Siapa yang menyangka kalo karya-karya besar semacam Bleetlejuice (1988), Edward Scissorhands (1990), Batman Returns (1992), Sleepy Hollow (1999), Sweeney Todd (2007), sampai Frankenweenie (2012) ternyata lahir dari seseorang yang suka berkeksperimen di halaman belakang rumah.
Ya, itulah kebiasaan Timothy Walter Burton atau Tim Burton. Pria kelahiran Burbank, California, 25 Agustus 1958 ini terkenal berkat film-film mengesankan bertema horor fantasi yang dibuatnya.
Sutradara, produser, artis, penulis, dan animator ini punya fantasi yang luar biasa sejak kecil. Lahir dari pasangan Jean Burton (seorang pedagang mainan) dan Bill Burton (mantan pemain baseball di liga amatir Amerika), Tim lebih suka menghabiskan waktu luangnya di belakang rumah.
Di sana fantasi-fantasi tentang dunia mulai muncul dan diciptakan. Masa-masa itu, Tim sangat terinspirasi oleh Dr. Seuss dan Roald Dahl. Di masa depan, keduanya menjadi sumber inspirasi paling besar bagi Tim.
Pengalaman pertama Tim bikin film juga terjadi di halaman belakang rumah itu, di Jalan Evergreen, Burbank, California. Saat itu, beliau senang sekali membuat animasi stop motion dan menggunakan film 8 mm untuk membuat filmnya. Karya pertamanya, yang sukses berbentuk film, diberi judul The Island of Doctor Agor yang dibuat ketika ia berumur 13 tahun.
Jalan hidupnya menjadi seniman film dimulai ketika dia berada di Burbank High School. Sebagai siswa, prestasinya biasa saja, malah sering membuat masalah dengan protes-protesnya. Namun, di sana Tim remaja menemukan bakat dan kesukaannya terhadap seni lukis, gambar, dan film.
Setelah lulus dari sana, dia kemudian fokus kepada dunia seni dengan masuk ke California Institute of the Arts in Valencia, California. Di sana beliau belajar animasi karakter.
Lulus dari California Institute of the Arts in Valencia, California, Tim lantas mulai bekerja di Walt Disney Productions. Tepatnya di departemen animasi. Keberuntungan ini didapatkan Tim melalui film Stalk of the Celery Monster yang diciptakannya saat masih kuliah.
Perjalanan panjang Tim di Walt Disney dimulai dengan film-film pendek. Sutradara yang begitu dekat dengan Johnny Depp ini membuat Vincent sebagai film pendek pertama di Walt Disney. Kemudian dilanjutkan dengan Hansel and Gretel, Frankenweenie, sampai Faerie Tale Theatre.
Setelah lelah “bermain” dengan film pendek, Tim mulai terlibat dengan film panjang. Keterlibatannya yang pertama adalah dengan After Hours di bawah sutradara Griffin Dunne. Suami dari Helena Bonham Carter ini pada akhirnya dipercaya untuk membuat filmnya sendiri oleh Paul Reubens.
Di sinilah pertama kali Tim benar-benar dikenal dunia lewat Pee-Wee’s Big Adventure (1985) yang menghadirkan komedi inovatif pada masanya. Film-film masterpiece-nya kemudian enggak bisa ditahan lagi menghujani dunia hiburan dunia.
Beberapa film yang dibuatnya masuk sebagai box office dengan mengantongi keuntungan yang berlimpah. Edward Scissorhands, Corpse Bride (2005), Batman Returns, dan Ed Wood (1994) misalnya, menjadi film yang meraih banyak nominasi, kritik dan pujian, serta menghasilkan uang berlimpah.
Enggak heran kalo sekarang dia terus mempersiapkan film-film terbaru yang sepertinya akan mengesankan layaknya yang sudah-sudah. Setelah sukses dengan Alice in Wonderland (2010), tahun ini pun Tim terlibat dalam film Alice Through the Looking Glass. Beberapa judul lain misalnya Beetlejuice 2, Miss Peregrine’s Home for Peculiar Children, dan lain-lain sedang menunggu giliran untuk mendapatkan sentuhan sang maestro.
Kedekatannya dengan Johnny Depp memang bukan hal baru lagi. Di sebagian besar film yang digarap Tim, selalu ada Johnny Depp. Ditambah dengan sang istri, Helena Bonham Carter, mereka bertiga sering mendapatkan pujian atas totalitas berkarya dan hasil karyanya yang memukau ketika bekerja sama.
Selain menjadi pekerja atau seniman film, Tim rupanya juga seniman gambar yang cukup mahir. Konon, Tim Burton udah menghasilkan 700 gambar, lukisan, dan karya lain yang dipamerkan di New York City’s Museum of Modern Art pada 2009 dan 2010.