Black Panther: Wakanda Forever menjadi film terakhir dari MCU yang rilis di bioskop pada 2022 ini. Berbeda dengan film pertamanya yang rilis pada 2018 lalu, Wakanda Forever enggak dibintangi kembali oleh Chadwick Boseman selaku pemeran sang superhero Marvel. Sebab, Boseman telah meninggal dunia akibat kanker usur besar di usianya yang ke-43 tahun pada 29 Agustus 2020 lalu.
Kepergian Chadwick Boseman pun membuat sosok T’Challa alias Black Panther pada Wakanda Forever juga dibuat menjadi meninggal dunia. Jalan cerita sekuelnya akan berfokus pada kerajaan Wakanda yang tengah berduka akibat meniggalnya T’Challa. Namun, pada waktu yang bersamaan, Wakanda justru mendapatkan serangan dari kerajaan Talocan dari bawah laut yang dipimpin oleh Namor.
Dalam wawancaranya bersama Inverse, Ryan Coogler selaku sutradara Wakanda Forever mengatakan bahwa jalan cerita sekuelnya sebenarnya cukup berbeda seandainya Chadwick Boseman masih hidup. Namun, nuansa utama dari filmnya akan tetap sama, yaitu berduka. Bedanya, rasa duka itu muncul dari T’Challa yang kehilangan waktu lima tahun bersama keluarganya karena jadi korban blip-nya Thanos.
“(T’Challa) akan berduka karena kehilangan waktu, Anda tahu, setelah kembali usai pergi selama lima tahun. Sebagai pria dengan begitu banyak tanggung jawab untuk begitu banyak orang, kembali setelah absen selama lima tahun, itulah yang seharusnya dia hadapi dalam film ini. Dia berduka atas waktu yang tak bisa ia dapat kembali. Kesedihan adalah bagian besar dari itu,” ungkap Coogler.
Terlepas dari adanya perubahan dari segi cerita sekuelnya, Coogler mengatakan bahwa Namor tetap menjadi antagonis dalam konsep awal Wakanda Forever. Namun, Coogler mengungkapkan bahwa ada perubahan besar pada sisi protagonis setelah kepergiannya Chadwick Boseman. Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan konsep awal dari Black Panther: Wakanda Forever?