Ada karakter unik bernama Eternity yang muncul di Thor: Love and Thunder. Yuk, simak fakta karakternya!
Thor: Love and Thunder (2022) menampilkan villain Gorr the God Butcher yang memiliki dendam teramat dalam kepada para dewa. Untuk mencapai tujuannya dalam memusnahkan para dewa, Gorr berusaha menemui Eternity, sosok yang dapat mengabulkan permintaan apa pun kepada orang yang pertama kali berhasil menemuinya.
Gorr akhirnya berhasil menemui Eternity, namun dia memilih untuk menghidupkan kembali anaknya daripada memusnahkan para dewa. Kamu yang sudah menonton Love and Thunder pastinya sudah melihat sosok Eternity yang memiliki wujud unik seperti galaksi dalam tubuh manusia. Lantas, apa sebenarnya Eternity?
Untuk menjawab kebingungan kamu tentang karakter ini, yuk, simak fakta seputar Eternity!
Fakta Eternity, entitas perwujudan semesta Marvel di Thor: Love and Thunder
1. Sosok entitas kosmis yang pertama kali diperkenalkan lewat komik Strange Tales #138, yang dirilis pada November 1965.
Diciptakan oleh Stan Lee dan Steve Ditko, Eternity sebenarnya adalah entitas abstrak yang merupakan perwujudan semesta Marvel itu sendiri. Walau entitas abstrak, Eternity termasuk makhluk antropormofik sehingga dia bisa membentuk sebuah tubuh. Itulah alasan mengapa Eternity memiliki wujud tubuh yang berhiaskan galaksi seperti yang kamu lihat di Love and Thunder.
Eternity bersama dengan saudaranya, yang bernama Infinity, lahir dari proses Big Bang. Sebelum Eternity dan Infinity lahir, dulunya hanya ada semesta tunggal bernama First Firmament. Sebagai informasi, First Firmament adalah entitas yang menciptakan Celestial dan Aspirant. Tragisnya, First Firmament malah hancur akibat perang di antaranya kedua ciptaannya.
Pecahan-pecahan dari First Firmament inilah yang kemudian membentuk makhluk baru yang terdiri dari ratusan semesta, yaitu Second Cosmos, yang merupakan multiverse pertama. Setiap berevolusi, Second Cosmos mangalami kematian dan dilahirkan kembali hingga enam kali. Nah, semua proses evolusi tersebutlah yang mencerminkan kelahiran Eternity.
2. Di semesta komik, dua manusia pertama yang melakukan kontak dengan Eternity adalah Ancient One dan Doctor Strange.
Eternity debut di Marvel Cinematic Universe (MCU) lewat film Love and Thunder dan Gorr diceritakan sebagai karakter MCU pertama yang menemui Eternity. Di semesta komik, Eternity malah debut di seri komiknya Doctor Strange. Pada debut kemunculannya di komik, diceritakan bahwa Ancient One adalah manusia pertama yang menemui Eternity, lalu disusul oleh Doctor Strange.
Pada komik Strange Tales #138, Doctor Strange menemui Eternity untuk meminta bantuan. Soalnya pada saat itu, Ancient One diserang habis-habisan oleh Mordo dan antek-anteknya. Pertarungan pun semakin sengit karena Dormammu ternyata diam-diam membantu Mordo dalam penyerangan Ancient One.
Bukannya memberi kekuatan, Eternity hanya meyakinkan bahwa Doctor Strange mampu mengalahkan Mordo dan Dormammu tanpa tambahan kekuatan. Menurut Eternity, kunci untuk mengalahkan Mordo dan Dormammu adalah kebijaksanaan. Omongan Eternity pun terbukti dan Doctor Strange mampu mengalahkan kedua musuhnya tersebut.
3. Eternity memiliki “anak” atau wawasan yang menjadi entitas independen yang terpisah.
Walau diceritakan sebagai entitas kosmis abstrak, Eternity ternyata juga diceritakan memiliki anak di semesta komik. Anak yang dimaksud di sini bukanlah anak hasil dari proses reproduksi, ya. Namun, anak yang dihasilkan oleh Eternity lebih tepat disebut sebagai sebuah wawasan yang diciptakan sebagai entitas baru.
Eternity ternyata melahirkan cukup banyak anak, di antaranya Empathy, Eulogy, Expediency, Entropy, Epiphany, Enmity, dan Eon. Sayangnya, Eon diceritakan terbunuh dan Entity menggantikannya dengan entitas baru, yaitu Epoch. Di beberapa seri komik Marvel terbaru, Entity diceritakan menciptakan anak baru lainnya, di antaranya Now, Then, Explosion, dan Gravitation.
Love and Thunder memang enggak menampilkan salah satu dari anaknya Eternity yang telah disebutkan di atas. Namun, Eternity mengabulkan permintaannya Gorr untuk membangkitkan Love, yang merupakan anaknya Gorr. Secara enggak langsung, Love juga bisa dibilang sebagai anaknya Eternity. Enggak heran Love terlihat cukup kuat di adegan terakhir Love and Thunder.
4. Sebagai perwujudan dari alam semesta, Eternity merupakan entitas yang mendekati mahakuasa.
Eternity punya kemampuan tidak terbatas untuk memanipulasi waktu, ruang, materi, energi, sihir, atau realitas untuk tujuan apa pun. Eternity bahkan mampu memanipulasi multiverse untuk mencapai efek yang diinginkan. Seperti namanya, Eternity adalah entitas yang abadi dan tidak terpengaruh oleh berjalannya waktu.
Dengan kemampuannya memanipulasi ruang dan materi, Eternity mampu bermanifestasi secara fisik dalam bentuk apa pun, termasuk merasuki makhluk-makhluk yang sudah ada di semesta. Berhubung MCU fase 4 bakal mengeksplorasi multiverse, apakah nantinya Eternity bakal punya peran penting untuk masa depan MCU?
5. Di semesta komik, Thanos pernah melampaui kekuatannya Eternity saat dia menggunakan artefak Infinity Gems dan Heart of the Universe.
Eternity biasanya baru memperlihatkan wujudnya ketika ada ancaman pada alam semesta, termasuk ketika Thanos berhasil mengumpulkan Infinity Gems (yang disebut sebagai Infinity Stones di MCU) dan mendapatkan Heart of the Universe. Dengan artefak tersebut, Thanos mampu melampaui kekuatannya Eternity, memenjarakan entitas tersebut, dan membuktikan bahwa Eternity sebenarnya enggak sepenuhnya mahakuasa.
Saat menggunakan Infinity Gauntlet, Thanos memberikan perangkat kekuatan kepada para entitas abstrak. Menurutnya, Eternity memiliki kekuatan yang berada di atas semua entitas abstrak lainnya, tetapi peringkatnya di bawah Living Tribunal.
***
Itulah deretan fakta seputar Eternity, entitas perwujudan semesta Marvel yang debut MCU di Thor: Love and Thunder. Menurut kamu, apakah Eternity bakal menjadi karakter penting untuk masa depan MCU?