– Film Hollywood dengan bujet besar enggak selalu menjamin kesuksesan filmnya.
– Film di bawah kebanyakan bergenre fantasi.
Studio film Hollywood tentunya membuat berbagai film yang beragam, mulai dari film yang berbujet kecil hingga yang berbujet fantastis. Jika studio yakin bahwa proyek film tertentu bakal berpotensi sukses besar, mereka pun enggak ragu untuk mengeluarkan biaya yang enggak sedikit hanya untuk satu proyek film.
Sayangnya, enggak semua film Hollywood berbujet besar ternyata bisa mendapatkan pemasukan yang sesuai dengan harapan. Ada film berbujet besar yang mendapatkan sedikit keuntungan. Parahnya lagi, ada yang gagal total bahkan sama sekali enggak balik modal!
Nah, film Hollywood berbujet besar apa saja yang gagal besar saat dirilis? Yuk, simak daftarnya!
1. Jack the Giant Slayer (2013)
Sebelum merilis X-Men: Days of Future Past (2014), sutradara Bryan Singer terlebih dulu merilis film fantasi yang berjudul Jack the Giant Slayer. Warner Bros. tampaknya cukup optimis dengan kesuksesan film yang diadaptasi dari dongeng “Jack the Giant Killer” dan “Jack and the Beanstalk” ini. Buktinya, Warner Bros. berani mengucurkan bujet sebanyak 195 juta dolar (sekitar Rp2,82 triliun).
Film yang dipenuhi dengan CGI ini nyatanya enggak diterima dengan baik oleh penonton. Jack the Giant Slayer hanya mendapatkan pemasukan sebanyak 198 juta dolar (Rp2,86 triliun). Penyebab kegagalannya karena adanya perbedaan pandangan antara Singer dan Warner Bros. Singer ingin membuat Jack the Giant Slayer menjadi film rating “R”, di sisi lain Warner Bros. menginginkan film untuk keluarga.
Perbedaan penetapan rating antara Singer dan Warner Bros. akhirnya membuat Jack the Giant Slayer jadi terasa nanggung untuk dijadikan film keluarga ataupun film untuk penonton dewasa.
2. John Carter (2012)
Sukses menyutradarai film animasi Finding Nemo (2003) dan WALL-E (2008), Andrew Stanton akhirnya mencoba peruntungan menjadi sutradara film live action lewat John Carter. Sempat ragu dengan pengalamannya Stanton, Disney akhirnya mengizinkan pengembangan film yang diadaptasi dari novel A Princess of Mars ini dengan bujet sebanyak 250 juta dolar (sekitar Rp3,7 triliun).
Pengalaman Stanton dalam menggarap Finding Nemo nyatanya enggak membuat orang antusias menyambut film ini. John Carter hanya mendapatkan pemasukan sebanyak 285 juta dolar (sekitar Rp4,2 triliun). Kegagalan John Carter disebabkan oleh keputusan Disney yang mengeluarkan bujet berlebihan untuk pemasaran.
Gara-gara kegagalan John Carter, petinggi Walt Disney Studios pada saat itu, yaitu Rich Ross, memutuskan mundur dari pekerjaannya. Stanton pun belum mendapatkan proyek film live action hingga saat ini.
3. The Lone Ranger (2013)
Setahun setelah perilisan John Carter, Disney kembali harus mengalami kegagalan dengan film berbujet besarnya. Disney awalnya sempat ragu mengizinkan proyek The Lone Ranger karena permintaan bujetnya yang besar. Agar film ini tetap bisa dijalankan, sutradara Gore Verbinski berusaha menekan anggaran. Bahkan, Verbinski, Johnny Depp, dan Armie Hammer sampai rela jika gaji mereka dipotong hingga 20%.
Disney pun akhirnya mengizinkan pengembangan The Lone Ranger dengan bujet 215 juta dolar (sekitar Rp3,2 triliun). Walau memasang Depp sebagai pemeran utamanya, film ini enggak berhasil menarik banyak penonton. The Lone Ranger hanya mendapatkan pemasukan sebanyak 261 juta dolar (sekitar Rp3,8 triliun).
