Film Gretel & Hansel yang diangkat dari kisah dongeng karangan Brothers Grimm kabarnya akan memiliki semesta perfilmannya sendiri yang memiliki nuansa kelam. Hal ini diungkapkan oleh Oz Perkins selaku sutradara dari film tersebut menjelang perilisannya pada 31 Januari 2020.
“Tanpa berkata banyak, ide saya adalah untuk membangun dunia dongeng kita sendiri. Semesta fairytale kita sendiri,” ungkap Perkins dalam sebuah sesi podcast bersama Bloody Disgusting.
Dok. Orion Pictures
Perkins menyatakan bahwa film garapannya akan menjadi awal dari sebuah semesta yang akan menghubungkan sejumlah dongeng anak klasik lainnya. Namun, dongeng-dongeng tersebut akan dikemas lewat cara yang enggak biasa, yakni dengan nuansa yang gelap dan horor di dalamnya. Hal ini tentunya berbeda dengan beberapa film Shrek yang sebelumnya udah mereferensikan sejumlah dongeng klasik ke dalam filmnya.
Akan tetapi, kabarnya Gretel & Hansel juga akan memiliki sejumlah easter egg yang berkaitan dengan sejumlah dongeng klasik lainnya seperti Shrek. Hal ini menjadi awal dari sosok Gretel yang bisa muncul di film lainnya dalam satu universe yang sama.
Dok. Orion Pictures
Plot dari Gretel & Hansel sendiri sebenarnya udah kelam baik dalam film ataupun di versi dongeng anak-anaknya. Bayangkan aja, jalan ceritanya mengisahkan dua kakak-adik bernama Gretel dan Hansel yang terperangkap di sebuah rumah milik penyihir yang ingin memakan mereka. Keduanya pun kerap diberikan sejumlah makanan manis supaya tubuh mereka gemuk dan lebih nikmat untuk disantap sang penyihir. Konsep cerita tesebut akan terasa lebih seram dalam film garapan Oz Perkins ini.
Konsep semesta persinemaan seperti ini mulai menjadi tren berkat kehadiran Marvel Cinematic Universe yang menugumpulkan karakter-karakter dari film berbeda ke dalam satu buah film yang sama. Namun, jauh sebelum itu sebenarnya udah pernah ada cinematic universe lainnya yang berasal dari berbagai macam genre. Salah satunya adalah Universal Monsters yang mempertemukan dua monster ikonis di film Frankenstein Meets the Wolf Man (1943) setelah sebelumnya muncul di filmnya masing-masing.
Enggak cuma itu, ada juga semesta perfilman milik New Line Cinema yang berhasil mempertarungkan dua pembunuh berantai dalam satu film berjudul Freddy vs. Jason. Kedua contoh cinematic universe tersebutlah yang ingin coba diterapkan Oz Perkins dalam film garapannya mendatang.
Nah, apakah kalian antusias melihat pengembangan semesta ‘dark fairytale’ dari film yang dibintangi Sophie Lillis ini? Tulis pendapat kalian di bawah dan pantengin terus perkembangan dunia perfilman lainnya hanya di KINCIR, ya!