Di dalam penyelenggaraan sebuah festival film, selain pemutaran film hadir juga program-program menarik lainnya. Di Jakarta Film Week, salah satu program yang hadir selain pemutaran adalah Fringe Events.
Dengan hadirnya Fringe Events, diharap bisa menjadi wadah berkumpulnya para penikmat film dan pegiat industri film. Fringe Events sendiri merupakan sekumpulan kegiatan dan sajian hangat untuk menemani kegiatan menonton kawan-kawan Jakarta Film Week.
Dalam rangkaian program ini, akan digelar lokakarya berupa Masterclass. Ada pula sejumlah obrolan serius tapi santai berupa Community Talks, dan Festival Talks.
Program Fringe Events terdiri dari tiga kegiatan, yaitu Talks, Community dan Masterclass. Dari ketiga kegiatan tersebut menghadirkan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik domestik maupun mancanegara. Dimulai dari Talks yang berkolaborasi dengan Madani Film Festival, dengan mengangkat tema Ustaz Dalam Film Horor Indonesia.
Kolaborasi kedua bertajuk Festival Talks dengan mendatangkan pembicara dari Film festival mancanegara dari Korea Selatan (BIFAN). Dan di luar kolaborasi tersebut, akan diselenggarakan juga Talks dengan tema Navigating Your Talent As An Actor bersama Verdi Solaiman dan Festival Ambassador Jakarta Film Week 2022, Jourdy Pranata.
Program lainnya, yaitu Masterclass yang berkolaborasi dengan INAFEd. Program ini mengusung tema Why We Need Post-Production Management dengan pembicara profesional yaitu, Satrio Budiono, Tersi Eva Ranti, dan Ahsan Andrian. Dengan moderator Kelvin Nugroho. Terakhir, hadir program Community yang berkolaborasi dengan Kineforum.
Tema yang dipilih yaitu Darah, Air Mata Dan Kursi Bioskop Berdebu: Film Eksploitasi di Indonesia. Dengan Ekky Imanjaya yang diadakan di Teater Sjuman Djaya Kineforum, Taman Ismail Marzuki. Melengkapi program-program yang sudah disebutkan, tahun ini juga hadir program baru yaitu Producer Lab. Yaitu sebuah program kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang akan memfasilitasi para produser film Indonesia untuk siap berkompetisi di sirkuit lokal dan internasional.
Sepuluh peserta terpilih akan mengikuti Lab selama empat hari yang terdiri dari masterclass, talk, group discussion, dan mentoring oleh dua mentor ternama Asia Tenggara, Yulia Evina Bhara (Indonesia) dan Alemberg Ang (Filipina).
Di tahap akhir Lab, para peserta akan mengajukan proyek mereka untuk menunjukkan kemajuan mereka. Peserta dengan potensi tertinggi akan dipilih untuk mengikuti Platform Busan 2023.
Jangan lupa untuk terus pantau KINCIR agar kamu enggak ketinggalan berita seru seputar dunia perfilman lainnya.