Para jagoan Marvel dalam semesta sinematik Marvel, atau yang kita kenal dengan sebutan MCU (Marvel Cinematic Universe), kembali diuji dalam Avengers: Infinity War. Kali ini, mereka bakal melawan musuh yang kekuatannya jauh di atas musuh yang mereka lawan sebelumnya. Sang musuh adalah Thanos, si Titan yang berambisi menguasai alam semesta dengan kekuatan yang didapatkannya dari batu ajaib bernama Infinity Stones.
Sesuai judulnya, kisah Infinity War bakal berfokus pada perang memperebutkan Infinity Stones. Thanos punya misi untuk mengumpulkan Infinity Stones yang terpisah ke berbagai penjuru semesta. Sedangkan, para jagoan yang tergabung dalam Avengers harus mempertahankannya agar mencegah kehancuran alam semesta di tangan Thanos.
Jadi, sebenarnya, apa, sih, Infinity Stones, dan seajaib apa batu-batu ini sampai Thanos dan Avengers berjuang antara hidup dan mati untuk memperebutkannya?
Infinity Stones, atau Infinity Gems dalam semesta komik, merupakan sebutan untuk enam batu ajaib yang dipercaya menjadi sumber kekuatan alam semesta. Batu ini diciptakan dari kekuatan spesifik yang mewakili elemen tertentu. Makanya, mereka yang mampu menyatukan kekuatan enam Infinity Stones bakal mendapatkan kekuatan luar biasa dan nyaris tak terbatas.
Seperti yang dijelaskan dengan lugas oleh Taneleer Tivan alias The Collector dalam Guardians of the Galaxy Vol. 1 (2014), Infinity Stones berasal dari kekuatan enam singularitas yang telah ada sejak sebelum alam semesta tercipta. Keenam kekuatan tersebut lalu dibentuk dalam wujud batu oleh entitas kosmis. Tiap batunya mewakili enam aspek kehidupan alam semesta, yaitu ruang, waktu, realita, pikiran, kekuatan, dan jiwa.
Setelah eksis di semesta, Infinity Stones digunakan oleh Celestials untuk menguasai dunia. Meski telah mendapatkan kekuatan, Celestials tetap enggak bisa menguasai seluruh dunia begitu saja. Kekuatan batu tersebut terlalu berbahaya, bahkan bagi Celestials sendiri. Makanya, banyak Celestials, beserta makhluk lain yang mencoba menggunakan kekuatan Infinity Stones, tewas karena enggak mampu menguasai kekuatannya.
Yap, enggak sembarang orang bisa menguasai kekuatan Infinity Stones. Seperti yang udah lo lihat dalam beberapa film MCU, batu ini udah memakan cukup banyak korban. Sebut saja Red Skull atau Carina yang nyawanya terbuang percuma setelah menyentuh batu sakti tersebut.
Kisah Infinity Stones dalam semesta MCU sendiri baru dimulai pada 2011, tepatnya saat Red Skull menciptakan senjata menggunakan salah satu Infinity Stones, Space Stone, dalam Captain America: The First Avengers (2011). Sejak saat itu, saga MCU berfokus pada perburuan batu ajaib tersebut.
Baru diketahui pada The Avengers (2012), Thanos ternyata jadi sosok sentral di balik perburuan keenam batu ajaib ini. Pada awalnya, dia meminjamkan salah satu koleksi batu ajaibnya, Mind Stone, dalam wujud senjata tongkat Chitauri, kepada Loki untuk mempermudahnya merebut Space Stone dalam wujud Tesseract yang ada di Bumi.
Seperti yang lo ketahui, misi Thanos gagal total. Mind Stone justru jatuh ke tangan manusia. Kekuatannya pun digunakan untuk menciptakan entitas superhero baru, yang kita kenal sebagai Vision. Pada akhirnya, Thanos memutuskan untuk memburu semuanya dengan tangannya sendiri.
Thanos is a man of his word. Dia benar-benar turun tangan untuk memburu Infinity Stones. Oleh karena itu, Infinity War (termasuk sekuelnya, Avengers 4) bakal menjadi konklusi kisah besar yang telah dibangun oleh Marvel sejak 2008. Hal ini juga bisa berarti bakal jadi akhir dari nasib beberapa jagoan favorit yang bakal mempertaruhkan nyawanya untuk mencegah kehancuran dunia.
