5 Film Animasi Disney yang Mengundang Kontroversi (Bagian 1)

Disney bisa dibilang menjadi salah satu studio yang kerap memproduksi deretan film animasi yang membekas di ingatan penontonnya. Selain karena visual animasinya yang memanjakan mata, Disney juga sukses menghadirkan sebuah cerita klasik yang menyenangkan sekaligus menghangatkan hati.

Sayangnya, insdustri film enggak bisa lepas dari yang namanya kontroversi, termasuk Disney. Beberapa film produksi perusahaan yang lekat dengan sosok Mickey Mouse tersebut nyatanya pernah mengundang amarah sekelompok orang karena kontroversi yang dihadirkan dalam film animasinya. Bahkan, ada yang sampai membuat penontonnya trauma, lho!

Nah, di bawah ini KINCIR bakal membahas deretan film animasi produksi Disney yang mengundang kontroversi. Penasaran apa aja filmnya? Yuk, simak!

1. Dumbo (1941)

Sosok Dumbo memang digambarkan sebagai seekor gajah dengan telinga besar yang lucu dan menggemaskan. Akan tetapi, siapa yang sangka jika ada salah satu elemen dalam film animasi Dumbo yang mengandung unsur rasisme. Pasalnya, Dumbo dibuat di sebuah era yang mana masih marak terjadi kasus rasisme di Amerika Serikat.

Saat itu, ada sebuah peraturan bernama “Jim Crow” yang mengatur pemisahan antara orang kulit putih dan kulit hitam di ruang publik yang tentunya sangat diskriminatif. Ironisnya, nama peraturan tersebut malah dijadikan sebutan bagi sosok pemimpin dari kelompok burung gagak yang membantu Dumbo terbang. Namun, karena terlalu kontroversial, nama tersebut akhirnya diganti menjadi Dandy Crow. Bahkan, dalam versi live-action yang dirilis pada 2019, gagak tersebut enggak dimunculkan lagi.

2. Bambi (1942)

Seperti yang kita ketahui, Bambi merupakan sebuah film animasi dengan jalan cerita yang tragis. Pasalnya, dalam cerita yang ada di novel terbitan 1923 yang menjadi inspirasi dari film ini, nyokap dari sang rusa ini dikisahkan tewas setelah ditembak oleh seorang pemburu. Bahkan, poin mengerikan dari cerita tersebut divisualisasikan oleh Disney dalam film animasinya yang rilis pada 1942.

Pastinya, hal ini menimbulkan kontroversi di kalangan sejumlah orang, terutama para orang tua. Soalnya, film yang menampilkan adegan sadis ini ditujukan bagi penonton yang masih berusia anak-anak, yang tentunya enggak layak. Maka, bisa aja ada sejumlah anak yang mengalami trauma karena menyaksikan momen pembunuhan tersebut.

3. Peter Pan (1953)

Peter Pan merupakan film animasi ke-15 yang digarap oleh Disney. Film tersebut pun menampilkan petualangan dari sekelompok anak kecil bersama Peter Pan dan Tinkerbell ke sebuah dunia bernama Never Land. Namun, meskipun mengusung tema cerita yang ramah anak, film ini nyatanya enggak lepas dari kontroversi.

Hal ini terjadi dalam sebuah lagu di filmnya yang berjudul "What Made the Red Man Red?" yang kabarnya menyinggung suku Indian. Salah satu bagian liriknya mengacu pada steriotipe orang Indian yang berkulit merah dan kerap mengejar wanita yang tentunya berbau seksualitas. Oleh karena hal ini, pada versi sekuelnya yang rilis pada 2002, suku Indian pun dihilangkan dalam filmnya.

4. The Little Mermaid (1989)

Versi remake dalam format live-action dari film animasi Disney berjudul The Little Mermaid direncanakan bakal digarap pada 2019 lalu. Film animasinya pun sukses menghibur penontonnya, terutama mereka yang merupakan anak perempuan. Meskipun begitu, akhir dari cerita yang ada dalam Little Mermaid sempat menjadi perdebatan di kalangan penggemarnya.

Seperti yang kita ketahui, di akhir filmnya Ariel dikisahkan menikah dengan sosok Pangeran Eric yang menjadi dambaan hatinya. Nah, sebuah kontroversi pun datang dari pernikahan tersebut. Soalnya, pada saat menikah, sang putri duyung baru menginjak usia 16 tahun. Tentunya, hal tersebut enggak pantas ditampilkan, mengingat Ariel masih di bawah umur dewasa ketika menikah. Bahkan, pernikahan di bawah umur tersebut merupakan hal ilegal di beberapa negara.

5. Pocahontas (1995)

Buat kalian yang belum tahu, plot yang ada dalam film animasi Pocahontas diadaptasi dari kisah nyata seorang wanita dari suku Amerika Asli dengan nama yang sama. Sayangnya, Disney justru malah mendapat protes dari suku tersebut karena jalan ceritanya dianggap sangat melenceng dengan kenyataan sejarah aslinya.

Hal ini berkaitan dengan Kapten John Smith yang dijadikan sebagai minat cinta dari sang protagonis utama, Pocahontas. Padahal, pada versi aslinya, Pocahontas baru berusia 10 tahun ketika bertemu dengan John Smith di tanah kelahirannya. Bahkan, Pocahontas lebih menganggap Smith sebagai sosok ayah di kenyataan ketimbang love interest.

Namun, hal ini sebenarnya enggak terlalu mengherankan. Sebab, Disney memang sering membuat karakter ceweknya harus memiliki sosok pria yang menjadi minat cintanya dalam film animasi bertema princess.

***

Nah, itulah deretan film animasi Disney yang mengundang kontroversi. Dari kelima film tersebut, manakah yang paling enggak kalian kira memiliki kontroversi di dalamnya? Tulis komentar kalian di bawah dan jangan lupa buat ikutin terus KINCIR untuk bagian kedua dari artikel ini, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.