Info 
*(SPOILER ALERT) Artikel ini sedikit mengandung bocoran film Hari yang Dijanjikan yang mungkin mengganggu buat kalian yang belum nonton.
Masih banyak perbedaan yang kita rasakan saat libur lebaran tahun ini, salah satunya jumlah film Indonesia yang tak banyak tayang di bioskop. Beberapa memilih tayang di platform digital, seperti film Hari yang Dijanjikan.
Sinopsis Hari yang Dijanjikan berkisah tentang seorang mantan karyawan pabrik bernama Puji (Vino G. Bastian) yang baru saja di PHK. Suatu hari, dia telah kadung menjanjikan akan membayar utang pada seorang preman. Namun, karena uangnya belum ada, Puji harus pergi mencari uang di hari tersebut untuk melunasi utangnya. Mampukan Puji melunasi utangnya?
Kamu bisa nonton film Hari yang Dijanjikan di Klik Film. Berikut simak review khas KINCIR di bawah ini.
Bertahan Hidup di Tengah Badai Pandemi
Cerita dimulai ketika Puji disadarkan oleh seorang penagih utang bahwa utangnya sudah jatuh tempo. Puji kemudian berpikir bagaimana caranya melunasinya tepat hari itu. Dia pun pergi ke kantor lamanya dan meminta tunjangan dan ke temannya yang meminjam uang, semua tapi gagal.
Waktu Puji pun kian menipis, tapi tak juga mendapat titik terang untuk bisa melunasi utangnya. Puji bahkan hampir kalap ketika melihat sebuah tas berisikan uang tergeletak di sampingnya. Namun, Puji berhasil menguasai diri dan mengembalikan uang tersebut.
Asa mulai didapat ketika Puji menemui temannya Sandi (Alfie Alfandy) yang kini telah sukses berbisnis. Puji pun mendapat bantuan dana dan pekerjaan. Namun, justru ada masalah baru di sana. Masalah apakah itu? Dan mampukah Puji benar-benar melunasi utangnya? Kamu akan tahu setelah menyaksikan film Hari yang Dijanjikan di platform Klik Film.
Penuh Pesan Moral dan Realita Hidup Masa Pandemi
Film ini memiliki pesan moral dan realita hidup di zaman pandemi seperti sekarang ini. Dari awal, banyak dialog-dialog yang berisikan imbauan tentang protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, menjaga jarak, dan tak bersalaman.
Selain itu, film ini juga menggambarkan apa yang terjadi di masyarakat sekarang ini. Mulai dari banyaknya orang yang di PHK, sulitnya mendapat pekerjaan, hingga bertemu orang merasa khawatir. Semua ditampilkan dengan cukup terbuka oleh film ini.
Bahkan di akhir film, penonton juga diajak untuk tetap menjaga kewarasan di masa-masa pandemi. Bersikap sabar dalam menghadapi kesulitan yang terjadi. Jadi, mungkin film ini memang mau mengajak penonton untuk tetap saling menguatkan dalam bertahan hidup di masa sulit seperti ini.
Kehilangan Greget di Akhir Cerita
Dari awal hingga pertengahan film, cerita dibangun dengan cukup menarik. Penonton diajak melihat hidup seorang Puji yang tiba-tiba menemui jalan buntu. Terombang-ambing pada nasibnya yang tak menentu ketika pabrik mantan tempatnya bekerja justru tak membayarkan biaya kompensasi. Atau, bagaimana kesalnya penonton ketika kawan lamanya pura-pura tidak mengingat utang yang dipinjam setahun lalu.
Semua cerita itu makin lengkap ketika sang penagih hutang tak henti-hentinya menagih. Sayang, kuatnya cerita itu kian memudar pada setengah hingga akhir cerita. Terutama, ketika Puji baru saja mempertahankan idealismenya dengan menolak pekerjaan yang ditawarkan teman lamanya. Setelah itu, cerita jadi serasa tidak berkembang, kemudian seperti bingung akhir cerita akan ditutup seperti apa.
Benar saja, segala kerumitan kisah sehari seorang Puji, ditutup dengan cara yang begitu apa adanya, bahkan cenderung tidak menyelesaikan masalah. Sayang sekali, dengan jalan cerita yang sudah dibangun sedemikian rupa, ditutup dengan cara yang kurang membekas.
Bertabur Bintang yang Tak Termaksimalkan
Dalam film Hari yang Dijanjikan ini ada beberapa nama besar yang turut bermain. Karakter Puji diperankan oleh Vino G. Bastian. Seperti kita tahu, kapasitas Vino G. Bastian memang tidak bisa diragukan lagi. Dia berhasil memainkan karakter Puji dengan baik.
Selain Vino, ada juga nama seperti Ence Bagus, Kemal Palevi, hingga Agla Artalidia. Namun, porsi mereka tak terlalu banyak, padahal mereka cukup mentereng di dunia perfilman Indonesia. Meski hanya sebatas pelengkap dari kesengsaran yang tengah dialami Puji, akting mereka patut disimak.
Film ini disutradarai oleh sutradara kondang, Fajar Bustomi. Secara keseluruhan, Fajar Bustomi tetap pada kualitas penyutradaraannya yang ciamik. Dari pengambilan gambar serta warna yang dipilih terasa pas dengan sudut pandang film drama yang sudah digarap sebelumnya.
Scoring pun dirasa cukup menyesuaikan adegan-adegan yang coba ditampilkan dalam film. Hanya saja, durasi yang terlalu sebentar membuat cerita film ini tak terlalu berkembang. Padahal memiliki premis yang sudah cukup baik.
***
Film Hari yang Dijanjikan sudah tayang sejak 12 Mei 2021 di platform Klik Film. Bagi kamu yang mau nonton realita kehidupan di masa pandemi dengan nilai moral yang sangat baik, bisa langsung tonton filmnya. Buat yang udah nonton, bagikan pendapatmu di kolom review yang ada di awal artikel ini, ya.
