Info 
Bicara soal film horor memang bener-bener enggak ada habisnya, deh. Film yang satu ini ditakuti sekaligus ditunggu, dibenci sekaligus dicintai, dan dimaki-maki sekaligus dipuja.
Manusia benci banget sama sosok-sosok jahat. Namun, mereka juga penasaran sama keberadaan sosok-sosok ini.
Film horor bisa bikin adrenalin kita terpacu, dan hal itu, bagi sebagian orang, seperti bermain game. Meski begitu, ada juga orang yang cukup sensitif sama film horor, atau jantungnya gampang melemah saat menonton film jenis ini.
Kekuatan film horor sebenernya bukan terletak dari tampang tokoh antagonis yang mengerikan, tetapi dari jumpscare dan nuansa yang suram.
Nah, kalau kalian udah tahu tentang berbagai cara di balik pembuatan film horor, kira-kira masih takut, enggak?
Make-up yang Mumpuni
Make-up menjadi sesuatu yang penting banget dalam pembuatan film horor, apalagi kalau hantu jadi tokoh penting di sana. Nah, peralatan riasnya pun enggak sesederhana itu. Para penata rias seolah kayak harus bikin topeng di wajah sang pemain.
Kalian bisa lihat salah satunya dari film Hellraiser (1987). Pinhead menjadi tokoh antagonis yang mistis, mengerikan, dan sadis. Cuma, kalau kalian lihat di balik layar pembuatan tokoh ini, mungkin rasa takut kalian akan berkurang saat nonton filmnya.
Insider pernah merilis video tentang cara pembuatan make-up untuk tokoh horor zombie. Nah, proses riasnya memang agak ribet dan membutuhkan lebih dari sekadar alat rias biasa.
Enggak cuma alat-alat semacam eyeshadow, kuas, atau lipstik, saat membuat wajah zombie ini para penata rias juga membutuhkan elemen semacam silikon atau lem.
KINCIR pernah membahas soal pembuatan riasan mayat dalam film. Proses periasan hantu film horor juga sebenernya hampir sama, sih. Memang dibutuhkan lebih dari sekadar alat, karena para FX make-up artist ini harus jago berimajinasi juga.
Keribetan Kru-kru di Lokasi Syuting
Film horor identik sama tempat-tempat sepi, pengap, dan gelap. Nyatanya, nih, dalam proses pembuatan, tempat-tempat syuting film horor malah jadi berwarna dan jauh dari kesan mengerikan.
Kastil yang dipakai buat proses syuting film The Nun (2018), misalnya, adalah kastil Corvin, Rumania yang terkenal mengerikan dan juga punya hawa enggak enak. Bahkan, ada rumor kalau kastil itu memang beneran berhantu, lho.
Nyatanya, kastil itu malah jadi ramai dan jauh dari kesan mengerikan dalam proses syuting. Melihat behind the scene dari film ini, termasuk proses keluarnya Valak dari air, bikin para penakut sekali pun jadi enggak parno.
Hal yang sama juga terjadi pada proses syuting film Pengabdi Setan (2017). Rumah yang jadi lokasi syuting juga dikabarkan angker.
Namun, kalau kalian melihat proses syutingnya, kalian enggak akan merasa kalau rumah itu mengerikan. Bahkan, rumah yang dipakai buat syuting film pun kelihatan kayak rumah berantakan pada umumnya.
Selain itu, waktu proses syuting, di luar proses take gambar, para kru sangat sibuk dan ribut. Yap, proses syuting, alih-alih menyeramkan, justru malah cukup membuat tertekan.
Mereka bisa syuting dari pagi sampai malam dan adegan salah akan diulang sampai benar. Seharusnya takut karena hantu, mereka mungkin bakal lebih takut sama adegan yang salah dan sutradara yang uring-uringan.
Tokoh Antagonis yang Manusiawi
Kalian takut sama karakter Hannibal Lecter? Tenang aja, pemerannya, meskipun lihai banget memerankan psikopat, sebenernya sama kayak manusia biasa, kok. Lihat, deh, di sela-sela proses syuting, dia juga bisa laper dan akhirnya makan kentang goreng.
Nah, gambar di bawah ini menunjukkan behind the scene film Gremlin (1984). Meskipun enggak traumatis, tetapi film ini cukup meneror dan mengerikan. Pada foto, kalian bisa lihat bahwa makhluk Gremlin aslinya, tuh, kayak badut taman bermain, ‘kan?
Jadi, film horor itu aslinya enggak menakutkan, kok. Walaupun memang, sih, ada rumor hantu beneran atau gangguan gaib saat syuting pada beberapa film, tetapi kenyataannya, sampai sekarang rumor-rumor itu tetep jadi gosip semata, ‘kan?
***
Nah, kalau menurut kalian, setelah tahu proses syutingnya, masih takut, enggak, lihat hantu-hantu kayak Valak, Jason, atau kuntilanak?
