Pernahkah kamu merasakan kehilangan? Dan, bagaimana caramu memeluk kehilangan itu? Film Drive My Car adalah representasi dari pertanyaan-pertanyaan itu sekaligus menyajikan opsi jawabannya.
Drive My Car adalah film asal Jepang yang mewakili Asia di ajang Oscar 2022. Bukan hanya nominasi “Best International Feature”, tapi juga nominasi bergengsi, yaitu “Best Pictures”.
Film Drive My Car bercerita tentang kehidupan Yusuke Kafuku (Hidetoshi Nishijima), seorang aktor sekaligus sutradara teater terkenal. Sepulang bekerja, ia menemukan istrinya, Oto Kafuku (Reika Kirishima) meninggal dunia akibat pendarahan otak. Hidupnya yang semula damai, kemudian berubah menjadi kesedihan.
Film ini tayang di berbagai festival film internasional. Untungnya, film ini juga tayang di Indonesia lewat platform streaming KlikFilm sejak awal Maret 2022. Kamu bisa nonton secara legal berkali-kali.
Seberapa seru film Drive My Car hingga pantas menang di Oscar 2022? Simak di sini, ya.
Masa kini yang selalu ditentukan oleh masa lalu
Dilihat dari sinopsisnya, seakan film ini tentang kehidupan pasangan suami-istri. Nyatanya, lebih dalam dan lebih jauh dari itu. Bahkan, kehidupan suami-istri hanya di permukaan aja.
Di awal, penonton disajikan adegan ranjang dengan narasi indah yang disuarakan Oto. Yusuke dan Oto saling memadu kasih dalam gelap. Sepertinya, sutradara Ryusuke Hamaguchi ingin menggambarkan betapa intim hubungan mereka.
Hingga suatu hari, Yusuke melihat Oto berselingkuh di rumahnya. Yusuke langsung pergi ke hotel dan menelepon Oto, obrolan keduanya normal. Yusuke tak menunjukkan reaksi apa-apa. Lalu, apakah hubungan mereka seintim obrolan keduanya? Apakah Yusuke benar-benar mencintai Oto?
Setelah Oto meninggal dunia, Yusuke masih terus mendengarkan rekaman suara Oto yang sebelumnya berprofesi sebagai penulis naskah. Suara rekaman tersebut memandunya berpikir kreatif untuk berdialog pada panggung teater. Rekaman tersebut didengarkan setiap hari sambil menyetir.
Kemudian, pertemuannya dengan Misaki (Toko Miura) sebagai supir pribadi Yusuke juga menampilkan permasalahan lain yang lebih dalam. Kebersamaan Yusuke dan Misaki menjadikan mereka memiliki hubungan unik yang mengubah hidup mereka.
Babak selanjutnya berjalan dengan dinamis dan muncul beberapa karakter baru. Meski lambat, makin lama pertanyaan-pertanyaan di awal terjawab, seperti penyebab hubungan Yusuke dan Otto merenggang.
Adegan demi adegan memperlihatkan masing-masing karakter berbicara mengenai apa yang telah mereka alami. Seperti Misaki yang menjelaskan tentang ibunya, atau pada saat Koji menceritakan bagaimana dia mengenal Otto.
Enggak ada flashback mau pun adegan yang menggambarkan masa lalu. Namun, semua karakter membicarakan masa lalu yang ternyata memengaruhi kehidupan mereka saat ini. Dialog-dialog yang terurai menceritakan persepsi para karakter atas kejadian yang menimpa mereka di masa lalu.
Narasi indah terurai dalam durasi hampir 3 jam
Sebagai informasi, film ini ditulis dan disutradarai oleh Ryusuke Hamaguchi. Film drama Jepang ini merupakan adaptasi dari salah satu judul di dalam cerita pendek karya Haruki Murakami, berjudul Men Without Women.
Meski dari cerpen, Hamaguchi menginterpretasikan filmnya dalam durasi 2 jam 59 menit. Durasi yang panjang untuk film drama. Menariknya, film ini menawarkan visual yang apa adanya, karakter yang rapuh dan tegar, dan dialog yang tegas.
Narasi indah film ini menggali lebih dalam tentang persepsi yang berbeda-beda tentang kehilangan dan bagaimana cara melewatinya. Harus diakui, sebagian besar dialognya cocok jadi quote-quote kontemplasi, lho!
Banyak hal yang gamblang untuk diinterpretasikan, mirip dengan skrip yang dibuat Yusuke untuk pertunjukan teaternya. Ditambah, arahan kamera wajah karakter saat-saat hening, bidikan close up ekspresi, hingga tatapan karakter yang seakan breaking the fourth wall dan mengundang kamu dalam percakapan. Efeknya halus, tapi berdampak.
Apakah Drive My Car bisa bersinar di Oscar?
Setelah Korea Selatan bersinar di Oscar 2020 lewat Parasite, kali ini Asia kembali jadi nomine di Oscar 2022. Sebagai informasi, Drive My Car meraih empat nominasi Oscar, termasuk kategori “Best Picture”, “Best Director”, “Best Adapted Screenplay”, dan “Best International Film”.
Lalu, apakah film ini berpotensi kembali menggaungkan perfilman Asia dan bersinar di Oscar 2022 sebagai pemenang? Dilihat dari unsur-unsur pendukungnya, seperti alur penceritaan, kekuatan karakter utama, hingga sinematografinya patut diperhitungkan sebagai pemenang di Academy Awards.
Melalui keheningan yang indah, emosi yang memilukan, narasi yang misterius dan puitis, semua benar-benar membuat film Drive My Car memenuhi Oscar material. Film ini memberikan makna mendalam akan kehilangan dan cinta.
Memang, cukup segmented karena semua dialognya berisi kontemplasi. Namun, dibandingkan dengan The Worst Person in The World (2021) atau nomine lainnya di Best Picture, Drive My Car cukup relate dengan masalah-masalah yang kita alami.
Tertarik buat menonton? Film ini enggak tayang di bioskop Indonesia. Namun, kamu dapat mengaksesnya secara legal lewat platform streaming KlikFilm mulai 2 Maret 2022. Oh ya, ada sedikit segmen tentang Indonesia di film ini. Supaya enggak penasaran, tonton aja dulu, yuk!