Film Superjelek yang Wajib Lo Tonton Sekali Seumur Hidup (Bagian 1)

Viki yakin, lo pasti pernah ngerasain bagaimana rasanya benar-benar terkesan dengan sebuah film. Biasanya, film-film yang ninggalin kesan ini punya cerita yang ngena dan mendalam. Selain itu, akting para pemerannya yang menawan. Enggak jarang film-film kayak begini menang atau mendapat nominasi Oscar karena memang udah terbukti kualitasnya.

BTW, enggak cuma film bagus doang yang bisa ninggalin kesan mendalam setelah menontonnya. Sebuah film yang berkualitas buruk pun bisa bikin penontonnya ngerasa "kagum". Ada beberapa film jelek yang saking absurdnya malah jadi terlihat bagus dan menghibur.

Via Istimewa

Film-film yang diistilahkan sebagai film cult ini biasanya punya biaya produksi yang minim. Hasilnya, kualitas dari semua sisi pun terkorbankan. Misalnya aja tema yang menyimpang, cerita yang ganjil, akting buruk, atau efek visual yang mirip-mirip sinetron legenda yang sempat ngehit beberapa tahun lalu.

Memang, sih, ada banyak film Hollywood yang jelek dan bikin penontonnya enggak ikhlas ngeluarin uang buat nontoninnya. Bedanya, film-film yang bakal Viki bahas ini punya daya mistis yang bikin penontonnya terhipnotis. Bahkan, saking "kagumnya”, mereka rela menontonnya berkali-kali dan bikin acara nonton bareng sesama penggemar film.

Di bawah ini ada beberapa contoh film cult yang digemari penggemar film. BTW, enggak cuma film Hollywood aja, loh, yang ada di daftar ini. Ada juga film Indonesia yang level absurditasnya udah mencapai “level kosmis” hingga membuatnya pantas mendapat sebutan cult. Simak, yuk!

 

1. The Room (2003)

Via Istimewa

Bahas film cult itu haram hukumnya kalau enggak masukin The Room. Soalnya, film mahakarya Tommy Wiseau ini benar-benar brilian. Bisa dibilang, The Room jadi film superjelek terbaik yang pernah dibuat oleh tangan manusia.

Wiseau ialah sosok di balik semua ini. Dia adalah sutradara, penulis skenario, produser, sekaligus bintang utama film ini. Dalam film, dia berperan sebagai Johnny, si cowok sempurna yang baik hati, tajir, sayang pacar, dan sayang teman. Hidupnya makin sempurna dengan calon istri cantik dan sahabat yang selalu mendukung dirinya. Sayangnya, hidup Johnny berantakan setelah calon istrinya selingkuh dengan sang sahabat.

The Room sebenarnya berpotensi jadi film drama percintaan yang menyentuh kalau aja cerita, akting, dialog, dan pengembangan karakter yang buruk. Yap, semuanya terlihat kacau kalau lo melihatnya dari segi teknis, terutama akting superabsurd Wiseau yang Viki yakin lo juga bisa melakukannya. Belum lagi dialog kaku yang berulang-ulang dan penuh dengan kata sapaan. Meski begitu, kekacauan ini terasa seperti terstruktur dan justru bikin lo enggak bisa nahan ketawa saat menontonnya.

Sebenarnya, masih ada banyak "keajaiban" yang disajikan Wiseau di filmnya. Sayangnya, Viki enggak mau ngebahas satu per satu karena bakal jadi satu artikel sendiri. Lo wajib nonton film ini kalau lo punya waktu luang dan butuh bentuk hiburan alternatif. Soalnya, film ini dijamin bisa menghibur lo to the max. Kalau enggak dapat akses buat nonton film ini, lo bisa mendapatkan bayangan betapa absurdnya film ini dalam The Disaster Artist (2017) yang menceritakan perjalanan Wiseau dalam membuat film ini.

