8 Fakta Bloodshot, Superhero Valiant Comics yang Debut di Layar Lebar

Setelah mendapatkan peran Groot di Marvel Cinematic Universe (MCU), Vin Diesel kembali mendapatkan peran superhero lainnya, yaitu Bloodshot. Buat kalian yang belum tahu, Bloodshot adalah karakter superhero yang berasal dari semesta Valiant Comics. Yap, Diesel mendapatkan kehormatan untuk menjadi aktor pertama yang memerankan karakter ini di layar lebar.

Buat yang sudah menonton Bloodshot, kalian mungkin sudah tahu beberapa hal tentang superhero ini. Namun, ada berbagai fakta di komiknya yang mungkin belum terungkap di filmnya. Atau, kalian mungkin masih bingung dengan superhero ini walau sudah menonton filmnya.

Nah, buat kalian yang belum nonton atau masih bingung dengan superhero Valiant Comics ini, KINCIR bakal ngasih beberapa fakta seputar Bloodshot. Yuk, simak daftarnya!

1. Hasil Eksperimen Rising Spirit

Di film, Ray Garrison atau Bloodshot dibangkitkan dari kematian oleh Rising Spirit Tech. Ternyata, nama perusahaan yang membangkitkan Ray sedikit berbeda di komik, yaitu Project Rising Spirit (P.R.S.). Bahkan, organisasi yang sering dikontrak oleh militer Amerika Serikat ini diceritakan telah ada sejak 1850. Enggak berbeda jauh dari filmnya, Ray merupakan eksperimen P.R.S. yang paling berhasil dan paling kuat.

2. Enggak Punya Ingatan tentang Masa Lalu

Untuk memudahkan Rising Spirit dalam mengontrol ciptaannya, mereka menghapus segala ingatan orang yang menjadi objek eksperimen. Bagaikan kertas yang polos, para tentara yang diciptakan Rising Spirit hanya punya satu fokus dan enggak akan melanggar perintah. Di komik dan filmnya, Bloodshot awalnya sama sekali enggak ingat masa lalunya dan patuh kepada Rising Spirit. Namun begitu dia tahu identitasnya, dia pun melepaskan diri dari pengaruh Rising Spirit.

3. Sebagian Besar Ingatannya Adalah Palsu

Seperti yang telah disebutkan pada poin sebelumnya, Rising Spirit menghapus ingatan objek eksperimennya, termasuk Bloodshot. Supaya tentara ciptaannya dapat menjalankan tugas sesuai keinginan, Rising Spirit juga menanamkan berbagai ingatan palsu untuk semakin memotivasi prajuritnya dalam bertugas. Jadi, enggak semua kenangan yang muncul di pikiran Ray adalah kenangan masa lalunya yang sebenarnya.

4. Ray Garrison Bukanlah Nama Aslinya

Lewat filmnya, kita diyakinkan bahwa Ray Garrison adalah nama asli Bloodshot. Namun, ada fakta lain seputar namanya yang terungkap di komiknya. Alih-alih bernama Ray, Bloodshot sebenarnya punya nama asli lain, yaitu Angelo Mortalli. Sebelum menjadi bahan eksperimen Rising Spirit, Angelo ternyata adalah seorang pembunuh kejam yang cukup dikenal di dunia kriminal. Akibat dijebak oleh rekannya di dunia kriminal, dia akhirnya dibawa ke Rising Spirit untuk menjadi objek eksperimen.

5. Identitas Asli Bloodshot Masih Menjadi Misteri

Saat Bloodshot dinyatakan sebagai eksperimen yang sukses, dia selalu yakin bahwa identitas aslinya adalah seorang prajurit Amerika Serikat bernama Ray Garrison. Namun, akhirnya terungkap bahwa dia punya identitas lainnya, yaitu Angelo Mortalli, yang merupakan seorang pelaku kriminal.

Mengingat ingatannya telah dikacaukan oleh Rising Spirit, sebenarnya masih dipertanyakan manakah identitas aslinya yang sebenarnya. Di komiknya, Bloodshot selalu meyakini bahwa Ray adalah identitas aslinya, sedangkan Angelo merupakan ingatan buatan dari Project Rising.

6. Prajurit Super dengan Banyak Keahlian

Selain memiliki kemampuan super dari hasil eksperimen Rising Spirit, Bloodshot merupakan prajurit yang terlatih. Dia terampil dalam pertarungan tangan kosong dan ahli dalam senjata militer. Kemampuannya dalam menyusun taktik membuatnya lihai dalam menjalankan misi yang membutuhkan teknik mengendap. Keahliannya dalam menembak pun patut diperhitungkan. Semua kemampuannya tersebut semakin diperkuat dengan keinginannya untuk mengungkap masa lalunya.

7. Memiliki Teknologi Nanite di Darahnya

Kekuatan super yang dimiliki Bloodshot didapatkan dari teknologi nanite ciptaan Rising Spirit. Jadi, Rising Sprit menyuntikkan robot berukuran sangat kecil ke dalam aliran darahnya Ray. Itulah alasan mengapa dia mendapatkan nama Bloodshot.

Robot-robot kecil tersebut dapat melakukan banyak hal hebat di tubuhnya Ray. Mereka dapat membuat Ray berkamuflase, berkomunikasi dengan berbagai benda elektronik yang terkomputerisasi, bisa mengadopsi berbagai kepribadian dalam ingatan Ray, hingga memberikan informasi mengenai status badannya dan lingkungannya.

8. Memiliki Kemampuan Regenerasi

Teknologi nanite yang ada di tubuh Bloodshot ternyata masih mampu melakukan banyak hal melebihi kemampuan yang telah disebutkan di poin sebelumnya. Lewat robot-robot mini ini, Ray pun memiliki kemampuan regenerasi. Yap, Ray bisa dibilang kebal dari kerusakan tubuh.

Begitu tubuhnya terluka, baik luka kecil maupun luka parah, teknologi nanite secara otomatis memperbaiki jaringan tubuh Ray yang rusak. Membunuhnya pun seakan menjadi hal yang mustahil. Selain itu, Ray juga punya kemampuan ultrasonik yang dapat merusak pendegaran manusia.

***

Itulah berbagai fakta seputar Bloodshot, superhero Valiant Comics yang akhirnya debut di layar lebar. Apakah kalian sudah menyaksikan filmnya? Apa pendapat kalian tentang film tersebut? Jangan lupa ikuti terus KINCIR buat dapatin berbagai informasi seputar film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.