– Banyak film Hollywood dengan tokoh utama anak-anak yang sebetulnya bukan untuk anak-anak di Netflix.- Penonton dewasa wajib memahami tontonan yang sesuai buat anak di bawah umur 17 tahun.
Sama seperti kartun yang bisa saja hanya dibuat untuk dewasa, banyak film dengan tokoh utama anak-anak yang sebetulnya enggak layak ditonton oleh anak-anak. Film-film ini hadir dengan rating 17 tahun ke atas dan mengandung banyak adegan yang belum siap diterima mental anak-anak.
Sebagai platform video on demand, Netflix menyediakan berbagai pilihan tontonan yang juga diperankan oleh anak-anak. Namun, seperti yang sudah dibahas sebelumnya, belum tentu mereka cocok buat anak-anak.
Hati-hati! Jangan sampai tertipu oleh sampul atau trailer film-film yang menonjolkan tokoh utama anak-anak. Berikut adalah berbagai film tentang anak-anak di Netflix yang enggak cocok ditonton oleh anak kecil.
1. News of the World (2020)
Diadaptasi dari sebuah novel, film News of the World berkisah tentang seorang veteran Perang Sipil Kapten Jefferson (Tom Hanks) yang kini menjadi pendongeng non-fiksi dan bepergian ke berbagai kota di seluruh dunia. Saat berada di Texas, dia bertemu dengan Johanna, anak yang tumbuh di tengah Suku Indian dan berusia 10 tahun.
Johanna enggak bisa berbahasa Inggris sama sekali. Hal ini membuat Jefferson tertarik buat menelusuri silsilah keluarga Johanna, dan ditemukan bahwa dia terpisah dari paman dan bibi yang mengadopsinya.
Walaupun film ini menonjolkan sosok Johanna yang masih anak-anak, News of the World bukanlah film untuk anak-anak. Beberapa adegan, seperti orang-orang yang mau membeli anak dan adegan pria yang tergantung, enggak cocok ditonton sama anak-anak.
2. Eli (2019)
Menjadikan sosok Eli, seorang anak kecil, sebagai tokoh utama enggak menjadikan film ini layak ditonton anak-anak. Eli merupakan film horor dengan plot twist yang enggak disangka-sangka. Ceritanya berpusat pada Eli, seorang anak dengan penyakit langka di mana kulitnya bakal terbakar kalau dia terkena udara luar. Dia harus bertahan hidup dengan baju astronaut.
Suatu hari, Eli dibawa ke sebuah rumah sakit yang dikepalai oleh Dr. Elizabeth Horn. Di dalam rumah sakit itu, ajaibnya penyakit langka Eli berangsur-angsur menghilang. Namun, Eli menemukan berbagai penampakan yang enggak bisa diterima nalar dan juga fakta bahwa Horn memiliki niat yang begitu jahat. Meskipun sedikit membosankan pada beberapa bagian, film ini cukup bikin kita bergidik ngeri dan parno saat di kamar sendirian.
3. Pihu (2016)
Posternya memang menunjukkan sosok batita perempuan berusia dua tahun, tetapi Pihu bukanlah tontonan yang cocok untuk anak-anak. Pihu bahkan bisa jadi enggak cocok ditonton semua orang.
Pihu di dalam film India ini merupakan anak batita berusia dua tahun yang tinggal di rumah bersama sang ibu yang sudah bunuh diri. Ayahnya sedang berdinas ke luar kota dan enggak tahu apa yang terjadi pada istri dan anaknya.
Film ini menyoroti perilaku Pihu sebagai anak batita yang tidak memahami kondisi sang ibu dan tidak bisa membedakan apa yang aman dan apa yang berbahaya. Sepanjang film, kita dibuat deg-degan dengan tingkah Pihu yang hampir mencelakakan dirinya, mulai dari mainan listrik sampai hampir jatuh dari balkon apartemen.
Akhir kisah Pihu cukup melegakan, tetapi bisa menjadi pelajaran buat para suami untuk segera menyelesaikan masalah saat jauh dari istri yang tengah merawat anak. Bisa saja kata-kata kasar dan kecuekan para suami memicu istri untuk bunuh diri.
4. Silam (2018)
Film yang merupakan sempalan dari Danur ini menyorot kisah seorang anak lelaki bernama Baskara yang mengalami kehidupan pahit. Ayahnya sudah meninggal dan karenanya, sang ibu depresi hingga sering memarahinya. Di sekolah, dia kerap dirundung oleh teman-temannya.
Pada suatu hari, sebuah insiden membuat Baskara jatuh di museum. Setelahnya, Baskara bisa melihat para arwah yang berada di dimensi berbeda. Setelah melihat foto keluarga Anton, kembaran ayahnya yang tinggal di Manggarai, Baskara berkeinginan buat tinggal sama mereka. Namun, keanehan demi keanehan terjadi di rumah keluarga itu. Rahasia yang ditemukan Baskara menyadarkan bahwa nasibnya sudah enggak sama lagi.
Plot twist yang ditawarkan oleh film ini sangat menarik, sehingga membuat ceritanya menjadi enggak biasa. Sebuah film horor Indonesia yang berkualitas, tetapi enggak cocok buat ditonton anak-anak.
5. Pet Sematary 2 (1992)
Melanjutkan kisah petualangan Pet Sematary, masih ada peliharaan, ada anak-anak, tetapi film ini bukan film anak-anak dan bukan film yang asyik ditonton keluarga.
Pet Sematary 2 berkisah tentang Renee dan ayahnya, Chase, yang merupakan seorang dokter hewan. Mereka pindah ke Ludlow, sebuah kota yang kelihatannya tenang. Namun, sebuah kematian binatang peliharaan anak sherif membuka tabir tentang kuburan yang bisa membangkitkan hewan-hewan yang sudah mati. Namun, hewan-hewan yang bangkit itu ternyata menjadi seperti zombie dan menebar teror.
Didominasi oleh tokoh anak-anak, Pet Sematary 2 nyatanya terlalu mengerikan ditonton oleh anak-anak. Film horor ini juga memiliki tingkat kesadisan yang agak parah, seperti tembak-tembakan berdarah hingga kepala yang meledak.
***
Itulah berbagai film dengan tokoh utama anak-anak yang kadang-kadang bikin banyak orang salah sangka bahwa film-film itu bisa ditonton oleh semua umur. Untungnya, Netflix menjelaskan secara rinci mengenai peruntukan usia tayangan dan apa saja konten enggak pantas yang ada di dalamnya.
Kalau kamu ingin memastikan bahwa tayangan Netflix itu aman untuk adik atau anakmu, lebih baik pakai akun Kids sehingga Netflix bakal menyediakan tontonan yang pantas buat anak-anak.