Pergerakan musik rock dan metal di Saparua, Bandung, menjadi saksi sejarah menarik sejak tahun 1970-an hingga akhir 1990-an. Potret sejarah tersebut akan diceritakan kepada generasi masa kini dalam film dokumenter yang direncanakan tayang pada 2021. Berjudul Gelora Magnumentary: Saparua, film ini digarap oleh Rich Music yang juga menjadi penggagas proyek rangkaian program DistorsiKERAS.
Saparua menjadi tempat ikonis bagi sejarah musik rock dan metal di Indonesia. Nah, film dokumenter ini menjadi momentum 20 tahun penutupan Saparua untuk menghadirkan lagi kisah perjalanannya. Dengan penyajian fakta dan wawancara, film ini akan membangkitkan memori dan mempertanyakan posisi panggung sebagai wadah kreatif para musisi di Bandung saat ini dan di masa mendatang.
Gelora Magnumentary: Saparua akan disutradarai oleh Alvin Yunata. Dia adalah gitaris dari Teenage Death Star sekaligus penggiat musik dengan pengalaman di bidang jurnalistik dan aktivisme konservasi musik. Bagi Alvin, tantangan membuat film ini adalah masalah arsip. “Paling sulit justru arsip, itu pekerjaan rumah yang luar biasa di Indonesia, ujar Alvin dalam konferensi pers daring (30/1).
Sementara itu, para pelaku sejarah pergerakan musik Bandung akan dijadikan narasumber. Mereka adalah Sam Bimbo, Arian13 (Vokalis Seringai), Dadan Ketu (Manager Burgerkill/Riotic Records), Eben (Gitaris Burgerkill), Suar (Mantan Vokalis Pure Saturday), dan banyak lagi. Dari wawancara narasumber, sang sutradara menemukan banyak fakta dan cerita menarik di balik gedung Saparua.
Kehadiran film ini diharapkan dapat menjadi pemantik semangat untuk pencinta musik terutama rock dan metal. Karena kisah kejayaan Saparua berasal dari mereka yang berhasil melawan ketidakpedulian dan mengobarkan gelora eksistensi. Sehingga ke depannya akan tercipta lagi bibit-bibit baru yang meneruskan api perjuangan pendahulunya dan bersama sama menjadikan skena rock dan metal menjadi lebih besar.
Film dokumenter ini menjadi awal mula dari tujuan jangka panjang. Selain Gelora Magnumentary: Saparua ini dirilis, banyak program lain yang akan datang untuk memperlihatkan semangat berkarya dari pergerakan musik rock dan metal Indonesia, seperti feature film atau film panjang yang akan menceritakan gejolak kehidupan orang-orang di balik dunia musik rock dan metal.
Selain itu ada juga virtual concert dengan line up Rocket Rockers, Burgerkill, Teenage Death Star, The Panturas, Koil, Jasad, KILMS, Avhath, dan sebagainya. Lalu, ada kolaborasi brand fashion bersama Maternal, Lawless, Wellborn, dan masih banyak lagi.
Gelora Magnumentary: Saparua akan tayang pada 2021 di bioskop dan bisa disaksikan melalui platform OTT. Sementara jadwal pastinya diumumkan segera. Bagi penggemar musik rock-metal, wajib banget jadiin film ini dalam watchlist kalian. Tungguin kabar selanjutnya hanya di KINCIR, ya.