– Daftar film Indonesia ini meraih penghargaan lokal maupun internasional.
– Sebagian besar adegannya jadi ikonis.
Buat seorang sutradara, banyak metode pengambilan gambar yang membuat film jadi terasa lebih nyata. Salah satunya adalah menggunakan teknik long take atau one shot. Teknik ini menimbulkan kesan bahwa seluruh adegan diambil tanpa terpotong. Saat syuting, kamera akan terus-menerus mengikuti pergerakan tokoh utama dengan one shot.
Bukan hal mudah, salah sedikit, adegan bisa dimulai dari awal. Adegan long take kadang bisa diambil hingga bermenit-menit lamanya, seperti film Birdman (2014) atau 1917 (2019). Di Indonesia ada juga beberapa film yang berhasil menyelipkan adegan long take. Adegan tersebut cukup berhasil membuat penonton jadi terhanyut.
Film Indonesia apa saja dengan adegan long take yang memukau? Inilah ringkasannya.
5. Bidadari Mencari Sayap (2020) – 4 Menit
Film Indonesia yang tayang eksklusif di Disney+ Hotstar ini mengangkat cerita tentang suami istri yang berbeda latar belakang. Film Bidadari Mencari Sayap punya sebuah adegan yang mungkin cukup sulit ditiru.
Di awal film, sutradara Aria Kusumadewa langsung menyuguhkan pada penonton adegan pembuka yang menggunakan teknik long take. Mulai dari shot di depan rumah, lalu masuk ke dalam, hingga akhirnya mengintip ke jendela untuk menampilkan adegan di belakang rumah. Semua melewati cerita tanpa cut. Terhitung, kurang lebih empat menit adegan long take ini berlangsung.
4. Dua Garis Biru (2019) – 7 Menit
Film Dua Garis Biru meraih banyak pujian dari penonton Indonesia. Film ini sarat akan makna positif soal kenakalan remaja di Indonesia. Meski sempat dicekal, film ini raih berbagai piala penghargaan dan tayang di luar negeri.
Ada satu adegan film yang cukup menarik buat ditonton. Barangkali, adegan ini jadi salah satu yang berkesan di perfilman Indonesia. Ketika orangtua Dara dan Bima mengetahui masalah utama bahwa Bima menghamili Dara. Dalam set ruang UKS, drama ditampilkan dengan apik! Bahkan tak ada kata “cut” hingga tujuh menit drama tersebut.
3. Jakarta Maghrib (2010) – 14 Menit
Jakarta Maghrib jadi salah satu film Indonesia jenis omnibus terbaik. Film karya Salman Aristo ini menghadirkan lima cerita yang ending yang berhubungan.
Dari ke-5 adegan, barangkali yang paling sulit dibuat adalah cerita “Menunggu Aki”. Cerita yang dibintangi oleh Lukman Sardi, Desta, Ringgo Agus, Fanny Fabriana, dan Lilis itu menghadirkan satu cerita panjang nyaris tanpa cut.
Terhitung sejak filmnya mulai, sepanjang 14 menit, kamera shot tanpa henti. Pada aktor bergantian dialog. Kalau saja satu aktor ada yang lupa, adegan harus dimulai dari awal. Bahkan ketika film sudah bungkus pun. Kita bisa melihat ada dialog yang salah dari Lukman Sardi, tapi malah jadi natural.
2. Anak Lanang (2017) – 14 Menit
Nah, yang satu ini adalah film pendek, tapi bukan film pendek sembarangan. Banyak penghargaan internasional yang sudah diterima film ini. Anak Lanang berdurasi hampir 15 menit, dan hebatnya selama film berlangsung tak ada cut!
Ceritanya sederhana. Hanya tentang pengemudi becak langganan yang mengantar empat anak SD pulang sekolah. Di jalan selama di becak, dialog-dialog keseharian ala anak SD pun terlontar. Konflik tercipta, dan di akhir film penonton diberi fakta yang mengejutkan. Shot 14 menit tanpa jeda, latar di jalan raya, dan pemerannya anak SD, tentu bukan pekerjaan mudah.
1. Nyai (2016) – 90 menit
Film Nyai karya Garin Nugroho ini barangkali memegang rekor sebagai film tanpa cut terlama di Indonesia. Bagaimana enggak? Selama 90 menit, film ini berlangsung tanpa jeda.
Film ini memang dibuat dengan blocking dan set yang telah rapi. Sehingga saat syuting, semuanya sudah siap. Waktu 90 menit tanpa jeda dibuat Garin dalam waktu satu hari syuting saja. Hasilnya, film yang diadaptasi dari lima novel ini diputar di berbagai festival film internasional.
***
Film Indonesia di atas berani membuat adegan long take dan berhasil diingat para penggemar. Beberapa di antaranya bahkan sanggup memainkan emosi. Nah, dari lima film Indonesia di atas, mana adegan long take yang kamu suka?