Nah, meski Infinity War masih tayang enam bulan lagi, enggak ada salahnya buat lo untuk tahu lebih jauh soal Infinity Stone, mulai dari kekuatannya, karakteristiknya, sejarahnya, pemiliknya, hingga lokasi keberadaannya sebelum Infinity War. Viki bakal jelasin satu per satu keenam batu ajaib ini. So, simak baik-baik, ya!
1. Space Stone (alias Tesseract)
Tesseract atau Space Stone adalah Infinity Stones pertama yang diperkenalkan di MCU. Batu berwarna biru ini mempunyai kekuatan untuk memanipulasi ruang, menciptakan portal, dan memindahkan objek ke tempat lain. Bukti nyata kekuatan besar Space Stone diperlihatkan Loki saat membawa alien Chitauri ke bumi melalui portal yang diciptakan dari kekuatan batu tersebut.
Batu ini awalnya disimpan di pedalaman Tønsberg, Norwegia, sebelum pada akhirnya diakuisisi oleh HYDRA di bawah pimpinan Johann Schmidt alias Red Skull. Setelah HYDRA kena batunya, Tesseract beberapa kali berpindah tangan. Howard Stark dan S.H.I.E.L.D sempat menelitinya hingga pada akhirnya jatuh ke tangan Loki, yang menggunakannya untuk mengundang bangsa alien Chitauri ke Bumi. Avengers pun berhasil merebut Tesseract dan Mind Stone. Kemudian Tesseract disimpan di Asgard, sebelum pada akhirnya diambil kembali oleh Loki yang (sepertinya) udah taubat dalam Thor: Ragnarok (2017).
Dalam cuplikan perdana Infinity War, Thanos terlihat udah mendapatkan Space Stone. Hal ini berarti dia udah merebutnya dari tangan Loki yang berada dalam satu pesawat bersama Thor dan bangsa Asgard lainnya. Ada dua kemungkinan. Pertama, Loki enggak mau mati dan menyerahkannya langsung ke tangan Thanos. Bisa jadi juga, nasib Loki di Infinity War bakal berakhir tragis, mengingat kegagalannya dalam misi pertama yang membuat Thanos kecewa, lalu merebut Space Stone dari tangan Loki dan menghabisinya.
2. Power Stone (alias Orb)
Batu berwarna ungu ini diperkenalkan pertama kali dalam Guardians of the Galaxy Vol. 1 sebagai harta karun yang disebut Orb. Benda ini diperebutkan oleh banyak pihak, termasuk Ronan the Accuser yang jadi kepanjangan tangan Thanos. Sesuai namanya, batu ini menjadi momok karena dipercaya punya kekuatan yang mampu menghancurkan sebuah planet dengan satu sentuhan.
Seperti yang udah dijelasin di atas, Orb adalah salah satu Infinity Stones yang digunakan Celestials untuk menguasai alam semesta. Batu ini pun udah beberapa kali berpindah tangan hingga pada akhirnya jatuh ke tangan Ronan, yang mau menggunakannya untuk menghancurkan planet Xandar. Pada akhirnya, tim Guardians mampu mengalahkan Ronan dan merebut Orb alias Power Stone. Di sini lah diketahui kalau kekuatan Orb mampu dikuasai oleh bangsa Celestials atau turunannya, yang salah satunya adalah Star-Lord. Power Stone saat ini berada di Xandar di bawah perlindungan Nova Corps.
Sayangnya, akhir dari bangsa Xandar dan Nova Corps diprediksi juga bakal berakhir tragis karena Power Stone terlihat jadi Infinity Stones pertama yang dikuasai Thanos dalam cuplikan Infinity War. Seperti yang udah pernah Viki bahas sebelumnya, kemungkinan besar Xandar bakal porak poranda setelah diinvasi Thanos.
