Satu prinsip yang digunakan Marvel Studios dan Disney dalam mengembangkan waralaba mereka adalah gagasan bahwa semuanya terhubung. Enggak ada yang dibuat tanpa rencana sehingga semua tersusun dengan rapi.
Meskipun tetap ada beberapa masalah dalam perjalanannya,tapi konsistensi ini bikin Marvel dan Disney sukses. Terbukti dengan banyaknya film MCU yang menjadi Box Office, bahkan Avengers: Endgame (2019) dinobatkan sebagai film terlaris di dunia.
Di sisi lain, DC selalu dianggap sebagai pesaing Marvel. Selama bertahun-tahun DC mencoba mengejar ketertinggalan dengan merilis film-film superhero dari komiknya. Ketika film jagoan seperti Justice League (2017) enggak berhasil, DC pun mengalihkan fokusnya ke film solo villain.
Gebrakan pun akhirnya dibuat DC saat Joker karya Todd Phillips berhasil memecahkan rekor Box Office dan menghasilkan 96,2 juta dolar (sekitar Rp1,3 triliun) dalam tiga hari pertama. Joker membuktikan bukan hanya Marvel yang mampu menghidupkan karakter dari komik ke dalam film.
Dilansir The Irish Times, Todd Phillips enggak memikirkan persaingan dengan Disney. Phillips malah berpikiran bahwa dia enggak bisa mengalahkan kesuksesan MCU, maka dari itu Phillips lebih memilih melakukan apa yang enggak mungkin Marvel dan Disney lakukan.
Melalui Joker, DC dan Warner Bros. memberanikan diri membuat film Box Office dengan kategori R-rated yang belum pernah dilakukan Marvel. Alur cerita yang dibuat khusus oleh Todd Phillips juga membuat Joker enggak terhubung dengan referensi yang ada di komik atau film sebelumnya sehingga membuatnya semakin mudah untuk dikembangkan.
Selain itu, tidak berfokus pada upaya untuk bersaing dengan film-film superhero lainnya bisa menjadi kunci untuk membuat Joker sukses dan menciptakan masa depan yang menjanjikan bagi DC.
Buat kalian yang udah nonton film Joker, bagaimana pendapat kalian? Apakah film tersebut bisa jadi angin segar bagi DCEU di masa depan?
Yuk, bagikan pendapat kalian di kolom komentar, dan ikuti berita film kesukaan kalian di KINCIR, ya!