 

2. Plan 9 from Outer Space (1959)

Via Istimewa

Kalau The Room adalah film superjelek terbaik di era milenium, Plan 9 from Outer Space bisa dibilang jadi yang "terbaik" di abad ke-20. Film ini kayak film cult pada umumnya: biaya produksi yang murah, tema anti-mainstream, cerita yang ganjil, dan eksekusi yang superkacau. Film ini sendiri disutradarai oleh Ed Wood yang terkenal dengan karya-karya cult-nya.

Plan 9 from Outer Space punya kisah bergaris besar tentang serangan alien ke Bumi. Meski begitu, bukan alien yang menyerang Bumi, melainkan zombie yang diberi misi untuk menciptakan bom bertenaga matahari bernama Solarnite untuk memusnahkan umat manusia. Film ini dibuka dengan narasi dari Criswell, fisikawan beken asal Amerika Serikat, yang membuat film ini terkesan serius.

Saat lo menontonnya sampai selesai, kesan serius film ini bakal sirna karena absurditas dan eksekusinya yang buruk. Contohnya adalah latar yang enggak lebih bagus daripada set teater. UFO-nya sendiri terlihat kayak piring yang diberi dekorasi, lengkap dengan tali yang masih terlihat dalam adegan. Lebih kacaunya lagi, bintang utama film ini, Bela Lugosi, meninggal dunia saat tahap produksi. Dia pun digantiin sama terapis chiropractor istrinya yang diinstruksikan memakai tudung dan syal agar terlihat (enggak) mirip dengan Lugosi.

Sebagai film cult, Plan 9 from Outer Space punya penggemar fanatiknya tersendiri. Film ini juga sering kali jadi referensi film-film lainnya dan beberapa kali di-remake jadi film, drama musikal, dan game. Saking "jeleknya", film ini enggak masuk ke daftar "100 Film dengan Skor Terburuk" Rotten Tomatoes dengan skor 67%.

 

3. Howard the Duck (1986)

Via Istimewa

Enggak semua film yang berkisah tentang superhero Marvel bisa sukses. Jauh sebelum semesta sinematis Marvel (MCU) tercipta, George Lucas dengan percaya diri menjadi produser Howard the Duck yang diharapkan sukses besar membawa karakter Marvel ke layar lebar. Sayangnya, harapan Lucas pupus karena film yang disponsorinya gagal total di pasaran.

Howard the Duck berkisah tentang Howard, si bebek alien dari Planet Duckworld. Dia terlempar ke Bumi lalu bertemu dengan penyanyi bernama Beverly. Dia pun harus berhadapan dengan penjahat bernama Dark Overlord yang mau menghancurkan Bumi.

Seperti kebanyakan film cult lainnya, Howard the Duck gagal total di pasaran atau pun di mata kritikus. Di Box Office, film ini hanya mampu ngeraup untung dua juta dolar. Sedangkan, di mata kritikus, Howard the Duck disebut sebagai "kekacauan besar". Jalan cerita dan akting yang buruk jadi biang keladi kegagalan film ini.

Meski gagal, Howard the Duck mendapat status cult karena berbagai keganjilan yang ada di dalamnya. Ada beberapa adegan superabsurd yang bikin lo gelengin kepala dan bilang, "Kok bisa begitu, ya?" Misalnya Howard sempat beradegan jadi anggota band. Paling absurd adalah adegan "ranjang" Howard dengan Beverly yang terlihat benar-benar menyimpang.

 

4. The Beastmaster (1982)

Via Istimewa

Film jelek yang baik adalah film yang mampu memanfaatkan kesempatan keduanya. Biasanya, film yang jelek dan enggak untung di Box Office bakal dijual murah ke stasiun TV. Bisa dibilang, The Beastmaster masuk kategori tersebut.

