Kalau judulnya superhero, pastinya adalah mereka yang memiliki kelebihan yang enggak dimiliki orang pada umumnya dan menggunakan kekuatannya tersebut untuk menciptakan kedamaian. Itulah yang bikin mereka mengemban gelar “superhero”. Akan tetapi, jangan salah. Memiliki kelebihan bukan berarti mereka jadi unggul di semua aspek. Kalau kita perhatikan lagi, sebenarnya banyak loh hal yang belum tentu bisa dilakukan sama semua superhero. Bisa jadi, lo lebih hebat dibanding superhero dari beberapa aspek. Simak dulu, deh!
1. Superman
Mayoritas superhero memilih untuk memisahkan kehidupan pribadi dengan sepak terjang mereka dalam membasmi kejahatan. Selain bahaya bagi diri sendiri, keluarga dan orang-orang terdekat mereka pun terancam. Soalnya, pasti banyak penjahat yang mau balas dendam. Herannya, meskipun hal ini sangat penting dalam keberlangsungan hidup mereka, entah kenapa masih ada saja superhero yang payah banget kalau sudah bicara soal penyembunyian identitas.
Contoh paling jelas adalah Superman. Makhluk super asal Planet Krypton ini berusaha untuk menyembunyikan identitas uniknya dengan bekerja sebagai jurnalis di koran Daily Planet menggunakan alias Clark Kent. Bagaimana caranya? Sederhana, hanya dengan menggunakan kacamata. Hal ini sudah sering banget jadi pembahasan, bagaimana caranya kok bisa sih enggak ada yang sadar. Ilustrasi di atas menggambarkan betapa mudahnya identitas Superman bisa terkuak. Kalau soal yang ini, Viki rasa banyak manusia yang lebih jago dari Superman. Contohnya aja para jomblo yang pura-pura bahagia padahal hatinya terluka dan semua orang enggak ada yang sadar.
2. Batman
Yang namanya superhero memang identik dengan kemampuan-kemampuan kayak pendengaran super, kekuatan super, ataupun kemampuan untuk terbang. Akan tetapi, mungkin ini juga sering membuat kita jadi salah kaprah. Meskipun memang banyak superhero yang bisa terbang, sebenarnya kemampuan ini pun spesial, loh. Kalau diperhatikan, lebih banyak yang enggak bisa dibandingkan dengan yang bisa terbang. Diantara para Avengers yang muncul di layar kaca, hanya Iron Man, Vision, Falcon, dan Thor yang bisa terbang. Tony dan Falcon dibantu dengan kostumnya, sedangkan Thor dibantu dengan palu Mjolnir-nya. Hanya Vision yang bisa terbang tanpa bantuan alat, karena ia dapat memanipulasi masa jenisnya sedemikian rupa hingga ia dapat melawan gravitasi dan terbang ke angkasa. Dalam Justice League pun, Enggak semua anggotanya bisa terbang. Bahkan Bruce Wayne yang merupakan “dedengkot” juga enggak bisa terbang, loh. Beruntung, ada Superman yang selalu setia menerbangkannya di saat ia membutuhkan!
3. Wolverine
Enggak heran, sih, kalau superhero memiliki kemampuan intelektual yang tinggi. Biasanya, hal ini diperoleh bersamaan dengan kekuatan yang mereka miliki. Jadi, wajar saja kalau mereka bisa sangat andal saat mengatur strategi pertarungan. Strategi-strategi bertarung mereka atur dengan sangat apik dan disesuaikan dengan kemampuan mereka masing-masing, hingga musuh dengan jumlah yang jauh lebih banyak pun seringkali kewalahan menghadapinya.
Namun, walau para superhero ini memang jago menyusun strategi, belum tentu mereka ahli pula dalam mengajarkannya pada orang lain. Contohnya kayak si Wolverine nih. Bukannya ilmunya sampai, malah dia sendiri yang kebingungan bagaimana cara menyampaikan strateginya agar murid-muridnya paham. Hmmm, kayaknya dia harus banyak belajar dari para guru, deh.
4. Steve Rogers
Menghadapi pasukan Nazi? Menjadi maskot untuk meningkatkan moral Amerika Serikat pada masa Perang Dunia II? Memimpin superhero lain dalam keadaan genting? Semuanya pernah dilakukan sama Steve Rogers alias Captain America. Sebagai seorang Avenger, dia kerap menjadi pemimpin anggota-anggota lainnya berkat pengalaman yang dimiliki serta karismanya yang luar biasa. Tapi, ternyata ‘hibernasi’ selama 50 tahun dalam bongkahan es juga ada ruginya yah. Meskipun kekuatan dan karisma Steve enggak ikut cair bersama es yang membungkus dirinya, tetap aja dia ketinggalan 50 tahun perkembangan dunia! Enggak kebayang, kan, gimana caranya dia bisa mengejar ketertinggalannya ini. Kayak digambarkan di komik diatas, Steve aja sempat enggak paham iPhone tuh apa. Udah keren-keren, tapi sayangnya kok gaptek yah?
5. Spider-Man
Peter Parker boleh jadi murid pintar dengan keahlian di bidang ilmu pasti. Akan tetapi, kepintarannya di ilmu pasti enggak bikin dia pintar dalam semua hal juga. Contohnya keterampilan dasar rumah tangga: memasak. Meskipun usahanya patut diapresiasi, tapi ternyata memang harusnya Peter enggak dibiarkan mencoba masak. Wajar, dong, Spidey, kalau spider sense lo merasa ada sesuatu yang salah. Udah jadi abu, tuh, makanannya, enggak gosong lagi kalau ovennya sampai terbakar kayak gitu!
6. Thor
Jadi seorang dewa enggak otomatis bikin Thor ahli segalanya. Yah, mungkin sih, kalau yang berhubungan dengan kemampuan fisik enggak usah ditanya. Darahnya yang notabene keturunan penguasa Asgard dan Dewi Bumi tentu aja bikin Thor jadi seorang dewa yang serba bisa. Ditambah dengan palu Mjolnir-nya, secara fisik sangat sulit mencari orang yang setara sama dia! Akan tetapi, soal kepekaan sosial, mungkin Thor masih perlu banyak belajar. Sering banget dia lemot dalam hal beradaptasi secara sosial, khususnya di Bumi. Setelah bertemu dengan Profesor Erik Selvig, Jane Foster, dan Darcy Lewis, Thor belajar banyak cara bersosialisasi yang baik dan benar. Meskipun begitu, kadang ada saja khilafnya. Contohnya, kayak di ilustrasi ini. Ketidakpekaan Thor bikin dia jadi salah persepsi tentang perasaannya dan Loki terhadap masa kecil mereka. Thor pikir, mereka sama-sama senang bertumbuh bersama. Padahal, seperti yang bisa dilihat, Loki kayaknya enggak begitu enjoy. Ada-ada saja, deh…