3. Mind Stone (alias tongkat Chitauri dan Vision)
Batu ajaib berwarna kuning ini bisa dibilang jadi Infinity Stones yang paling eksis di MCU. Mind Stone diketahui menjadi koleksi pertama Thanos, sebelum pada akhirnya jatuh ke tangan Avengers setelah insiden invasi Loki dan Chitauri. Awalnya, Mind Stone diletakkan dalam senjata tongkat Chitauri dan dipinjamkan oleh Thanos kepada Loki. Misi Loki gagal dan membuat tongkat Chitauri jatuh ke tangan Baron Wolfgang Von Strucker. Setelah Avengers berhasil merebutnya, kekuatan batu ini digunakan untuk menciptakan Vision dari sistem AI J.A.R.V.I.S. dalam Avengers: Age of Ultron (2015)
Sayangnya, meski Mind Stone terkesan jadi batu yang paling aman karena berada di bawah kekuasaan Vision, Mind Stone sebenarnya jadi yang paling rawan dicuri oleh Thanos dalam Infinity War. Seperti yang terlihat dalam cuplikan, Vision berhasil ditaklukkan dan batu yang ada di kepalanya terlihat seperti mau dicungkil. Sebenarnya, masih belum diketahui akhir dari adegan tersebut. Akan tetapi, penggemar percaya kalau adegan tersebut adalah akhir dari Vision, yang berarti Mind Stone bakal jatuh ke tangan Thanos.
Selain memberi kesadaran pada suatu benda mati, Mind Stone juga memiliki kekuatan untuk menguasai pikiran seseorang yang disentuhnya. Contohnya saat Loki menggunakannya untuk menghipnotis Hawkeye, Dr. Erik Selvig, dan beberapa orang lainnya. Batu ini dianggap juga punya kekuatan yang enggak bisa diukur secara pasti. Soalnya, Vision yang tadinya hanya berwujud AI, bisa menjadi manusia (buatan) berkekuatan super yang bahkan mampu mengangkat Mjolnir.
4. Reality Stone (alias Aether)
Infinity Stones berwarna merah ini jadi yang paling unik dibanding batu lainnya. Reality Stone enggak berwujud batu atau padat seperti Infinity Stones lainnya, melainkan berbentuk cairan atau kabut yang mengalir. Karakteristiknya mirip seperti simbiot Venom dan bisa menjangkiti seseorang layaknya parasit. Kekuatan dari Reality Stones adalah memanipulasi kenyataan, baik itu membuat atau menghapusnya.
Saat terjangkit Aether, sang inang mampu membuat apa pun yang diinginkannya. Contohnya saat Malekith menggunakannya untuk melawan Thor dalam Thor: The Dark World (2013). Dia mampu menciptakan sulur atau duri dari dirinya sendiri untuk menyerang lawan. Malekith juga mampu menumbuhkan bagian tubuhnya yang hilang dan bahkan menciptakan angin tornado. Sayangnya, kekuatan asli Aether enggak bisa dieksploitasi secara maksimal kalau penggunanya lemah. Soalnya, Aether bakal mengambil energi inangnya untuk mengeluarkan kekuatannya.
Aether pertama kali muncul dalam Thor: The Dark World dan menjadi artifak paling berharga bangsa Dark Elves. Malekith yang jadi pemimpin bangsa Dark Elves telah mencoba dua kali untuk merebut Aether dari tangan Odin. Keduanya gagal setelah digagalkan bangsa Asgard. Takut akan resiko menyimpan dua Infinity Stones secara bersamaan, bangsa Asgard kemudian mempercayakannya kepada The Collector yang menyimpannya di planet Knowhere. Meski muncul dalam Guardians of the Galaxy Vol. 1, The Collector enggak terlihat menyimpan Aether. Dalam cuplikan Infinity War, Thanos enggak terlihat memiliki Reality Stone, yang berarti batu ini baru akan menjadi target Thanos setelah mendapatkan Space dan Power Stones.
5. Time Stone (alias The Eye of Agamotto)
Entah berkah atau bencana, Bumi ternyata menjadi tempat "penimbunan" Infinity Stones. Hal ini terungkap setelah diketahui kalau Time Stone tersimpan dalam sebuah medali bernama The Eye of Agamotto. Batu berwarna hijau ini pertama kali dikuasai oleh Agamotto, penyihir pertama Bumi dan disimpan dalam Kamar-Taj yang terletak di Nepal.
Selama ribuan tahun, The Eye of Agamotto tetap berada pada tempatnya, hingga pada akhirnya datang Stephen Strange yang usil mencoba kekuatan artifak tersebut. Sadar akan kekuatan besar di baliknya, Strange yang telah menjadi "Doctor" pun menggunakannya untuk melawan Kaecilius, yang terobsesi untuk menguasai bumi di bawah pengaruh Dormammu. Menggunakan The Eye of Agamotto, Strange mampu menjebak Dormammu yang udah tinggal sejengkal sampai Bumi, ke dalam pusaran waktu yang tak berujung. Dormammu pun menyerah dan balik ke Dark Dimension. Bisa dibilang upaya Strange yang menjebak Dormammu adalah cara paling kreatif dan salah satu yang terbaik untuk mengalahkan seorang villain.