Dari segi kualitas, film ini terbilang kacau, mulai dari cerita yang absurd, akting buruk, hingga kostum murahan. Akan tetapi, The Beastmaster mampu bangkit dan mendapat status cult setelah enggak terhitung beberapa kali ditayangin di HBO dan TBS pada akhir era 1980-an.

The Beastmaster berkisah tentang seorang manusia bernama Dar. Saat masih jadi janin di kandungan nyokapnya, Dar dikutuk dan pindah ke dalam kandungan seekor sapi. Dia pun lahir dengan nyokap seekor sapi. Ini membuatnya bisa mengerti dan berbicara bahasa binatang. Bersama teman-teman binatangnya, Dar ngelawan kejahatan dan membalaskan dendam masa lalunya.

Status cult film ini juga dilihat dari tema ceritanya yang absurd dan terhitung menyimpang. Enggak kebayang, ‘kan, kalau ada manusia yang lahir dari rahim seekor sapi? Film ini juga dikenal dengan adegan aksinya yang kaku dan bikin penontonnya enggak bisa nahan ketawa meski sebenarnya secara sinematis ditampilkan secara sadis.

 

5. Azrax Melawan Sindikat Perdagangan Wanita (2013)

Via Istimewa

This is it! Film legendaris mahakarya anak bangsa bernama Gatot Brajamusti ini, saking legendarisnya, udah enggak bisa lo tonton lagi, kecuali lewat cuplikan-cuplikannya yang ada di dunia maya.

Aa Gatot, saat ini lagi mendekam di penjara, bisa dibilang adalah "Tommy Wiseau"-nya Indonesia. Mereka berdua sama-sama bikin film sendiri. Belum lagi rambut panjangnya. Enggak ada yang kenal nama Gatot Brajamusti di dunia perfilman sebelumnya. Tiba-tiba, dia datang begitu aja dengan film berjudul Azrax Melawan Sindikat Perdagangan Wanita.

Hasilnya “11-12” sama The Room-nya Wiseau. Azrax dianggap absurd dan mendapat status cult di kalangan penggemar film di Indonesia. Sebenarnya, enggak ada yang salah dengan film ini. Lo bakal melihat adegan aksi ala The Raid meski enggak bisa dibilang sama bagusnya. Akting pemerannya juga enggak seburuk The Room. Bahkan, Azrax dibintangin aktris-aktris beken Tanah Air, seperti Nadine Chandrawinata, Elma Theana, dan Reza Artamevia.

Entah berkah atau bencana, kehadiran Aa Gatot sebagai Azrax membuat film ini jadi lebih "berwarna". Karakter yang diperankannya digambarin sebagai cowok sempurna, sama kayak Johnny yang diperanin Wiseau. Azrax diceritakan sebagai ustaz yang saleh, digemari cewek, dermawan, jago berantem, dan tampan.

Akting Aa Gatot sebenarnya enggak jelek buat ukuran aktor amatir. Akan tetapi, setiap kali adegannya muncul, entah kenapa adegan aksi atau pun serius yang dilakukannya terlihat seperti adegan komedi. Sebut aja adegan saat dia mencabut lampu taman untuk ngelawan gerombolan musuh atau adegan saat dia ngembat motor musuhnya. Sebenarnya, masih ada banyak lagi hal absurd dan ganjil yang ada di film ini. Harus diakui, absurditas inilah yang bikin Azrax patut disebut sebagai film cult Indonesia terbaik sepanjang masa.

***

Kalau lo suka nonton film, ada baiknya lo sekali-kali coba nonton film-film superabsurd di atas. Soalnya, lima film ini bakal membuka wawasan lo sebagai penggemar film. Selain itu, kelimanya juga bisa jadi bentuk hiburan alternatif, khususnya buat lo yang pengen ketawa dengan cara yang enggak biasa.

BTW, sebenarnya masih ada banyak film cult lainnya, baik dari Hollywood maupun Indonesia, yang belum Viki bahas. Kalau penasaran, tengok halaman ini, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.