Walau gagal, The Lone Ranger berhasil masuk dalam dua nominasi Oscar 2014 di kategori “Best Makeup and Hairstyling” dan “Best Visual Effects”.
4. Dark Phoenix (2019)
Kejadian di X-Men: Days of Future Past membuat timeline seri film X-Men pun mengalami perubahan. Itulah sebabnya, sang penulis naskah, yaitu Simon Kinberg, ingin membuat adaptasi baru dari The Dark Phoenix Saga. Enggak hanya menulis naskah, Kinberg pun menjadi sutradara film yang diberi judul Dark Phoenix ini.
Fox mengeluarkan bujet sebanyak 200 juta dolar (sekitar Rp2,9 triliun) untuk film yang direncanakan menjadi awal dari trilogi ini. Namun, penggemar tampaknya kehilangan semangat untuk menantikan film yang berulang kali mengalami pengunduran tanggal rilis. Dark Phoenix akhirnya hanya mendapatkan pemasukan sebanyak 253 juta dolar (sekitar Rp3,7 triliun).
Kegagalan Dark Phoenix akhirnya membuat rencana trilogi pun dibatalkan. Selain itu, pembatalan trilogi juga merupakan imbas proses akuisisi Fox oleh Disney.
5. Green Lantern (2011)
Sebelum beraksi di film solonya Deadpool (2016), Ryan Reynolds terlebih dulu membintangi film DC yang berjudul Green Lantern. Dengan penggunaan CGI yang cukup mendominasi proses pembuatan Green Lantern, film ini menghabiskan bujet sebanyak 200 juta dolar (sekitar Rp2,9 triliun). Bahkan, kostum yang digunakan Hal Jordan pun dibuat dengan menggunakan CGI.
Green Lantern memang superhero yang cukup ternama di kalangan penggemar DC. Namun, film superhero ini kurang berhasil menarik perhatian penonton yang bukan penggemar DC. Buktinya, Green Lantern hanya mendapatkan pemasukan sebanyak 220 juta dolar (sekitar Rp3,2 triliun).
Enggak hanya kritikus dan penggemar DC saja yang kecewa dengan hasil filmnya, sang pemeran utama, Reynolds, berkali-kali blak-blakan bahwa dirinya kecewa dengan film yang dibuat tanpa persiapan yang matang ini.
6. Jupiter Ascending (2015)
Selain menggarap trilogi The Matrix, duo sutradara The Wachowskis juga menggarap film bertema luar angkasa yang berjudul Jupiter Ascending. Dengan menggunakan tema luar angkasa, biaya yang dibutuhkan untuk menggarap film ini pun enggak sedikit, yaitu 176 juta dolar (sekitar Rp2,6 triliun).
Nama besar sutradara The Wachowskis nyatanya enggak mampu mengangkat daya tarik Jupiter Ascending. Film ini hanya mendapatkan pemasukan sebesar 184 juta dolar (sekitar Rp2,7 triliun). Kegagalan Jupiter Ascending kabarnya disebabkan karena plot film ini kurang berhasil menarik minat para penonton cowok.
7. Poseidon (2006)
Titanic (1997) bukan satu-satunya film yang menampilkan kejadian kapal tenggelam. Pada 2006, Warner Bros. merilis film tentang kejadian kapal tenggelam yang berjudul Poseidon. Sebagai informasi, Poseidon merupakan film remake The Poseidon Adventure (1972). Sutradara Wolfgang Petersen menggarap film ini dengan bujet 160 juta dolar (sekitar Rp2,4 triliun).
Poseidon ternyata enggak bisa mengulang kesuksesan The Poseidon Adventure. Film ini hanya mendapatkan pemasukan sebanyak 182 juta dolar (sekitar Rp2,7 triliun). Walau gagal, Poseidon berhasil masuk nominasi “Best Visual Effects” Oscar 2007.
***
Itulah deretan film Hollywood berbujet besar yang gagal total saat dirilis. Di antara ketujuh film Hollywood yang telah disebutkan di atas, manakah yang menurut kalian masih cukup menghibur buat ditonton? Jangan lupa ikuti terus KINCIR buat dapatin berbagai informasi seputar film lainnya, ya!