Kekuatan Time Stone yang mampu memanipulasi waktu tentunya bakal merepotkan Thanos jika Strange mampu menggunakannya seperti saat melawan Dormammu. Sayangnya, hal itu berlaku kalau Thanos enggak gerak cepat. Soalnya, dalam cuplikan Infinity War, terlihat jelas kalau Sanctum Sanctorum seperti habis diserang oleh Thanos dan anak buahnya. Jangan lupa kalau The Eye of Agamotto enggak dipegang oleh Strange, melainkan dikembalikan ke Kamar-Taj, setelah insiden Dormammu. Meski begitu, Strange kembali menggunakannya saat Thor dan Loki berkunjung ke Sanctum Sanctorum untuk menemukan ayahnya, Odin. Mungkin, di saat inilah Thanos memanfaatkan kelengahan Strange untuk merebut The Eye of Agamotto.
6. Soul Stone (???)
Soul Stone jadi satu-satunya Infinity Stones yang belum menampakkan wujudnya di MCU (selain dalam penggambaran ulang The Collector dalam Guardians of the Galaxy Vol. 1). Bahkan, batu berwarna jingga ini juga enggak nampak sama sekali dalam cuplikan Infinity War.
Sisi misteriusnya ini membuat penggemar berteori soal di mana batu ini disimpan. Teori terkuat menyatakan kalau Soul Stone bakal jadi fokus kisah Black Panther (2018). Ada juga yang berteori kalau Soul Stone dimiliki bangsa Sovereign untuk membangkitkan Adam Warlock. Namun, cuplikan Infinity War memperkuat teori kalau Soul Stone benar berada di Wakanda, kota yang bakal jadi latar Black Panther. Dalam cuplikan, Wakanda terlihat menjadi pusat peperangan antara pasukan Avengers dan Wakanda, melawan pasukan alien Thanos.
Kekuatan Soul Stone bisa dibilang sangat menarik dan berpotensi untuk membuat kisah Infinity War jadi kaya akan alternatif. Lewat batu ini, penggunanya bisa mengontrol jiwa, baik yang hidup maupun yang udah mati. Jadi, bakal menarik kalau Thanos udah memiliki Soul Stone saat melawan Avengers, lalu menggunakannya untuk menghidupkan musuh-musuh yang udah mati, seperti Ronan the Accuser, Hela, atau Ultron. Bisa juga Thanos menggunakannya untuk konflik yang sentimentil, seperti menghidupkan Howard Stark untuk melawan Tony Stark, atau Peggy Carter untuk melawan Captain America.
Lebih menariknya lagi, sekalipun Thanos gagal menggunakannya atau baru mendapatkannya di penghujung Infinity War, dia akan menggunakannya dalam Avengers 4 (2019). Kebayang, kan, betapa epiknya kalau Thanos menggunakannya untuk menghidupkan Avengers yang bakal mati di Infinity War melawan Avengers yang masih hidup?
Jangan lupain Infinity Gauntlet, guys!
Infinity Gauntlet ini bisa diibaratin kayak ungkapan "di balik cowok sukses, pasti ada cewek kuat di belakangnya". Sama kayak ungkapan tersebut, kekuatan Infinity Stones enggak bakal berguna kalau Thanos enggak menggunakan Infinity Gauntlet. Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa yang bakal dan bisa dilakukan Thanos dengan senjatanya ini. Kemungkinan besar Infinity Gauntlet bakal jadi wadah bagi Thanos untuk menguasai kekuatan Infinity Stones.
***
Harus diakui, Marvel sangat lihai soal bikin penontonnya penasaran. Buktinya, meski filmnya baru tayang enam bulan lagi, penggemarnya di seluruh dunia seperti gatal untuk berteori dan berspekulasi soal apa yang bakal terjadi dalam filmnya nanti. Contohnya seperti Infinity Stones, yang pada awalnya mungkin lo sangka cuma jadi penghias cerita utama.
Perlu dicatat, beberapa hal yang Viki bahas di atas masih sebatas spekulasi dan prediksi, kecuali fakta-fakta yang udah jelas diceritakan dalam film. Tentunya jawaban akan semua hal ini bakal diungkapkan sendiri dalam Avengers: Infinity War yang bakal tayang 4 Mei 2018.