi? Kasih tahu di kolom komentar, ya.
KINCIR juga mau mengingatkan kalian untuk tetap jaga kesehatan, ikuti imbauan pemerintah untuk #dirumahaja, serta rutin mencuci tangan. Semoga cobaan ini bisa segera dilewati tanpa memakan lebih banyak korban jiwa.