Jika ngomongin dunia perfilman Hollywood di era 2010-an, periode tersebut bisa dibilang didominasi oleh banyaknya film Hollywood bergenre fantasi, baik film adaptasi atau film orisinal. Banyak film Hollywood fantasi yang berjaya di era tersebut, tetapi tidak dimungkiri ada juga film fantasi yang gagal total dan dikritik habis-habisan.
Walau dikritik habis-habisan, ada beberapa film Hollywood bergenre fantasi yang jadi ikonis karena cap jeleknya tersebut. Siapa pun pasti ingin menonton film bagus. Namun enggak ada salahnya jika kamu menonton film Hollywood fantasi era 2010-an berikut ini sehingga kamu bisa tahu mengapa filmnya bisa gagal dan dikritik habis-habisan pada masa perilisannya.
Nah, film Hollywood bergenre fantasi era 2010-an apa saja yang sebenarnya terburuk, tetapi tidak ada salahnya jika kamu tonton sekali seumur hidup?
Film Hollywood fantasi era 2010-an terburuk
1. The Last Airbender (2010) – rating: 5%
Jika ngomongin film fantasi terburuk sepanjang masa, kamu tentunya tidak boleh melupakan The Last Airbender, film yang diadaptasi dari serial animasi Avatar: The Last Airbender. Kamu yang tumbuh di era 2000-an pastinya tahu bagaimana serial animasinya begitu disukai oleh banyak orang, sehingga film live action-nya cukup dinantikan. Sayangnya begitu filmnya dirilis, The Last Airbender malah mengecewakan penggemar.
Bukannya setia pada detail yang ada di serial animasinya, sutradara M. Night Syamalan malah merombak habis-habisan untuk filmnya, yang jelas membuat penggemar marah dengan perubahan tersebut. Saking banyak yang kecewa, The Last Airbender bahkan sampai mendapatkan skor 5% di Rotten Tomatoes. Kamu setidaknya harus menonton film ini, supaya bisa lebih bersyukur bahwa serial live action yang dirilis oleh Netflix jelas jauh lebih baik.
2. Red Riding Hood (2011) – rating: 10%
Sebagian dari kamu pastinya enggak asing dengan dongeng asal Eropa, Si Kerudung Merah dan sang Serigala. Nah, dongeng tersebut pernah diadaptasi menjadi film live action Red Riding Hood, yang digarap oleh Catherine Hardwicke, sosok yang juga menyutradarai Twilight (2008). Menariknya, Red Riding Hood menampilkan dua aktor besar, di antaranya Amanda Seyfried dan Gary Oldman.
Fakta menariknya lagi, Leonardo DiCaprio turut berpartisipasti dalam proyek Red Riding Hood sebagai produser. Namun, nama besar yang terlibat di film ini tidak mampu membuat filmnya aman dari penilaian negatif kritikus dan penonton. Dengan skor 10% di Rotten Tomatoes, Red Riding Hood dikritik karena naskahnya yang klise dan pemeran utama laki-laki yang tidak bisa mengimbangi penampilannya Amanda Seyfried. Setidaknya kamu harus menonton film ini untuk melihat penampilannya Seyfried.
3. The Dark Tower (2017) – rating: 15%
Pada 2017, Sony Pictures pernah merilis The Dark Tower, film yang diadaptasi dari seri novel berjudul sama karya Stephen King. Film ini bahkan menampilkan dua aktor besar sebagai pemeran utamanya, yaitu Idris Elba dan Matthew McConaughey. Walau dirilis pada 2017, proses penggarapan The Dark Tower sebenarnya sudah dimulai sejak 2007, bahkan hak cipta filmnya sempat berpindah ke beberapa studio sebelum dipegang oleh Sony Pictures.
Film ini menjadi bukti bahwa The Dark Tower tampaknya adalah novel yang cukup rumit untuk dijadikan film. Setelah melalui proses penggarapan yang panjang, The Dark Tower dikritik habis-habisan saat perilisannya. Sutradara Nikolaj Arcel dan tim penulis naskahnya terbilang cukup nekat merangkum beberapa seri novel The Dark Tower ke dalam satu film. Alhasil, film ini hanya mendapatkan skor 15% di Rotten Tomatoes.
4. Cats (2019) – rating: 19%
Apa jadinya jika Hollywood menggarap film live action tentang kucing, tetapi menampilkan kucing dengan wajah manusia? Yap, hal absurd tersebut bisa kamu temukan di film Cats, yang merupakan adaptasi dari pertunjukan musikal berjudul sama karya Andrew Lloyd Webber. Enggak tanggung-tanggung, Cats digarap oleh Tom Hooper, sosok yang juga menyutradarai film musikal lainnya yang sukses, yaitu Les Miserables (2012).
Tidak hanya sutradaranya yang bergengsi, Cats bahkan dibintangi oleh deretan bintang besar, termasuk Taylor Swift. Sayangnya, nama-nama besar yang terlibat di Cats enggak berhasil membuat filmnya sukses ketika dirilis. Dengan skor 19% di Rotten Tomatoes, Cats dikritik habis-habisan karena tampilan semua karakter di film ini seperti benar-benar hasil dari mimpi buruk. Buat yang penasaran bagaimana Taylor Swift menjadi kucing, kamu perlu menonton film ini.
5. Alice Through the Looking Glass (2016) – rating: 29%
Pada 2010, Disney dan sutradara Tim Burton merilis film live action Alice in Wonderland (2010), yang sukses besar dengan pendapatan lebih dari 1 miliar dolar. Kesuksesan tersebut jelas membuat Disney percaya diri menggarap sekuelnya, yaitu Alice Through the Looking Glass, yang digarap oleh sutradara berbeda, yaitu James Bobin. Para aktor besar yang membintangi film pertamanya pun kembali lagi ke sekuelnya.
Sayangnya, Alice Through the Looking Glass tidak mampu mengulang kesuksesan film pertamanya. Nama besar para aktor juga tidak mampu membuat film ini sukses secara Box Office. Dengan skor 29% di Rotten Tomatoes, Alice Through the Looking Glass dikritik karena menghadirkan naskah yang mengecewakan. Jika kamu ingin terhibur dari sisi visual, setidaknya kamu cobain dulu nonton Alice Through the Looking Glass.
***
Itulah deretan film Hollywood fantasi era 2010-an terburuk yang harus kamu tonton setidaknya sekali seumur hidup. Setidaknya kamu bisa tahu alasan mengapa film ini begitu dikritik ketika perilisannya. Di antara kelima film fantasi di atas, manakah yang diam-diam sebenarnya kamu sukai?